AGASKA | Chapter 48 - Aksi galau

1.6K 150 65
                                    

Alland memejamkan matanya selama beberapa detik, menarik napas, membuangnya lalu mengulangi hal yang sama berulang kali. Bahkan saat Alland membuka matanya, rasanya ia ingin mengambil sepiring mie yang sedang Agatha santap.

Satu jam yang lalu mie dengan bungkus berwarna pink dibeli oleh Agatha dengan alasan lucu. Padahal Alland tau mie itu hanya pelarian dari sakit hati dan kosongnya perut.

Tapi kenapa harus mie super pedas yang dimakan Agatha?

"Tha, itu ingusnya," kata Alland lemas duluan.

Agatha meraih tisu kering lalu mengelap hidung dan bibirnya.

"Dari ingus ke bibir, hebat kamu."

"Kan bagian ingus udah dilipet."

Alland mengeleng tak mampu.

Rasanya tangan Alland ingin merebut piring itu supaya Agatha berhenti memakan makanan pedas yang tidak ia mampui.

"Kamu ngapain makan pedas padahal gak sanggup?" tanya Alland kesal.

"Aku harus mampuin apa yang aku gak mampu sebelumnya," jawa Agatha bertekad bisa makan pedas.

"Ya tapi bukan soal makan pedas juga, minimal pelajaran yang kamu gak bisa atau ... kaca?" tanya Alland.

Agatha langsung tersedak, wajahnya memerah, dan matanya berkaca-kaca, tangan gadis itu mencari air putih tapi ternyata sudah habis. Dengan cepat gadis itu berlari ke dapur, yang jaraknya jauh mengingat tempat tinggal Diana bisa dijadikan kebun binatang saking luasnya.

Alland menatap ponselnya, dan ternyata sudah pukul 10 malam, tapi ia tidak sadar.

***


Alaska memainkan gitarnya sambil bersandar pada kursi. Bermain catur dengan Babeh selama satu jam sangat menguras tenaga, apalagi Babeh sangat ahli dalam memainkan catur.

"Ucok beli piscok, lo mau?" tanya Alex sambil duduk disebelah Alaska.

Piscok yang Alex sodorkan sudah ia gigit setengah, tapi masih ditawarkan. Alaska melirik Revan lalu mengeleng.

Alex yang mendengar suara gitar langsung merampasnya dari Alaska.

"Lo beneran galau?" tanya Alex sambil memeluk gitar milik Jeno yang dipinjam Alaska.

Alaska tidak menjawab, ia memilih meminum extra joss yang sudah dicampur dengan susu kental manis.

"Mau ini?" tanya Alex sambil menawarkan segelas airnya.

"Air apa?"

"Air putih lah, otak lu macem-macem!"

Alaska yang tidak merespon lebih membuat Alex bingung cara menghadapi Alaska yang seperti kanebo kering. Ingin mundur tapi ia kalah suit sehingga harus menemani Alaska yang patah hati.

"Ska, gue malas bertele-tele, ngomong pakai nada lembut biar lo luluh. Jadi gini, lo mau tau ga?"

"Apa?"

"Lo tuh bego banget anjir!" umpat Alex sambil mengusap wajah frustrasi.

"Gue sama yang lain nyaris 3 bulan complangin lo sama Agatha, kenapa malah lo putusin anjim?!" tanya Alex ngegas.

Sedangkan Revan, Dave, Jeno, Ucok dan Dudung sudah siap melempar batu pada Alex yang tidak difilter.

"Agatha cuma dapat sakit kalau gue pertahanin," kata Alaska simple.

AGASKA Onde histórias criam vida. Descubra agora