AGASKA | Chapter 11 - Rumus Fisika

3.7K 255 17
                                    

Ghera menatap ya tajam, berbeda dengan Tania dan Amber yang menatap penuh rasa kejut ke arahnya dan Alaska yang baru saja lewat di depan mereka.

"HAI GUYS!!!" teriak Agatha tanpa rasa malu. Alaska yang mengendarai motor itu langsung menaikan kecepatan karena malu akan perbuatan Agatha.

Sontak saja Agatha yang terkejut langsung memeluk Alaska erat. Alaska kembali menyesal karena mengunakan cara itu.

"Lepas!" suruh Alaska.

"Lo bawanya kenceng Al," alasan Agatha yang memiliki unsur-unsur tersembunyi.

"Dasar pencari kesempatan," gumam Alaska yang masih bisa di dengar Agatha.

"Kayaknya lo deh yang nyari kesempatan dalam kesempitan. Sengaja kan bawanya kenceng? Biar gue meluk lo gitu, iya kan?" tanya Agatha memaksa.

Alaska hanya mengeleng pelan lalu memelankan motornya sedikit.

"Udah pelan," ucap Alaska.

"Cieee... lo takut gue jatoh ya?" goda Agatha.

"Kepedean."

"Jujur aja susah amat Al."

***

"Al, gue boleh tanya sesuatu?" tanya Agatha pada Alaska yang hendak memakan buahnya. Alaska menghela nafas lalu mengangguk. Agatha pun langsung bertanya, "lo ngambil apa buat Ujian nanti?"

"Fisika."

"Lho, bukannya Kimia?"

"Gak jadi."

Untung gue gak keburu pilih Kimia cuma gara-gara dia. Dianya aja ke Fisika. batin Agatha senang.

"Lo apa?" tanya Alaska. "Cie..."

"Gak jadi," potong Alaska langsung beranjak dari kursinya.

"E-eh gue ikut lo."

"Maksudnya?"

"Gue juga Fisika kok, tenang aja."

"Pilih masa depan lo yang bener. Gue bukan pilihan dari salah satu masa depan lo itu."

Agatha mengeleng.

"Lo tau rumus Teori Mekanika Kuantum yang bentuknya E=h.f?"

"Tau."

"E itu apa,"

"Energi."

"H?"

"Tetapan planck."

"F?"

"Frekuensi cahaya."

"Itu yang orang-orang tau. Tapi menurut gue... E itu energi cinta, h itu harapan, f itu formula."

"Hah? Lo gila,"

"Cinta bakal berenergi kalau kita punya harapan yang di formulasikan pada ukuran yang tepat."

Alaska mengeleng menyerah. Sulit memang menghadapi Agatha.

Berbeda dengan Alaska yang pusing dan Agatha yang tertawa karena berhasil mengerjai Alaska. Rossa malah khawatir namun Rossa tetap tersenyum.

***

"Th a...," panggil Rossa dan Agatha menoleh. Rossa langsung menarik tangan Agatha untuk masuk ke kamarnya.

"Tante boleh liat sesuatu?" tanya Rossa meminta izin Agatha menatap binggung tetapi ia tetap mengangguk. Tiba-tiba Rossa membalikan tubuh Agatha dan mengangkat rambut Agatha.

AGASKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang