151

791 141 18
                                    

"Sial! Padahal Hikari-chan juga sudah hampir menyentuh bolanya!" sambung Saeko.

Karasuno tertinggal satu angka, Hikari dengan segera langsung berdiri dan mengabaikan rasa takutnya yang sempat muncul barusan ini.

Sekarang bukan waktunya untuk takut, Hikari! Batinnya, menyemangati diri sendiri.

"Si nomor 12 itu tau bahwa Sawamura takkan ikut menyerang setelah menerima spike, dan sudah menduga bahwa serangan akan datang dari sisi kanan." ujar Takinoue.

"Memang belum tentu juga serangan akan datang dari sisi kanan, tapi kemungkinan serangan datang dari arah berlawanan juga kecil mengingat Ojou-chan juga tak segera bertukar posisi dengan Nishinoya tadi." sambung Shimada.

Tanpa mereka sadari, seseorang yang sangat berarti bagi Karasuno termasuk Hikari dan juga Hinata muncul di belakang rombongan alumni Karasuno itu tanpa disadari oleh mereka.

"Andai saja kalian bisa berpikir seperti itu ketika masih SMA dulu."

Suara bariton serak yang sangat khas itu membuat ketiga anak lelaki itu menoleh, diikuti Saeko dan juga Yachi tentunya.

Mendapati sosok Direktur Ukai tengah menatap mereka sembari tersenyum.

"Oh!"

"Selamat siang!" oceh Akiteru, Shimada dan Takinoue rusuh sembari membungkuk ke arah beliau.

Beliau terkekeh sejenak.

"Dulu kalian selalu saja bergerak tanpa berpikir lebih dulu. Jika dibandingkan dengan Ojou-chan, kalian beda jauh sekali." ujar Direktur Ukai.

"Ka— kami sudah berusaga semampu kami! Kami mengandalkan spike dan servis yang kuat!" jawab Takinoue kagok, bahkan Shimada dan Akiteru juga jadi nyengir-nyengir gimana gitu.

Rasanya itu ketika anda menjadi Iron Man.

Ah, mantap.

"Itu adalah pelatih menakutkan mereka dulu dan juga kakeknya Ukai. Sepertinya dia kenal baik dengan Hikari-chan entah darimana karena dia menyebut panggilan khasnya barusan." bisik Saeko pada Yachi.

Membuat sang manajer terkejut ringan dibuatnya, bertepatan dengan beliau yang kini duduk disalah satu bangku kosong tak jauh dari kelimanya berdiri saat ini.

"Baiklah, pemain yang diturunkan Washijou-sensei cukup hebat seperti biasanya. Dan bagaimana keadaan Ojou-chan? Sejak set ke berapa dia bermain?" tanya beliau.

"Sejak detik pertama set pertama dilaksanakan, Direktur." jawab Akiteru.

"Karasuno. Jika hanya sebagian dari mereka saja yang menyerang dibantu dengan gadis itu, salah satu dari mereka mungkin bisa langsung siap melakukan blok. Terlihat jelas sekali gadis itu seperti otak bagi timnya termasuk si blonde kacamata itu." ujar Washijou-sensei yang melihat ke arah rombongan Karasuno saat ini.

"Benar. Mengingat prestasi Udai-kun sendiri sejak kecil tak pernah bisa di ragukan, dia benar-benar luar biasa untuk anak seumurannya saat ini." sahut Pelatih Saitou.

Strategi tim kami sangat berbeda, tapi kami sama-sama berusaha mencetak angka dengan mengandalkan kekuatan. Batin beliau.

"Ini merupakan persaingan konsep yang kami miliki. Sama seperti saat Ukai melatih mereka. Dan ini merupakan kesempatan yang bagus untuk melihat tim SMA mana yang lebih kuat. Apakah Shiratorizawa, ataukah Karasuno dengan Putri andalan mereka."

Bertepatan dengan Tsukishima yang berhasil menyamakan kedudukan menjadi 8 sama.

"Yosha!"

"Bagus, Kei!" puji Hikari.

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Where stories live. Discover now