AGASKA | Chapter 53 - RASA

2K 132 58
                                    

Brume - Fara Effect

Silakan didengar~

---

"Terus bangkit dan berusaha walau perusahaannya diterpa badai, akhirnya perusahaan yang dipimpin oleh Baskara Sanjaya berhasil menyalip perusahaan-perusaahaan lainnya dalam waktu-"

Pelayan langsung mematikan Televisi saat Diana memijat keningnya sambil menghela napas dengan wajah lelah.

Orang-orang tidak tau siapa yang paling berjuang dalam mempertahankan perusahaan besar ini, dan mereka juga tidak tau siapa penyebab utama masalah yang datang bertubi-tubi selama setahun belakangan ini.

"Ana! Diana!" Diana berdiri dan berjalan menuju suara tersebut.

"Lama banget kamu! Ini dasi saya kenapa warnanya gelap begini? Lalu jam favorit saya dimana?!" tanya Baskara sambil mencari dasi dan jam tangannya.

Ruang khusus pakaian Baskara benar-benar seperti kapal pecah, pakaian, sepatu, gantungan, jam, dasi dan kaos kaki berserakan dimana-mana. Membuat Diana yang baru membereskannya merada kesal.

"Itu barang kamu Mas! Kok malah nanyain aku!" jawab Diana judes, tangannya membereskan kekacauan yang dibuat Baskara.

"Kamu itu perannya Istri! Kamu harus paham dan menyiapkan segala keperluan suami, dari awal sudah saya tekankan, berhenti jadi Wakil saya kalau kamu gak bisa handle tugas sebagai Istri dan Ibu, Ian sakit dan kamu malah mau ke kantor! Ibu macam apa kamu?!" tanya Baskara sambil membanting jamnya yang seharga mobil.

Diana menjambak rambut saking frustrasinya. "Putra Mas demam, Mas malah makan malam sama anak-anak kantor! Mas selalu pulang-pulang mabuk berat! Kalau Mas gak berhenti, lebih baik kita pisah rumah saja, lagipula Mas masih perlu saya di perusahaan, jadi gak perlu sok-sok mampu kerja sendiri. Mas itu suka gak becus!" jelas Diana kenyataan, Baskara senang sekali minum, rokok dan pulang malam. Lama-lama Diana bisa gila.

"Berkeluarga bukan berarti kamu boleh mengatur hobby saya, ada batasan yang harus kamu pahami dan jaga! Wanita sudah seharusnya bertanggung jawab sebagai Istri dan Ibu-"

"Mas lupa? Saya yang berhasil bangkitin perusahaan, untung relasi saya gak kayak Mas yang tukang curi ide! Karena alkohol, Mas bocorin segala hal tentang perusahaan! Kadang saya malu punya suami dan bos kayak Mas!"

"DIANA!"

Diana membuka matanya, ruangan bersuhu dingin dengan lampu yang dimatikan menyadarkan Diana bahwa apa yang ia rasakan barusan hanyalah mimpi dari kejadian puluhan tahun lalu. Bahkan Baskara sudah meninggal 25 tahun yang lalu, seharusnya ia tidak lagi muncul pada mimpi Diana.

Sudah terlalu lama tapi anehnya Diana selalu memimpikannya setiap malam.

"Kamu benar-benar menghantui setiap malamku," sesal Diana sambil meraih air putih yang selalu tersedia diatas meja.

***

BLACKER

Reza : Gue nonton drakor, gak srek sama sekali. Malah Nyokap ngomel gara-gara rumah berantakan, perasaan dah gue bersihin njir

AGASKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang