AGASKA | Chapter 6 - Susu coklat

4.1K 292 37
                                    

Catatan: Coba kalian cari lagu yang sedih tentang kehilangan sosok berharga di internet. Dengerin pas baca chapter ini pas pertengahan gitu. Bagian "Budak Cinta" oke!

---

Sepanjang perjalanan Alaska dan Agatha hanya diam. Tidak ada satupun yang berusaha berbicara.

Agatha yang berusaha mencari topik ingin berbicara, namun pada akhirnya Agatha hanya diam hingga mereka sampai.

Bahkan sampai sekarang keduanya sama-sama diam. Seperti orang yang tidak kenal satu sama lain.

"Tha, lo bawain ini ke depan." Agatha langsung menoleh ke belakang. Terlihat Ghera berdiri dengan nampan berisi makanan dan minuman.

"Hah?" Ghera berdecak kesal.

"Lo budeg? Gue bilang bawa ini ke depan!" suruh Ghera. Agatha tersenyun mengoda lalu mengambil tampan itu dari tangan Ghera.

"Apa senyum-senyum? Gak usah keganjenan sama Alaska!" tegur Ghera.

"Eh malah di ingetin, tenang. Bakal gue godain kok," ucap Agatha membuat Ghera semakin kesal.

"Bodo amat!!" bentak Ghera lalu berbalik meninggalkan Agatha.

Tania dan Amber yang menyaksikan kedua teman mereka itu hanya terkekeh sambil mengeleng.

"Ternyata Ghera mau terima masukan kita," ucap Tania dan Amber mengangguk.

"Ngelarangnya seakan-akan ngasih izin."

***

"Nih dari Ghera." Agatha meletakkan tampan itu di atas meja.

Para laki-laki berseragam putih abu-abu itu langsung mengambil gelas masing-masing dengan cepat.

Agatha mengeleng saat melihat Alaska yang hanya diam sambil melihat satu-satunya gelas yang ada di atas nampan.

"Kenapa gak di ambil?" tanya Agatha.

Alaska menoleh dan berkata, "terus lo minum apa? Itu punya lo kan?"

Agatha tercengang.

"Ciee Aska perhatian ama Atha ya?" goda Julian sambil melirik yang lainnya.

"CIE!!!" sorak semuanya.

"Bacot Juliet!" bentak Alaska seketika Julian langsung berubah kesal membuat yang lainnya tertawa.

Agatha mengeleng berusaha untuk tidak terbawa perasaan walau sebenarnya sudah terlambat. Perasaannya sudah terbang setinggi langit.

"Gue bisa bikin lagi," ucap Agatha. Alaska yang mendengar langsung mengambil gelas itu dan meminum airnya.

Sok-sok nahan haus sih...

***

"Gue duluan ya!" pamit Agatha.

"Thanks," ucap Ghera singkat namun Agatha tetap mengangguk. Setidaknya Ghera menganggap Agatha ada.

Agatha berbalik dan terkejut saat menemukan Alaska tepat di belakangnya.

Duduk di atas motor dengan santainya. Dengan angin dan langit sore yang menambahkan nilai plus. Alaska benar-benar idaman semua siswi.

"Aesthetic amat muka lo," celetuk Jeno yang baru keluar dari rumah Ghera.

"Udah kelar rapatnya?" tanya Amber membuat Jeno tersenyum malu.

AGASKA Donde viven las historias. Descúbrelo ahora