132

899 157 13
                                    

Skor ini 11-12 dan Karasuno masih memimpin satu poin di set ketiga. Dan berikut nya yang akan melakukan servis adalah Kyoutani. Hikari yang sempat melihat ke arah lapangan area tim lawan pun merasakan sedikit aura bersahabat disana.

Ya.

Hikari menyadari perubahan dadakan dari Kyoutani saat ini, garis wajah serta gerakan fisiknya terlihat sangat tenang dan tidak sekeras serta setegang sebelumnya, perlahan, gadis itu mengulas senyum.

Kau mulai berubah dan melakukan sesuatu dengan tenang di pertengahan set ketiga ya, Kyoutani-san? Batinnya.

Dalam diam, Hikari kini menghormati Kyoutani dengan caranya sendiri.

Dia mulai menyukai cara Kyoutani yang sudah tenang dan tidak separah sebelumnya, jika keadaannya seperti ini sejak awal, mungkin Hikari tak perlu capek-capek memarahinya ketika set pertama tadi usai sampai awal set kedua dijalankan.

Atau malah pertandingan terasa lebih kondusif. Entahlah, bingung juga dia mau mengatakannya

"Jika si nomor 16 itu masuk ke Karasuno, entah apa yang akan ku lakukan saat ini." ucap Suga dari bangku cadangan, membuat semua yang ada didekatnya menoleh.

"Oikawa, dia benar-benar hebat dan menakutkan. Mungkin Hikari bisa mengatasinya tapi tidak denganku. Aku merasa tak becus sebagai senior, seorang setter sekaligus wakil kapten di tim ini jika si nomor 16 itu ada di sini, dan hanya Hikari yang bisa mengaturnya. Terlihat jelas kalau si nomor 16 itu cukup tertarik dengan Hikari karena dia merespon ucapan Hikari sejak gadis kecil kita itu memarahinya tadi." lanjut lelaki bersurai abu-abu itu.

Bahkan kini Pelatih Ukai juga ikut mengutarakan pikirannya.

"Permainan barusan, kelihatannya si nomor 16 sudah menyatu sepenuhnya dengan tim. Ini merepotkan." ucap beliau.

"Kalau soal kekuatan tim kita juga tidak kalah dengan mereka. Kau tidak lupa dengan keberadaan Udai-chan ditengah-tengah semuanya bukan, Ukai-kun? Ini baru permulaannya." balas Takeda-sensei dengan yakin, yang langsung disambut senyuman oleh Pelatih Ukai setelah sebelumnya dia sempat cemas.

"Anda benar." sahut beliau.

Hikari yang terbiasa mendengarkan sesuatu pun terkekeh halus setelah mendengar pembicaraan keduanya, membuat semua anak-anak tim yang ada dilapangan menatapnya kebingungan.

"Hikari?" panggil Hinata.

"Selanjutnya, apa yang akan kalian lakukan?"

Pertanyaan itu membuat anak-anak saling bertukar pandang sejenak dengannya secara silih berganti sembari mengerjapkan kedua manik mata masing-masing.

"Kyoutani sudah menyatu dengan timnya sekarang, maka langkah selanjutnya untuk mengalahkan Aoba Johsai ada di tangan kalian. Aku akan mengikuti alur bermain kalian karena aku anaknya easy going sejak awal. Jadi soal penyesuaianku jangan khawatir. Kalian tidak lupa, bukan?" tanya Hikari di akhir.

Semuanya kemudian tersenyum sembari mengangguk paham.

"Serahkan pada kami, Hikari!" sahut semuanya bersemangat, membuat Hikari terbahak lebar sejenak.

"Aku mengandalkan kalian!" sahutnya tak kalah semangat tentunya.

Bahkan para penonton, para pemain di bangku cadangan serta para penanggung jawab klub juga terlihat puas dengan semangat dan perasaan tak ingin kalah dari semua pemain yang ada dilapangan saat ini berkat Hikari.

"Gadis itu benar-benar hebat ya." puji salah satu penonton.

"Dia paling muda, satu-satunya pemain putri dengan peran ganda disana, bahkan dia sudah terlibat sebagai pemain inti sejak turnamen Inter-High kemarin. Dia benar-benar supportif dan pantang menyerah sama seperti semua anak-anak lelaki Karasuno itu. Hahah! Ku rasa aku jadi penggemar berat nya!" sahut yang lain.

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz