AGASKA | Chapter 22 - Serpihan kaca & Kupu-kupu

3.5K 233 23
                                    


"Terus? Terus? Dia ngapain???"

"Dia ngebelain gue dong!!" pamer Agatha pada sahabat-sahabatnya.

"Aaaaa!! Aska sweet banget! Jangan-jangan dia udah suka sama lo?!" pancing Ghera membuat Agatha berusaha menahan dirinya.

"Berarti kemarin dia khawatir Tha, tapi gak mau sombong aja sama orang-orang!" tambah Amber.

Brak!

"Cih, di belain doang," decak Maura sambil bangkit dari kursinya dan berjalan pergi.

Ghera dan Amber tertawa puas lalu saling menempelkan telapak tangan mereka.

"Berhasil!!" ucap mereka berdua bersama-sama.

Agatha hanya menghela napas. "Setelah ini orang-orang bakal bilang gue tukang pamer, caper dan kepedean."

"Gapapa lah Tha, lo kan emang udah gak punya malu! Lagian siapa suruh dia minta di anterin Dave kemarin, lo tau ga? Itu setelah dia tau Aska nganterin lo pulang Tha!" kompor Ghera.

"Lo ga usah ngomporin Atha, gak ngefek ege. Maura deketin Dave gak bakal bikin dia panas, yang ada elo panas-panasin diri sendiri!" celetuk Tania. Menurut Tania, pacarnya itu tidak ada yang mau.

"Minggu depan kita simulasi, lo pada udah belajar?" tanya Agatha sambil memakan chiki rasa keju berbentuk bulat.

"SKS kita mah," jawab Ghera.

"Yoi, sistem kebut semalam," lanjut Amber.

"Bokap lo bakal ngamuk kalo nilai lo anjlok kayak tryout kemarin," gumam Tania membuat Ghera teringat kata-kata Ayahnya.

"Simulasi doang."

"Rumor yamg gue denger, hasil simulasi, tryout, ujian dan lain-lain bakal di kirim ke grup orang tua," jelas Amber membuat Ghera menelan salivanya.

"Sejak kapan ada grup orang tua?" tanya Agatha binggung.

Amber menoleh pada Agatha. "Mungkin antisipasi anak-anak pada ngehapus bukti nilainya. Grupnya juga baru di buat, rumornya lagi ya, kemarin itu ada yang curang sampai kertasnya di robek pengawas makanya---"

"Stop! Iya! Gue bakal belajar! Balik sekolah hari ini, kumpul di rumah gue semua!" potong Ghera membuat Amber, Tania dan Agatha tersenyum penuh kemenangan.

"Akhirnya kolam renang gratisan...," kata Amber sambil membayangkan sensasi berenang di sore hari.

"Lo lebih cocok jadi tukang kompor," ceplos Agatha.

"Kalo Ghera gak belajar, mana boleh kita ke rumahnya. Bokap nyokapnya gak ada, tapi ada CCTV berjalan yang selalu nyambut kita kalau ke rumahnya! Akhir bulan bokek gue, duit jajan di potong 50%," oceh Amber galau.

"Kok bisa?" tanya Ghera.

"Gara-gara tryout gue anjlok, nilainya 50 semua, jadi di potong 50%," jawab Amber.

"Terus kalo lo dapet 60 semua, di potong 60% dong?" tanya Ghera.

"Gak gitu goblok, makin kecil nilainya makin besar potongannya," jawab Amber dengan kesal.

AGASKA Where stories live. Discover now