120

1.2K 169 23
                                    

Anak-anak kini sudah turun dari tribun penonton, kini Hikari yang tengah berjalan bersama keempat pemain putra kelas satu SMA Karasuno melewati rombongan Dateko sempat mendengar rundingan mereka begitupun ucapan Aone serta Kogane tadi nya.

Hikari dan Hinata yang punya pemahaman sendiri tentang kedekatan mereka dengan Aone pun tak bertegur sapa saat ini setelah saling melewati satu sama lain, tapi keduanya tau Aone menaruh harapan kepada mereka dalam diam untuk mengalahkan Aoba Johsai dan juga Shiratorizawa.

Hinata Shoyo dan juga Udai Hikari. Selanjutnya, aku pasti ... Akan menghentikan kalian. Batin Aone.

Dalam diam, semuanya juga kembali mengulas insiden demi insiden yang terjadi di tiap skor yang mereka cetak begitupun Aoba Johsai waktu itu selama bertanding di tiga set secara penuh.

Dan Hikari masih bisa merasakan betapa sakitnya mereka ketika kalah di Inter-High kemarin, bahkan masih berbekas dengan permanen diotak benaknya dimana ia tak bisa menyelamatkan bola terakhir bersama Asahi, Kageyama dan juga Nishinoya setelah pukulan kombinasi Kageyama dan Hinata berhasil di hentikan tepat di penghujung set ketiga.

Kini Hikari berdiri sembari bersandar didekar Kageyama, dia berdiam diri sembari merenung kembali kejadian waktu itu.

Sial. Rasanya masih sakit sekali biarpun sudah berlalu beberapa bulan. Bekasnya kuat sekali. Batin Hikari.

Dia akhirnya melangkah sembari meregangkan sedikit tubuhnya dengan cara bergerak ringan.

Yachi yang melihat itu bisa merasakan ketegangan yang terjadi diantara teman-teman kelas satunya.

"A— apa para senpai tidak merasa kalau mereka begitu tegang? Bahkan Hikari-chan juga ..." ucap Yachi halus disamping Kiyoko dikala anak-anak mulai pemanasan lagi.

"Terakhir kali mereka melawan Aoba Johsai, mereka sudah mengerahkan segalanya begitupun Hikari-chan yang juga sudah berjuang mati-matian dengan segala kemampuannya sebagai pemula di tim tanpa ada pengalaman apapun dan kita tau betapa hebatnya Hikari-chan selama bermain sekaligus menyemangati yang lain, tapi tetap saja kalah." jelas Kiyoko.

"Ah ..."

"Y— Yachi-san ..."

Panggilan Yamaguchi membuat Yachi menoleh.

"Iya?" tanyanya, tapi berujung kaget ketika melihat keadaan Yamaguchi.

Hikari menoleh disaat Yachi menjawab panggilan temannya itu, dia malah jadi sweatdrop sendiri dalam diamnya.

"A— apa kau punya obat sakit perut?" tanya Yamaguchi dengan wajah pucatnya.

"Yamaguchi-kun, kau baik-baik saja?" tanya Yachi khawatir.

"Maaf, aku sedikit gugup." jawabnya dikala Kiyoko mendekati Daichi karena sang kapten memanggilnya.

Melihat itu, Hikari hanya bisa mengulas senyum simpulnya lalu mendekati Yamaguchi saat Yachi tengah bertindak ingin membuka kotak P3K dan menepuk punggungnya pelan.

"Tadashi." panggilnya, membuat Yamaguchi menoleh.

"Iya?"

Hikari mendongakkan kepala dan menampakkan wajah manisnya yang sangat menenangkan kepada lelaki bersurai hijau gelap itu.

"Nunduk dikit." pintanya.

Yamaguchi menurut dan tidak membantah, Hikari kemudian menyundulkan sedikit keningnya dengan lembut ke area pelipis Yamaguchi yang sudah berada didalam jangkauannya selama beberapa detik, membuat lelaki itu mendadak kagok sendiri dan wajahnya memerah, melupakan rasa groginya secara dadakan akibat ulah Hikari.

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Where stories live. Discover now