125

1K 156 46
                                    

Aoba Johsai kini memimpin tiga angka di set kedua dan Iwaizumi kembali melakukan servis beruntun ketiganya di set kedua, Hikari tampak berpikir dengan malas saat ini karena dia sedikit bingung apa yang harus dilakukan untuk menghalau Seijoh kembali mencetak angka, atau mereka akan tertinggal jauh di set kedua ini.

Tapi dia tak bisa berpikir banyak, entah kenapa dia merasa kepala dan otaknya sedang mencapai batasnya untuk memikirkan banyak hal saat ini, jadi mau tak mau dia harus mengikuti alur permainan selama pertandingan berlangsung agar dirinya dan juga anggota tim mampu mengatasi apa yang terjadi.

Dari pada terus-terusan mikir sedangkan fisik lagi kocar kacir sama banyak gerak, enak fokus dulu.

Benar, kan?

Dari pada nggak sadar tiba-tiba ngelakuin sesuatu terus malah berujung cedera?

Ato ngejengkang jungkir balik ditengah lapangan, kepala dibawah kaki diatas?

Kan gak lucu.

Mana gedung olahraga lagi rame pula.

Iwaizumi kembali memukul bola servis ketiganya, dan siapa sangka malah nyangkut di net sama seperti kejadian Oikawa dan Asahi sebelumnya yang menyebabkan skor pertama bagi kedua tim sama-sama tercetak.

"Maaf!" ucapnya sambil memasang wajah kesal, anak-anak tim pun bersorak karena akhirnya skor kedua tercetak biarpun mereka masih tertinggal dua angka.

"Akhirnya kita mendapatkan poin lagi." ucap Yachi lega, dan disaat yang bersamaan juga Saeko pun menghela nafas lega melihatnya.

Kageyama melakukan servis dan diterima oleh Hanamaki dengan mudahnya, ketika Kyoutani mulai berlari dikala bola masih melambung ke arah Oikawa, Hinata mulai berjaga namun tidak dengan Hikari karena dia pasti akan melakukan tipuan atau hal lain yang tak terduga.

Dia datang! Batin Hinata sembari bersiap.

"Shoyo, jangan terpancing!" tegur Hikari ketika Hinata sudah terpancing untuk mengantisipasi keadaan Kyoutani, dan benar saja bola dilempar ke arah Kindaichi setelah Hinata ikut melompat dengan maksud ingin memblokir si blode Seijoh itu.

Semuanya terkejut termasuk Kageyama sendiri namun tidak dengan Hikari yang sudah tau kalau Oikawa akan menipu pergerakan timnya.

Dan Hikari langsung berlari ke arah si jangkung nomor 12 Seijoh itu secepat mungkin yang dia bisa dan berusaha mengejar ketertinggalannya.

Setelah membiarkan si nomor 16 terus menyerang, sekarang justru Kindaichi yang melakukan serangan! Batin Kageyama sweatdrop.

Sial, tidak sempat! Padahal aku sudah bersiaga sebelum Oikawa-san mengoper bola padanya! Kenapa aku masih saja tertinggal?! Batin Hikari.

Bola masih sempat menyentuh ujung tangan kirinya, namun mengingat spike tiap anggota Seijoh itu sama-sama cukup kencang, Hikari tak bisa menghalaunya dan skor bagi Seijoh kembali tercetak.

Hikari meringis karena jarinya kembali berdenyut dimana tangannya sempat nyeri setelah sebelumnya sempat menahan serangan Kunimi, tampangnya berubah masam seakan mengisyaratkan tak terjadi apa-apa, tapi Kunimi yang melihat dan sadar akan tatapan Hikari yang memerhatikan jemari tangan kirinya itu sadar jika tangannya tengah berdenyut.

Dasar lemah, gini aja sakit. Rutuknya.

Riri-chan ... Tanganmu ... Batinnya.

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Where stories live. Discover now