Alaska menatap gitarnya sejenak, lalu beralih pada langit. Bulan kembali bersinar di langit.
"Dia nangis Sel...," gumam Alaska.
***
Entah sudah ke berapa kalinya Agatha bercermin, yang pasti Agatha masih merasa ada yang kurang.
"Apa ya?" Agatha bertanya-tanya.
Agatha memotret dirinya di depan cermin dengan tatapan penasaran. Agatha berjalan keluar rumah, mengunci pintu rumah, berjalan ke luar rumah dan ...
Sebuah motor dengan laki-laki di atasnya sudah menunggu Agatha, menyodorkan helm di pagi hari.
Tidak memakai seragam, melainkan jaket berwarna hijau yang sudah tidak asing lagi di mata orang-orang. Ojol.
"Ini Bang uangnya, biar nanti saya langsung masuk." Agatha memberikan uangnya dan naik ke atas motor sang Ojol.
"Siap Neng?" tanya Ojol.
"Selalu Bang!" jawab Agatha semangat.
"Tancap gas!!" ucap Ojol yang merupakan tetangga Agatha. Ya, Agatha baru mengetahuinya setelah melihat sang Ojol ada sangat dekat dengannya.
Cukup mengherankan mengingat permahan rumah Agatha lumayan elit, tapi sang Ojol berkata, "saya ingin mengerjakan sesuatu yang tidak pernah saya lakukan, menambah pengalaman dan berteman dengan orang-orang yang apa adanya."
***
Agatha menaruh nasi kotaknya di bawah meja Alaska. Entah sudah ke berapa kalinya, Agatha tidak akan pernah menyerah. Alaska, satu-satunya harapan Agatha.
Setelah menaruh nasi kotak, ia berjalan keluar kelas dan hendak kembali ke kelasnya.
Namun, terkejut saat melihat kehadiran Alex yang wajahnya sangat berubah.
"G-gue mau liat aja kok Alaska uah dateng apa belum," alasan Agatha sebelum di tanya.
"Tha, kami semua tau makanan itu yang ngasih pasti elo. Kata Amber lo juga selalu dateng pagi karena punya insomnia, tapi gue sama yang lain jadi gak enak kalau begini," jelas Alex setengah-setengah.
"Gue ngasih ke Alaska kok kalian yang gak enak? Jangan gitu, harusnya gue yang gak enak karena kesannya pemaksaan," balas Agatha merasa canggung.
"Bukan gitu Tha, masalahnya...," ucap Alex ragu-ragu.
"Kenapa?"
"Begin---"
"WIH ADA NENG ATHA!!" teriak Jeno sambil datang, ia langsung merangkul Alex akan membuat Alex langsung lupa apa yang harus ia katakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGASKA
Teen FictionDia yang telah tiada atau meninggal, seharusnya dilupakan. Tapi Alaska Bevano Pratama berbeda, ia memilih tetap setia dan berusaha keras agar bisa menyusul Selina ke Australia seakan-akan Selina masih bernafas. Enam bulan setelah itu SMA Mutiara ked...