AGASKA | Chapter 55 - KEY

1.6K 134 68
                                    

Aaaaaaaaa aku ga tau bagus atau engga, siapin hati kalian, semoga suka ya😭❣️

Selamat membaca!

---

Beberapa menit sebelum Viola mengangkat telepon Agatha...

Alaska turun dari motornya dan menghampir mobil Alland, ia membuka pintu mobil bagian Agatha dan membantu gadis itu untuk berdiri.

"Perih?" tanya Alaska.

Agatha mengeleng dan tersenyum kecil, mana mungkin ia jujur didepan Alaska yang bisa menyuruhnya pulang kapan saja. Apalagi SMA Mutiara adlaah wilayah Alaska, Agatha akan menjaga mulutnya.

"Stop," tegur Agatha saat Alaska mengandeng tangannya dan hendak berjalan masuk ke dalam sekolah.

Perasaan Alaska tak enak saat Agatha mengeleng tegas, gadis itu melepaskan tangan Alaska dan sedikit menjauh.

"Gak enak dilihat orang, arahnya juga beda," ucap Agatha.

"Gue temenin-"

"Gue gak mau orang-orang tau gue sakit, lagian kita udah putus. Disini gak ada Tante Rossa, lo gak perlu baik," jelas Agatha tak ingin dibantah.

Tatapan yang Agatha layangkan pada Alaska membuat laki-laki itu mengalah, ia tidak ingin membuat Agatha marah. Seperti tadi pagi, saat Alaska melarang Agatha berkaca tanpa memberi alasan jelas. Untungnya berbeda dengan kejadian di rumah sakit, Agatha bereaksi biasa saja saat berkaca sambil memakai toner.

"Hati-hati," pesan Alaska.

Agatha mengangguk pelan dan berjalan meninggalkan Alaska, ia meraih ponselnya dan terus menelepon Viola yang seperti hilang tanpa jejak.

Tiba-tiba panggilannya terangkat, tapi pertanyaan yang Viola lontarnya begitu mereka tersambung membuat Agatha mengernyit bingung.

"Ada salam perpisahan?"

"Lo mau ke mana?" tanya Agatha.

"Sembunyi, biar Nenek ada kerjaan."

Agatha melongo mendengar ucapan Viola, sejak kapan gadis ini berani melakukan hal gila demi yang akan memancing amarah Diana? Ia yakin Viola berbohong.

"Gue tau lo gak mungkin lakuin ini, siapa yang bocorin? Kan udah gue bilang pergaulan lo gak bener!" ucap Agatha ditengah koridor yang sepi.

"Ada plus dan minusnya Tha."

"Plusnya mana? Mata gue yang buta atau lo yang lagi gak sadar? Lo dimana sekarang?" tanya Agatha tak ingin berlama-lama.

"Tha, sekarang gue lagi buat lubang dan peluang. Gue bakal masuk ke lubang itu dan lo ambil peluang dari tindakan gila gue."

"Maksudnya?" Agatha masih berjalan.

"Mulai hari ini Nenek pasti sibuk dan fokusnya terpecah, selama itu lo punya peluang buat hancurin Nenek kayak apa yang lo mau selama ini."

Agatha menghela napas kesal. "Gue tau lo aksel, tapi gue gak paham bahasa lo-"

"Belakangan ini Nenek selalu waspada, dan dia sering ke rumah kepala sekolah lo setiap malam. Gue kasih lo kesempatan terakhir, Bu Ratna kuncinya."

Apa? Bu Ratna?

Tatapan Agatha jatuh pada wanita paruh baya yang berjalan ke arahnya, keterkejutan yang Agatha alami membuatnya tidak mendengar apapun.

Agatha berusaha mengontrol dirinya, "lo mau hancurin Nenek pakai diri lo sendiri? Lo gila?"

Walau seorang Kepala sekolah berjalan ke arahnya, Agatha tidak menunduk sedikitpun, ia terus menjawab ucapan Viola walau matanya terus memandang kedepan.

AGASKA Where stories live. Discover now