48

2.3K 377 49
                                    

Kini tibalah giliran Oikawa yang melakukan servis, Noya dan Hikari belum sempat melakukan rotasi pemain sehingga gadis itu tak bisa masuk ke lapangan saat ini, namun semuanya langsung bersiaga pada posisi siap tanpa harus diarahkan lagi, mengingat servis bocah narsis itu akan makin menggila saat ini.

Dan bola yang di servis pun mengarah ke arah Nishinoya yang sedikit berbelok di akhir, dan sang libero berhasil menerimanya dengan sempurna sehingga membuat semua tercengang, sedangkan timnya merasa sangat bangga bahkan Hikari. Karena saat ini adalah pertama kalinya Noya menghadapi servis Oikawa secara langsung karena ia tidak mengikuti latih tanding waktu itu.

Dia bahkan tersenyum puas setelah berhasil mengcover bola. Dan setelahnya, Hinata berhasil mencetak skor dimana Kageyama menggunakan tipuan arah mata yang pernah digunakan Kenma waktu itu.

"Cara Kenma ya, tak buruk setelah pernah latih tanding. Justru berhasil." ucap Hikari.

Ia kemudian memanggil Nishinoya yang sedang dipuji oleh anggota lain di lapangan.

"Yuu-san!" panggilnya, membuat sang Libero menoleh sembari tersenyum lebar dan menatapnya bangga, Hikari juga tersenyum sama lebarnya saat ini, mengungkapkan rasa bangganya lewat senyuman yang ia berikan pada Noya.

Hanya mereka berdua yang bisa saling mengerti dengan kode super halus itu. Gadis itu menghela nafas dan tersenyum sangat tenang saat ini sembari menatap punggung Nishinoya. Entah kenapa, ia merasa jika perasaannya pada Nishinoya mulai berubah. Dan hal itu terjadi hanya kepada sosok Libero tim mereka, sedangkan yang lain masih sama rata ketika dia diperlakukan lembut, namun semenjak dengan Noya, dia merasa aneh secara perlahan.

Sedetik kemudian, Hikari mencubit sendiri lengannya agar tersadar kalau dia tidak boleh memikirkan yang tak pasti. Sebenarnya bukan tak pasti, hanya saja dia tak tau harus bagaimana sekarang karena dia tak pernah seperti ini sebelumnya. Ia hanya bisa mendengus sebal karena bisa-bisanya dia mulai suka sama orang yang kelakuannya serba minus begitu selain voli.

Sebenarnya sejauh ini dia mulai suka dengan beberapa anggota tim, hanya saja ia selalu menepis semua yang terbesit ke dalam pikirannya dan akhir nya gadis itu kembali bersikap normal seperti biasanya.

Tak lama kemudian, Hikari terkejut ketika Noya kini berada dihadapannya sembari mengulurkan tangan, berniat berotasi dengan sikecil itu. Noya sendiri menatapnya heran karena masih sempat-sempatnya Hikari melamun.

"Hikari-chan? Kau kenapa?" tanyanya penasaran, yang lain pun menoleh karena gadis itu masih mematung sebelum akhirnya kesadarannya kembali penuh.

Membuat nya meringis lalu melakukan tos pada tangan Noya.

"Tak ada." balasnya pelan dengan tenang, lalu melangkah masuk ke lapangan, dan setelah peluit berbunyi hingga Kindaichi mencetak skor, gadis itu barusan tak sempat melakukan cover dibelakang karena ketika ia berlari, kakinya justru tak sengaja terpeleset.

"Maafkan aku, Daichi-san." ucapnya meminta maaf sembari berdiri.

"Don't mind. Kau juga tak sengaja terpeleset karena posisi kakimu tak sempurna tadi. Kau tak apa, kan?" tanya sang kapten khawatir, Hikari mengulas senyum.

"Aku baik-baik saja."

Dan kini, Hikari menatap Kindaichi yang dimana lompatannya lebih tinggi ketimbang latih tanding dulu, dan Daichi ternyata juga menyadarinya.

"Mungkin ini hanya perasaanku saja, kalau si nomor 12 itu lompatannya sekarang lebih tinggi dari pada latih tanding dulu." ucapnya.

"Memang begitu."

Sahutan Hikari membuatnya menoleh begitu ia melangkah kedekat yang lain.

"Dia memang mulai melompat sedikit lebih tinggi. Ku rasa anggota lain juga mulai berpengaruh ditambah Oikawa-san sendiri bisa membuat bakat semua anggotanya terpancing keluar tanpa disadari sampai mereka terbiasa. Barusan itu bukan sekedar kebetulan. Aku akan berusaha menciptakan one touch sebanyak mungkin ketika memblok bola karena Tsukishima masih di bangku cadangan." jelasnya lagi, membuat semuanya memgangguk paham.

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Where stories live. Discover now