AGASKA | Chapter 9 - Sanjaya

3.8K 265 25
                                    

Sudah setengah jam Agatha menunggu sepupunya yang tak kunjung datang. Dan selama setengah jam itu Agatha menahan buang air kecil.

Dengan kesal Agatha mengetik suatu pesan kepada saudaranya.

Agatha Putri Sanjaya: 10 menit gak muncul gue tinggal, gue balik dari toilet. Lo udah harus ada!

Agatha beranjak dari kursi lalu berjalan ingin meninggalkan bar.

"Hey! Mau kemana?" tanya bartender.

"Bukan urusan lo," jawab Agatha tidak peduli.

Lalu Agatha pergi meninggalkan bar menuju toilet perempuan. Untuk berjaga-jaga, Agatha sedikit ngeri. Agatha bukan gadis polos yang tidak tau bahwa ia sudah di beri sesuatu.

Agatha rasa toilet perempuan cukup aman. Pusingnya semakin mendera.

Agatha melihat sebuah pintu di depannya. Dengan tanda seseorang yang memakai gaun. Agatha membuka pintu tersebut.

Ceklek!

Namun baru saja Agatha ingin melangkah lebih masuk, Agatha melihat sosok laki-laki berdiri di hadapannya.

"Heh! Ngapain lo masuk toilet perempuan?! Keluar!" usir Agatha membuat laki-laki tersebut mau tidak mau menyingkir keluar.

Agatha menutup pintu dan mengeleng. "Gila, apa untungnya dia masuk toilet... LAKI-LAKI?!" pekik Agatha yang langsung membekap mulutnya sendiri.

Malah dari kata-kata yang Agatha ucapkan yang benar adalah apa untungnya perempuan masuk ke dalam toilet laki-laki.

"Woi! Suara cewek siapa itu?!" teriak seorang laki-laki yang sepertinya ada di balik tembok. Beruntungnya Agatha tidak sempat melihat.

Dengan cepat Agatha membuka pintu dengan panik dan berlari keluar. Agatha tidak menghiraukan laki-laki yang sedari tadi menunggunya di depan toilet sambil berdecak kesal dengan wajah datarnya.

Agatha berlari menuju ke tempat duduknya tadi lalu ia melihat sepupunya sudah kembali.

"Vio!" panggil Agatha kesal. Viola yang sedang mengobrol dengan bartender pun menoleh.

"Hai!! Sorry lama, gue---"

"Kasih tau gue kali ini cowo yang mana lagi?!" tanya Agatha tajam.

"Wow!!! Calm down! I'm okay! I'm not a stupid girl!" jawab Viola tertawa.

"Gila lo ya? Ngapain lo tadi?" tanya Agatha.

"Gue cuma kenalan sama perkumpulan para anak remaja, cowo sih. Tapi gue tertarik sama yang paling diem," ucap Viola mulai melantur

Viola Putri Sanjaya, sepupu dekat namun baru Agatha kenal beberapa bulan yang lalu. Viola adalah Putri pertama dari adik perempuan Ayah Agatha.

"Bodo amat, pulang sekarang!" ajak Agatha tak ingin di bantah.

"Ya, ya, ya! Sepupu bawel!" ejek Viola sambil bangun dan berjalan perlahan dengan sempoyongan.

Agatha mengeleng lalu membantu Viola berjalan hingga ke mobil. Agatha tidak ingin mengambil resiko Viola tersengol lalu jatuh. Terlalu dramatis.

***

Agatha menghentikan mobilnya tepat 5 meter dari sebuah rumah besar, istana lebih tepatnya. Karena rumahnya benar-benar sangat besar.

Agatha menoleh ke samping, dan terlibat Viola yang terlelap. Kini pukul 10 malam dan Agatha jamin. Cari mati namanya mengantar Viola jam segini.

AGASKA Where stories live. Discover now