63

1.9K 341 37
                                    

Kageyama dan Hinata kini berkoar-koar, bahkan Kageyama justru tersenyum seram lagi dan membuat Hikari kaget ketika bocah setter itu angkat bicara saking membaranya dia.

"Kali ini aku akan bertemu dengan set up itu lagi." ucapnya.

"Kageyama! Aku tau kau tak sabar akan bertemu dengan Nekoma terutama Kenma karena kalian sesama setter, tapi tahan api membaramu itu! Dan tampangmu juga menyeramkan sekali!" pekiknya cemas.

Bahkan Hinata yang langsung menoleh akibat ucapan Hikari pun juga sama kagetnya seperti gadis itu ketika melihat tampang temannya yang demikian.

"Kali ini, akan ku lindungi tim kita supaya bisa menang!" teriak Noya membara.

"Yuu-san juga? Astaga." keluh Hikari, tak bisa berkata-kata lagi.

Dalam hati, ia yakin Yaku dan juga Kenma kini tengah bergidik ditempat mereka masing-masing karena sedang di omongi seperti ini seakan mereka mengira jika mereka sedang terkena flu, karena Hikari sering sekali begitu ketika ia sering kali absen untuk Olimpiade waktu itu dan teman-teman semasa SD dan juga SMP selalu membicarakannya dibelakang, sehingga dia merasakan hal yang sama.

"Wooohh!! Kita akan mengalahkan Aliansi Anak-Anak Kota itu!" heboh Tanaka kemudian.

"Aliansi ..." ucap Tsukishima menahan tawa.

"Anak-anak kota." sambung Yamaguchi dengan ekspresi yang sama seperti si blonde itu.

"Kalian bertiga! Hentikan kelakuan kalian! Dan kau Tanaka-san, kau sendiri sudah akrab sama Taketora-san jadi hentikan kelakuan ingin membully mu itu, dasar senior botak! Kau kira kau preman apa?!" bentak Hikari.

"Memangnya apa yang salah, Udai?! Aku memang tak suka dengan kelakuan anak-anak kota yang menyebalkan itu!" sahut Tanaka.

"Woi! Nggak gitu juga konsepnya! Astaga!" bantah nya lagi.

Kemudian Hikari memegang pelipisnya yang mulai berdenyut pelan, merasa sakit kepala karena kalau dia meladeni kelakuan bobrok semuanya kalau sudah kumat, dia tetap akan kalah tenaga juga dan tenggorokan nya langsung sakit.

"Kali ini, aku pasti akan menembus pertahanan mereka." ujar Hinata bersemangat.

Pandangannya menoleh ke arah Hinata berbarengan dengan Kageyama yang juga bertindak sama sepertinya setelah ia baru saja berbicara demikian. Lalu keduanya saling tukar pandang sejenak lalu tersenyum semangat penuh arti setelahnya.

"Tapi satu hal lagi, minggu ini mereka mulai mengikuti kualifikasi Inter-High, dan juga kali ini kita hanya menerima undangan." potong Takeda-sensei ditengah kehebohan anak-anak asuhnya.

"Undangan?" tanya Hikari.

"Iya, ditambah ada beberapa persyaratan yang harus kita penuhi, tapi akan kuberitahu lebih jelasnya nanti. Untuk saat ini, kalian semua ..." ujar beliau menggantung.

"Tentu saja, kami akan pergi!" sahut semuanya bersemangat bukan main.

"Baiklah, kalau begitu aku mau ada rapat guru jadi aku pergi duluan ya. Ukai-kun, sisanya kuserahkan padamu." balas Takeda-sensei lalu mengoper kembali kegiatan kepada sang pelatih setelah urusan perihal penyampaian informasinya selesai.

"Iya." jawab beliau.

"Terima kasih banyak atas informasinya, Takeda-sensei." sahut Hikari.

"Terima kasih." sahut yang lain.

"Sama-sama, Udai-chan, semuanya." jawabnya, lalu sang guru berlalu.

"Kita akan semakin sibuk." ujar Asahi ditengah kehebohan para juniornya saat ini sembari berdiri berbaris menyamping bersama anak kelas tiga yang lain.

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum