AGASKA | Chapter 19 - Omni dan Carni

3K 230 35
                                    

"Arghhhh!!!"

Tania, Ghera dan Amber menatap Agatha yang frustasi dengan iba. Kasihan sekali manusia di depan mereka, mengejar manusia yang tidak mempunyai hati. Miris.

"Mau gue kenalin sama yang lebih cakep dari Aska ga?" tanya Ghera yang belakangan ini melunak padanya.

"Kalo gue bisa move on juga udah gue lakuin," tutur Agatha sambil mengambil kecap untuk di tuangkan ke baksonya.

"Tapi ya Tha, mau sampe kapan lo kejar dia? Dia tuh gak bisa lupain Selina, bukan salah lo atau Selinanya sih, ya gimana ya, gak ada yang bisa di salahin. Emang udah takdirnya lo bertiga aja," ujar Ghera berusaha menghibur.

"Tan, lo apain Ghera?" tanya Amber pada Tania yang di balas tatapan tajam oleh Ghera.

"Gue tuh baru nemu yang niat gini, lo tau? Kalo orang lain di malu-maluin Alaska kayak gitu, mereka langsung mundur alon-alon lah!" jelas Ghera.

"Bodo amat deh! Kasih tau gue, tips-tips deketin Alas---"

"Deketin mah gampang, lo jalan aja di samping dia. Tuh orangnya," potong Amber sambil menunjuk ke belakang Agatha.

Agatha berbalik dan terlihat Alaska yang sedang duduk bersama teman-temannya. Ada kelas 10, 11 sampai 12 si sana. Mengelilingi Alaska bagaikan Raja yang harus mereka puja. Agatha yang melihatnya geli sendiri.

Crottt!!!

"Atha!!!"

"Kecapnya Tha, kecap!!"

Teriakan Tania dan Amber membuat Agatha kembali memutar kepalanya. Dan terlihatlah baksonya yang sudah berubah menjadi sangat, sangat lezat.

Agatha yang melihatnya langsung mengacak-acak rambut frustasi.

"Tau ah bodo!" decak Agatha lalu bangun dari kursinya membuat meja terdoring dan bakso tumpah ke roknya.

"Demi apa...," geram Agatha.

"Karma tuh ngefitnah anak orang," celetuk seseorang yang tiba-tiba lewat. Maura Bellano.

Maura yang membawa nampang dengan sepiring berisi empek-empek berhenti di sampingnya dan tersenyum mengejek.

"Mau muka lo gue bikin seitem kuah bakso ini?" tanya Agatha dengan kesal.

"Lo gak akan berani, ada Alaska di sini," jawab Maura sombong sambil menaruh nampannya di meja Agatha lalu melipat tangannya di depan dada.

Agatha berdecak, mengambil kecap lalu mengarahkannya pada Maura, sekali remas, kecap langsung meluncur mengenai wajah Maura.

"Agatha!!!" bentak Maura sambil kotar-katir membersihkan wajahnya dengan tangan.

"Mau tisu?" tanya Agatha. Tangannya bergerak tisu di meja sebanyak-banyaknya.

Plak!

Tisu itu Agatha taruh tepat di wajah Maura. Hingga Tisunya menempel di wajah hitamnya.

Semua siswa dan siswi di Kantin tertawa, tapi ada juga yang menahan tawa karena takut dengan Maura.

"Gue suka sama Alaska, tapi bukan berarti gue takut sama Alaska," pesan Agatha pada Maura lalu pergi meninggalkan kantin di susul Tania, Ghera dan Amber.

***

"Man, cewek lo ganas gila, jangan coba-coba selingkuh lo!" ujar Dave pada Alaska.

"Emang udah jadian?" tanya salah satu anak kelas 10 yang merupakan anggota Blacker.

"Belom," jawab Alaska.

AGASKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang