AGASKA | Chapter 30 - BABEH PEKA

2.7K 203 101
                                    

"Aku tak tahu apa yang lain, darimu hari ini. Apa itu karena sepatu flatmu, atau kukumu yang baru kau warnai?" Alex memetik gitarnya.

Ghera mendelik padanya sambil menutupi kuku merah yang ia pakai.

"Pernahkah bertanya seperti apa bentuk air tanpa wajah?" lanjut Alex.

"Lumer, kayak hatiku Bang." Ucok berkedip.

"Jijik anjir." Revan mendelik pada Ucok yang tertawa.

"Pernahkah kau mengira seperti apa bentuk cinta?" nyanyi Alex.

"Seperti cintaku padamu." Lagi-lagi Ucok.

"Rambut warna warni bagai gulai, imut lucu walau tak terlalu tinggi."

Ucok langsung memukul pada Jeno hingga tertunduk, seakan-akan Jeno pendek.

"Pipi chubby dan kulit putih, senyum manis gigi kelinci."

Ucok mencubit kedua pipinya sambil menunjukan deretan giginya.

"Kek genderuwo njir," kata Dudung.

"Cabe di congkel dulu bego!" omel Jeno yang kesal saat menangkap sesuatu berwarna merah di gigi Ucok.

"Membuatku sadar bentuk cinta itu, ya kamu!"

Ucok memberi Ghera kedua jarinya yang bersilangan, seperti hati. Spontan saja Dave memukul Ucok dengan gitarnya.

"Temen blangsak, nikung gue tampol lu!" Dave dengan ngegasnya. Ghera mengeleng-geleng.

"Bajingan, gue ngakak kan," tawa Dudung sebagai penonton.

Tania mencari-cari Anna- Putri Babeh sekaligus pujaan hati Dudung yang tak tersampaikan. "Itu si Anna mana, kan dia yang ulang tahun."

"Lagi dandan kali, dia mau cantik depan gue, udah ga usah di panggil. Dia ga mau keliatan kentang-"

"MAKAN NI KENTANG!" potong Alex sambil memaksa masuk lima kentang goreng secara bersamaan.

Semua tertawa puas sampai terpingkal-pingkal ketika Alex menyumpal terus-terusan. Amber yang waras langsung menahan tangan jahil Alex. "Bisa-bisa Dudung mati keselek kentang!"

"Cara matinya bener-bener kentang, hahahaha," tawa Ucok.

"Mati kelewat konyol, tapi kayaknya ada yang begitu, besok-besok jangan lo sumpel kentang, dia pergi ntar siapa yang habisin ini?" jelas Jeno.

"Sok bijak, berujung bangsat," kesal Dudung.

"Alaska kok gak ke dateng-dateng?" tanya Tania sedikit khawatir.

"Pacar kamu Alaska apa aku?" tanya Revan balik, Tania tidak menjawab. Semua langsung mengoda Revan habis-habisan.

"Alaska adalah sahabat berbahaya," kekeh Dudung. "Babeh aja di embat."

"Dia nganter Agatha?" tanya Amber sambil memukul punggung tangan Alex yang ingin mengambil kentangnya, yang sudah di pisahkan agar tidak ada yang mengambil milik Amber.

"Gak mungkin, Alaska gak bakal nganter," jawab Jeno, Ucok mengangguk-angguk.

"Kenapa?" tanya Amber bingung, dia memang satu-satunya perempuan yang tidak terlalu peduli, kecuali Ghera bercerita.

Bagi Amber, Ghera sekelas situs web yang up to date parah.

"Dia selalu pusing berujung mual, paling parah muntah," jawab Alex sambil berusaha mengambil kentang.

"Coba lo jelasin kondisi Agatha tadi," suruh Tania pada Jeno yang lebih waras daripada Ucok.

"Gue aja," kata Ucok.

AGASKA Where stories live. Discover now