5

4.8K 770 118
                                    

"Hikari, ke kantin yuk!"

Ajakan salah satu teman Hikari membuat gadis itu hanya mengubah arah wajahnya di atas meja saat ini karena dia mengantuk parah sekarang setelah latihan pagi tadi menguras energinya untuk di jam pelajaran, ditambah service dari Kageyama malah gila-gilaan tanpa pikir panjang ia selalu saja mengarahkan bola kepada Hikari dan Hinata secara bergantian.

Gadis itu belum sempat ngapa-ngapain pun masih saja kena hajar. Gila itu bocah edan, pen banget gitu rasanya di grauk biar waras dikit. Emosi sama siapa, yang kena imbas siapa.

Belum lagi mereka semua kocar kacir membersihkan aula karena waktu yang cepat berlalunya sehingga mereka harus menghapus semua jejak yang pasti akan di cek oleh guru olahraga. Yaaah, begitulah. Guru kadang suka galak.

"Aku titip aja boleh? Plis, ngantuk bet. Seriusan gak bohong. Apa aja deh. Ya?"

Temannya mendengus sembari tersenyum lalu mengacak-acak rambut Hikari karena dia anak paling muda di kelas.

"Ya udah, kesukaan kamu apa?"

"Yang berbau rasa cokelat sama vanila, susu ato milkshake yang ada di kantin juga nggak apa-apa, aku lagi gak mau makan nih, makasih banyak ya, Nacchan. Maaf ngerepotin."

"Ya udah, tunggu ya dedek emesh."

"Berisik, heh! Dan hentikan kelakuanmu yang selalu mengacak-acak rambutku dari kita masih MOS kemarin! Rambut panjang di acakin, rambut pendek makin jadi! Aku gilas ini ya!" balas Hikari bete, teman-temannya auto ngacir sambil tertawa puas ketika gadis itu mengentakkan kepalan tangannya ke meja dengan maksud bercanda dan memang tak ada unsur marah disana.

Hinata yang melihat itu kemudian tersenyum dari posisinya, bisa-bisanya dalam keadaan ngantuk karena latihan pagi, Hikari masih bisa bercanda dan menahan rasa bete akibat kantuk yang menyerang selama jam pelajaran.

Gadis itu menghela nafas sembari merapikan sedikit rambutnya lalu menoleh ke arah Hinata yang menatapnya lekat, kebetulan bangku mereka sebelahan jadi mau ngobrol juga enak.

"Shoyo?" tegurnya halus.

"Tenagamu banyak juga ya. Ngantuk parah begitu masih bisa aja bercanda sama yang lain." ucapnya lalu diakhiri dengan kekehan.

"Emm, mungkin kebiasaan nahan ngantuk juga kali ya selama SMP dulu, cuma bedanya sekarang capek di fisik juga, kalo dulu yang bikin capek cuma otak doang karena di obok-obok sama pelajaran buat olimpiade. Jadi sering ngambek juga di rumah terus ngerengek ke kakakku minta di puk-pukin kalo udah bete ama pelajaran. Padahal dia sendiri sudah sibuk semenjak hari pertama kita masuk SMP."

Hinata pun merasa tertarik ketika Hikari mengatakan jika ia punya kakak.

"Heeeeh, kau punya kakak?"

"Hmm. Kakak lelaki. Usianya tujuh tahun lebih tua dariku jadi sekarang dia masih kuliah dan tahun depan akan selesai. Sudah mau masuk tahun keempat dikampusnya. Dan ..."

Hikari menoleh sembari tersenyum, mata kantuknya seakan tak menghalangi sirat wajah cantiknya saat ini. Semburat cahaya dari luar jendela menerpa kulit wajahnya yang putih bersih dan halus layaknya kulit bayi.

"Kelakuanmu ketika memakaikan syal padaku pagi tadi sebelum latihan benar-benar mirip dengan kakakku biarpun dia sibuk sekali sekarang karena bekerja selain kuliah, dia juga menekuni pekerjaan yang sama dengan jurusan yang dia ambil. Terima kasih banyak ya, Shoyo."

Mendengar penuturan itu, Hinata tertawa lebar.

"Kalau begitu ... Sama-sama, Hikari."

***

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Where stories live. Discover now