AGASKA | Chapter 45 - FAKE

1.9K 137 98
                                    

Bunga itu terlihat megar dan menawan, warna dan ambunya mampu mengoyahkan atma. Namun, tanpa sadar tangan ini sudah dinodai darah.

Kita yang mematahkan, kita pula yang terkena duri dan sakitnya. Terlihat indah tapi tak tepat untuk kita yang gegabah
- Alaska Bevano Pratama.

---

BRAK!

"ITU MEREKA!"

Cekrek! Cekrek! Cekrek!

"Pak tolong waktunya sebentar!"

"Korban dan Istri Anda bersahabat sejak kuliah, apa Istri Anda juga memiliki peran?"

"Tolong beri jalan lebih dulu!"

"Pak Ridwan, apa motif Anda? Apa Anda tidak memikirkan Pak Alland?!"

Pertanyaan disertai teriakan itu langsung menyerang sosok pelaku keluar, Ridwan terus berjalan mengikut arahan polisi dengan tangan yang diborgol.

Alland yang masih berada didalam mendengar semua pertanyaan, yang bahkan ia jawab berjam-jam pun tidak ada habisnya.

"Saya akan sukarela ditangkap, tapi bagaimana dengan Agatha?" bisiknya tepat saat berpapasan dengan Alland.

Cengkraman Alland pada tepi meja semakin mengeras. Pilihannya benar, memberi pelajaran melalui hukum adalah tindakan yang benar, biarkan Tuhan menghukum Ridwan. Alland tidak layak menghukumnya dengan tangan Alland sendiri, tapi ceritanya akan berbeda jika Ridwan masih ingin menyentuh Agatha.

Tidak ada yang boleh melukai Adiknya.

Tidak boleh dan tidak akan pernah terjadi. Lagi.

Alland berjalan keluar setelah berusaha mengontrol ekspresi wajahnya, ia harus terlihat tenang didepan publik, itulah yang Diana sampaikan. Semua harus berjalan sesuai dengan rencana mereka, tidak boleh ada yang keluar dari rencana mereka.

Ini semua demi Agatha.

"Alland Putra Sanjaya, ini pertama kali Anda muncul didepan kami, apa selama ini Anda berusaha mencari kebenaran dari kecelakaan yang menimpa orang tua serta Adik Anda?" tanya salah satu reporter berambut hitam.

"Benar." Hanya itu yang dapat Alland jawab.

"Apakah Anda dibantu oleh seseorang untuk mengungkapkan kebenaran ini?"

"Saya dibantu oleh Diana Sanjaya, Nenek saya dari pihak Ayah."

"Mendiang Ayah Anda keluar demi Ibu Anda, apakah rumor selama ini benar begitu adanya?" tanya reporter.

"Benar."

"Lalu mengapa Diana Sanjaya membantu Anda setelah begitu lamanya tidak mengungkit memgenai putra semata wayang beliau? Bukankah Diana Sanjaya adalah pengusaha wanita yang terkenal dengan kelicikan dan kecerdik-"

"Seperti yang Mbak bilang, putra semata wayang, sebenci dan seretak apapun hubungan Ibu dan anak, tidak ada seorang Ibu yang rela anaknya meninggal dengan cara seperti itu, dilahirkan dengan susah payahnya, lalu meninggal dengan cara diluar dugaan itu bukan keinginan seorang Ibu," jawab Alland sambil mengingat ucapan Sarah- Ibunya yang selalu menceritakan sisi baik Diana apapun yang orang-orang katakan padanya.

AGASKA Where stories live. Discover now