AGASKA | Chapter 21 - GATOT KACA

3.2K 217 13
                                    

Dinding perasaanmu sesulit Persamaan Helmholtz yang butuh puluhan tahun untuk di pecahkan, apa aku juga harus menunggu selama itu? - Agatha.

---

Agatha berjalan mondar-mandir tidak jauh dari lapangan basket. Sudah 10 menit Agatha di landa rasa bimbang.

Agatha ingin menghampiri Alaska, tapi takut Alaska merasa terganggu. Namun, entah mengapa Agatha ingin menghampiri Alaska dengan embel-embel helm Alaska yang masih ada di Agatha. Apa lagi saat melihat Alaska sedang meminum air mineralnya, keringat yang membasahi rambutnya itu membuat Agatha geram. Pasalnya, para siswi sekolah mereka langsung berbisik-bisik. Bahkan ada yang melempar lap pada Alaska, bagaimana jika ada virusnya?!

Baik-baik. Agatha harus mencoba tips-tips Viola. Semoga saja tidak sesat.

Agatha melihat ke kanan dan kiri. Terlihat seorang siswa yang juga sedang istirahat. Dengan cepat Agatha mendekati sosok siswa tersebut.

"Reza!" panggil Agatha membuat Reza menoleh.

Reza menatap bingung saat Agatha memberinya kode untuk menghampiri Agatha. Reza yang merasa permainan sudah ingin mulai dengan cepat menghampiri Agatha.

"Kenapa Tha?" tanya Reza.

"Lo dukung gue sama Ketua lo itu kan?" tanya Agatha pada Reza.

"Woah iya jelas! Pendukung setia lo berdua nih, mau minta tolong lo ya??" tanya Reza membuat Agatha mengangguk cepat.

"Entar pas main basket, lo bisa gak pura-pura gak sengaja ngelempar gue pakai bola?" tanya Agatha pada Reza.

Reza melongo. "Lo serius Tha?" tanya Reza, Agatha kembali mengangguk.

"Oke deh, bener ya lo yang mau! Jangan bilang Aska kalo gue sengaja! Tar gue di ajak gelud berabe Tha!" jelas Reza setuju.

"Gue jadi berharap lo ribut sama dia!"

"Lah kok gitu lo?"

"Kan artinya dia punya perasaan sama gue."

"Bucin, bucin!" ujar Reza sambil berjalan pergi meninggalkan Reza.

Agatha hanya terkekeh melihat Reza yang kehilangan kata-kata.

"Woi Za! Lo ngapain ke pojokan?" tanya salah satu anggota basket sambil berusaha melihat ke arah belakang tembok yang menutupi Agatha.

Reza langsung menyeret temannya itu untuk berbalik. "Gue habis ngebantuin kucing," jawab Reza membuat Agatha yang masih mendengarnya mendengus kesal. Bagaimanapun teman Alaska tetaplah teman Alaska yang rata-rata bobrok.

Setelah itu mereka bermain basket sedangkan Agatha langsung ke kantin dengan cepat. Sampai di kantin Agatha langsung membeli air mineral untuk Alaska.

Setelah membeli air mineral Agatha berjalan kembali menuju lapangan.

Agatha menunggu beberapa menit di sana, melihat ke arah Alaska dan Reza berulang kali. Kenapa Reza belum memberinya kode?

Sampai permainan berakhir pun Reza tidak melemparinya bola sama sekali. Melihat Alaska yang sudah selesai dan ingin meminum air putih, Agatha langsung bergerak untuk mendekati Alaska.

Namun, belum sampai di depan Alaska, ia melihat Alaska sudah meminum air putih yang di sodorkan salah satu anak kelas 11. Agatha langsung menghela napas.

"Agatha!" teriak seorang siswi membuat Agatha berbalik.

Terlihat Ghera, Tania dan Amber sedang berdiri sambil menatap dirinya aneh. Ghera yang memakan permen kaki, Tania yang memakan ciki berbentuk cincin, dan Amber yang memantulkan bola basket ke lantai. Sepertinya Amber ingin di hukum, jelas-jelas ada CCTV di koridor sekolah.

AGASKA Where stories live. Discover now