114

1K 185 14
                                    

Pertandingan sengit di set pertama benar-benar berlangsung tanpa kenal lelah, Hikari juga ketar ketir menjaga bola baik itu ada dan tidak adanya keterlibatan Nishinoya dilapangan tiap kali mereka melakukan rotasi pemain dimana gadis itu kini menetap permanen dilapangan.

Hikari tetap tenang selama bergerak biarpun langkahnya harus dia percepat, gadis itu tak bisa membiarkan timnya kebobolan terus-terusan.

Semuanya saling menyemangati satu sama lain, Hikari tetap memperhatikan pergerakan semuanya termasuk bola yang tetap melambung di udara tanpa bicara sepatah katapun karena dia harus menyimpan tenaganya hanya untuk sekedar berteriak saja.

Dia mah ogah.

Dan set kali ini merupakan reli terpanjang saat ini.

Daichi melangkah mundur dikala Wakunan tengah mengambil alih bola, sang kapten tetap menyemangati timnya.

"Jangan lengah! Harus kita yang mendapatkan angka kali ini!" unang sang kapten.

"Ya!" sahut anak-anak lelaki, sedangkan Hikari hanya mengulas senyum dikala mendengar itu.

Seharusnya kalian simpan tenaga kalian buat menjaga bola daripada berteriak seperti itu. Dasar. Batin Hikari sembari menyeka peluh yang mengalir saat ini di wajah manisnya.

Saeko yang melihat dari tribun penonton pun merasa cemas saat ini melihat cara permainan Hikari selama dirinya didalam lapangan.

"Hikari-chan selalu seperti itu? Tenaganya super sekali! Apa dia tidak lelah?" ujar sang kakak dari Tanaka.

"Yah, ku akui dia sudah terlatih sekali sekarang ketimbang pertemuan pertama kami dulu sebelum kegiatan Golden Week mereka dengan Nekoma waktu itu. Bisa dibilang performa nya saat ini benar-benar sangat jauh ketimbang waktu itu, jujur saja dia kali ini benar-benar menggila, si kecil itu." jawab Shimada.

Pemain nomor 5 Wakunan menyerahkan pukulan terakhir kepada Takeru, dimana ketika Kapten dari Wakunan itu akan memukul bola, Tsukishima, Kageyama dan juga Asahi langsung bersiap dan ikut melompat untuk menjaga bola.

"Daichi-san, jaga dibelakang mereka!" ujar Hikari yang langsung diangguki oleh Daichi.

Lelaki itu dengan segera memposisikan diri untuk menjaga dibelakang ketiga bloker tim, Hikari dan juga Nishinoya saat ini menjaga area lengang diarah berlawanan.

Dan lagi-lagi, Takeru kembali berusaha menciptakan block out.

Ketika Daichi berusaha mengejar bola, Hikari yang tau kalau Daichi akan kelimpungan menjaga bola pun langsung bergegas namun Nishinoya langsung menahan lengan kecilnya dengan gesit, dimana bola itu berhasil diraih oleh Daichi yang langsung disambut oleh Nishinoya yang menggantikan posisi Hikari untuk mengejar bola barusan ini.

Dan ketika Daichi kembali ingin meraih bola kembali di pukulan terakhir, tanpa sadar Hikari justru juga bergerak disaat yang bersamaan untuk menyambut bola terakhir karena refleks nya, mengingat ia masih bisa meraih area yang bisa dia jangkau.

Tapi dia sama sekali tak menyadari pergerakan Daichi disaat yang sama ketika ia bergerak barusan ini, jadi dia tak sempat menghindari hal yang benar-benar tak diinginkan sekarang.

Skor tercetak, namun kejadian tak terduga justru terjadi saat ini dilapangan.

Wajah Hikari memucat bukan kepalang sembari memegang siku ke lengan atas kanannya ketika ia terduduk dilantai saat ini, dimana kedua manik mata abu-abunya menatap sosok yang terkapar dihadapannya karena ketidak sengajaannya yang ingin meraih bola terakhir akibat benturan keras yang terjadi.

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Where stories live. Discover now