157

780 138 10
                                    

Semi melakukan servisnya tak lama setelah pelit berbunyi, tapi Tanaka dan Nishinoya yang berjaga dibarisan belakang tak mampu menerima servisnya dengan benar.

Membuat Karasuno kembali tertinggal tiga angka dengan skor 12-9.

Hikari menatap ke arah lapangan dalam diamnya setelah menghela nafas, dia terlihat tenang dan tak memikirkan apa pun saat ini selain mengembalikan staminanya walau tidak banyak sebelum ia kembali kelapangan begitu Tsukishima sudah kembali juga nanti, jadi untuk sekarang dia harus memercayai semuanya selagi mereka bisa mengulur waktu.

Kini Takeda-sensei meminta time out, membuat anak-anak kembali ke pinggir lapangan sejenak.

Aku harus mengatakan sesuatu yang tepat untuk mereka begitupun Udai, gadis ini benar-benar kelelahan sekarang biarpun dia bisa mengontrol staminanya dengan baik dan aku tau dia masih memiliki tenaga, tapi jika terus-terusan dipaksa aku yakin dia akan drop dilapangan jadi ada bagusnya dia berotasi dengan Tanaka saat ini. Untung saja dia tidak keras kepala atau aku benar-benar harus memaksanya tadi. Batin sang pelatih.

Kini anak-anak suporter dari Karasuno menonton tim mereka penuh harap, Kouji dan Izumi juga terlihat jelas sekali sangat khawatir dengan keadaan Hikari yang sudah duduk satu rotasi lebih dulu ke bangku penanggung jawab klub.

"Hikari-chan ..." ujar Izumi khawatir.

"Dia sembrono sekali, dia memang tidak cedera sejauh ini tapi staminanya itu benar-benar di kuras! Aku yakin dia tak bisa kembali ke lapangan lagi!" sambung Kouji.

Well, you are wrong, Kouji boy.

Hikari bakal kembali lagi ke lapangan setelah merasa istirahat nya cukup walau hanya sebentar dan begitu Tsukishima kembali, dia akan kembali ke lapangan lagi tentunya.

Dukung saja sahabat masa SMP kalian ya, percaya kan Hikari anak yang kuat?

Jadi jangan ragu ya!

"Jangan diam saja!" pekik Saeko, menyadarkan lamunan anak-anak suporter Karasuno.

"Disaat seperti inilah, kita harus mendukung mereka! Jangan buat Hikari-chan berjuang dalam bermain sekaligus jadi suport sistem sendirian! Kalian tega sama gadis kecil yang sudah menanggung banyak beban itu?!" pekik saudari dari Tanaka itu.

Setelah teriakan Saeko, kontan saja suara suporter Karasuno langsung menggelegar begitu saja, bahkan Kepala Sekolah sampe make wignya buat jadi pompom, Hikari yang sadar itu ulah siapa langsung meringis.

"Tanaka-san, itu ulah Saeko-neechan loh." ucap Hikari setelah dia mendongakkan wajahnya.

"Kakakku itu memang bikin malu saja." sahut Tanaka.

Pandangan anak-anak Karasuno kini juga berfokus pada suporter mereka yang mendadak kompak dan membulatkan suara mereka jadi satu, membuat anak-anak yang bertanding merasa ada energi tambahan berkat mereka. Hikari juga merasa dia cepat pulih kembali saat ini.

Terima kasih banyak, Saeko-neechan. Batinnya sembari tersenyum lembut.

Tapi suara suporter Burung Gagak itu kembali di buat bungkam dikala suporter Shiratorizawa membulatkan suara untuk bernyanyi lagu sekolah mereka, kini kondisi malah membuat suporter dari kedua tim saling adu suara untuk menyemangati masing-masing tim yang masih bertanding tanpa henti sampai di set kelima saat ini.

"Fiks, suporter dua tim saling tanding, pemain nya tanding, suporternya ikut-ikutan." ujar Hikari.

Mendengar itu, Pelatih Ukai terkekeh.

"Kau sudah mulai ada tenaga untuk berceloteh ya, Ojou-san. Simpan tenaga mu yang lain untuk nanti ya." sahut beliau lembut.

"Haaaai'." sahut Hikari dengan patuh.

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Where stories live. Discover now