AGASKA | Chapter 12 - Tryout

3.4K 274 25
                                    

Tok! Tok! Tok!

"Tha!"

Tania terus memanggil Agatha yang masih belum keluar, entah apa yang Agatha lakukan di dalam. Yang jelas barusan pesan yang Tania kirim sudah di baca Agatha.

5 menit ia menunggu dan masih belum di buka. Baru saja Tania ingin mengetuk lagi. Pintu terbuka. Menampakan sosok Agatha yang terlihat...

Berantakan.

"Lo habis ngapain Tha?" tanya Tania binggung. Agatha hanya tersenyum terpaksa.

"Lo ngapain? Ini udah malem, gue kaget lo dateng," tanya Agatha pada Tania saat melihat Tania membawa satu koper.

"Sorry, gue ganggu ya? Kalo gitu gue ba---"

"Etttt! Udah lo masuk aja!" ajak Agatha. Tania pun menurut dengan hati yang amat girang.

Agatha mengajaknya duduk di sebuah sofa panjang yang ada di ruang tamu. Agatha bangun dan berjalan menuju dapur untuk membuat minuman.

Tania berdiri dan berjalan menuju sebuah tembok. Tania menyentuh tembok itu. Warna temboknya terlihat berbeda. Yang satu kusam yang satu masih sangat terang.

"Tan, ini teh anget buat lo. Lo bisa tidur di kamar tamu, atau lo mau tidur sama gue?" tanya Agatha.

Tania mengangguk dan menjawab dengan cepat, "gue sama lo aja. Gapapakan? Gue---"

"Santai aja kali, udah lo ikut gue ke kamar."

Tania bangun dengan menarik koper mengikuti Agatha yang membawa nampan dengan dua teh. Mereka berjalan hingga sampau di sebuah lorong.

Ada empat pintu di lorong ini. Dan dapat Tania pastikan semua itu adalah kamar. 4 kamar di sebuah rumah besar yang hanya di tempati Agatha sendiri bukannya sangat menyeramkan?

Mereka sampai di sebuah kamar dengan pintu bertuliskan.

A.S room

"A S?"

"Agatha Sanjaya, kenapa?" tanya Agatha sambil membuka pintu.

Ceklek!

"Engga," jawab Tania berbalik dengan hatinya. Agatha mengeleng lalu terkekeh dan menyalakan lampu kamarnya.

Tania menatap sekeliling kamar itu. Kamar seorang gadis yang bisa di tebak memiliki kepribadian yang sangat cocok menjadi kadidat calon menantu idaman para mertua.

Semua tertata rapih, wangi, bersih, dan tidak ada debu sama sekali. Tania menatap Agatha menyelidik, "lo alergi debu ya? Sebersih ini kamar lo?" tanya Tania.

"Lo sendiri tau seberapa berantakannya cewe yang keliatannya rapih." Tania berdecak dan berkata, "pala lo! Paling sebatas kasur lupa di rapihin doang."

"Wah belom tau aja lo! Sini, lo simpen kopernya di sini." Tania mengangguk lalu mengikuti arahan Agatha yang sedang merapihkan kasurnya.

Agatha berjalan menuju single sofa yang di belikam sang Kakak. Agatha duduk lalu meraih gitar miliknya.

"Mau request lagu?" tawar Agatha pada Tania.

"Apa ya..." Tania tampak berpikir, lalu ia teringat akan satu lagu.

"Lo tau Aldi CJR? Lagu yang dia nyanyiin buat Iqbaal yang di Ruang guru, tau?" tanya Tania dan Agatha mengangguk. "Trima-kasih sahabat."

"Sip, lo yang nyanyi ya."

"Tapi su---"

"Maaf, mba. Alunan gitar saya ga murahan lho." Tania melempar bantal pada Agatha yang Agatha tangkis dengan kakinya.

AGASKA Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt