129

850 149 10
                                    

Setelah perbincangan singkatnya dengan Hikari usai, Yamaguchi langsung berlari dan mengambil papan seragamnya dari Hinata, dan ketika Yamaguchi berdiri didepan para penanggung jawab klub, Takeda-sensei dan yang lain tampak tersenyum bangga padanya.

"Permainan yang sangat hebat, bahkan Udai-chan benar-benar mengakuimu selama dilapangan dari sebelum dirimu melakukan pertukaran pemain dengan Hinata-kun." ucap Takeda-sensei.

"Kerja bagus!" sambung Pelatih Ukai sembari mengacungkan jempolnya, ikutan bangga.

"Terima kasih banyak. Yah, kalau bukan karena Hikari-chan juga, aku tak akan bisa seperti ini. Aku berhutang budi begitu banyak padanya." balas Yamaguchi setelah membungkuk ringan lalu kembali ke bangku cadangan yang langsung dirusuhi oleh para pemain di bangku cadangan.

Nishinoya kini berlarian kecil menuju lapangan dan berotasi dengan Hinata yang sudah menggantikan posisi Yamaguchi dilapangan, lelaki itu kini tampak berceloteh sejenak dengan Hikari dengan riang yang dimana gadis itu tengah berkeringat parah karena dia sudah terlibat sejak masih sekitar awal set pertama.

"Hikari-chan, apa kau tak ingin istirahat dulu di bangku cadangan? Tak mau rotasi dengan Shoyo dulu? Atau dengan Ryu?" tawar Nishinoya di akhir, dan mendapat gelengan kepala dari Hikari.

"Aku masih sanggup kok, Yuu-san. Jangan khawatir!" sahutnya sembari tersenyum yakin.

"Tapi kau udah keringatan parah gini." balasnya.

"Terus? Kalau aku keringatan parah emangnya kenapa, Yuu-san?" tanyanya penasaran.

Respon itu membuat Nishinoya kontan mencubit pipinya gemas, dan disaat bersamaan juga Hikari menjerit ringan karena kaget dan meringis juga.

"Aku tak mau kau kenapa-kenapa, gadis kecil. Perhatikan dirimu dong!" protesnya.

Hikari kontan mencibir kecil setelah cubitan gemas dari Nishinoya itu lepas dari pipinya, dan gadis itu mengelus pipi tembamnya yang kini tampak merah akibat ulah Nishinoya.

"Gak. Lagian kan dari awal set pertama aku masih biasa aja, kok jadi ngamok?" sahutnya lagi.

Dan yah, lagi-lagi perdebatan kecil antar keduanya kembali terjadi namun hanya sebentar tanpa ada halangan sama sekali karena mereka memang tak ingin ada masalah sama sekali.

"Sekali lagi, fokus!" pekik Hinata dari bangku cadangan, berusaha menyemangati.

"Selanjutnya."

Ucapan Yamaguchi yang sempat terhenti dikala Hinata baru saja usai menyemangati pun membuat lelaki bersurai oranye itu menoleh ke arah rekannya.

"Aku akan mencetak 10 poin dan bermain bersama yang lain, dan aku juga akan mengurangi beban tanggung jawab Hikari-chan dilapangan karena dia tak berjuang sendiri!" ucap Yamaguchi dengan tegas dan lantang.

Mendengar itu, Hinata juga membalasnya tak kalah semangat sembari tersenyum lebar.

"Aku tak akan kalah, dan itu tentu saja sudah pasti karena Hikari adalah anggota putri kita yang sangat berharga!" sahutnya bersemangat.

Peluit berbunyi dan Hanamaki mulai melakukan servisnya.

Kesempatan yang diberikan Yamaguchi ... Batin Daichi tergantung sesaat, sampai akhirnya dia berhasil menerima bola yang di servis oleh Hanamaki dengan sempurna.

Tak akan kami sia-siakan, termasuk dengan harapan Udai! Sambung sang kapten.

Hikari bersama yang lain berusaha saling support sekarang, dan siapa sangka jika mereka kembali mencetak angka berkat usaha dari Asahi yang menyebabkan Karasuno kembali match point untuk yang kedua kalinya di set kedua ini, membuat anak-anak tim kontan berteriak heboh sembari merangkul satu sama lain setelah membentuk lingkaran

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Onde histórias criam vida. Descubra agora