46

2.5K 395 15
                                    

Suara gemuruh dari pendukung Aoba Johsai membuyarkan lamunan keduanya barusan, namun Hikari tak sepenuhnya melamun karena dia masih melihat pertandingan Seijoh sejak tadi ditengah kegiatannya yang sedang mendengar lagu-lagu yang ia cover dan Noya juga masih mendengarkannya dalam tenang sebelum suara dari supporter si Raja Besar itu benar-benar mengganggu ketenangannya.

"Bagaimana mengatakannya ya ... Peralihan mereka benar-benar halus." ujar Suga.

"Oikawa-san dan Iwaizumi-san, si nomor 4 di kiri. Sepertinya mereka berdua berada di satu tim sejak SD. Mereka benar-benar terhubung dalam hal mental dan fisik." sahut Kageyama yang ikut menilai.

Hikari menoleh ke arah Kageyama.

"Memang, mereka sudah berteman sejak kecil begitu aku melihat betapa dekatnya mereka berdua pertama kali. Aku bisa merasakannya setelah melihat tingkah laku mereka yang tak tau malu kalau ribut bahkan melakukan hal lain, jadi rasanya tidak aneh kalau mereka bisa saling mengerti satu sama lain selama di lapangan, maupun di luar lapangan sekalipun." sahut Hikari.

"Dan ku rasa juga bukan masalah level setter kelas dua yang menurun saat latih tanding. Karena dia adalah pemain Seijoh." sambung Pelatih Ukai yang masih menilai.

"Benar." sahut Takeda-sensei.

"Kurasa Oikawa itu mengetahui banyak hal mengenai tim Seijoh, dan membuat mereka mengeluarkan seluruh kemampuan mereka berkat dirinya. Hal itu sama seperti yang di lakukan Udai sejak hari pertama dia ikut latihan bersama kalian semua. Udai pun juga berhasil membuat bakat terpendam kalian mulai terpancing sedikit demi sedikit sama seperti Kageyama yang berhasil mengeluarkan bakat Hinata walau belum seluruhnya, dan di sambung oleh Udai yang punya penilaian cekatan atas seluruh permainan anggota dan juga dirinya sendiri." ucap sang pelatih.

Semua anggota Karasuno kini hanya bisa sweatdrop ditempat duduk masing-masing setelah mendengar itu kecuali Kageyama dan Hikari yang sudah tau soal Oikawa. Dimana Kageyama sudah mengenalnya sejak SMP, sedangkan Hikari juga sudah mengetahuinya sejak bertemu Oikawa di latih tanding waktu itu.

"Raja Besar memang hebat!" ujar Hinata berteriak, membuat semuanya menoleh ke arahnya.

"Aku ingin segera melawannya!" sahutnya lagi dengan wajah riang serta bersemangat sembari berdiri, bahkan Nishinoya juga ikut-ikutan memasang wajah demikian setelah melepas headset milik Hikari dan kini berdiri disamping Hinata.

"Ya! Aku juga ingin menerima servisnya! Aku benar-benar ingin!" sambung Nishinoya juga mengoceh dengan perasaan bersemangat bukan main.

"Noya-san juga hebat!" puji Hinata pada Noya.

"Kalian nggak bodoh kan, ya?" tanya Hikari masam dari tempat duduknya sembari mematikan lagu dan menyimpan hp serta headsetnya dengan benar kedalam tas nya.

Takeda-sensei dan Pelatih Ukai hanya bisa mengulas senyum dari tempat duduk mereka, membiarkan ketiganya masih saling sahut menyahut satu sama lain dengan heboh karena Hikari memang memperingati mereka agar tak meremehkan Oikawa, namun mereka tetap kekeuh dengan pendirian mereka untuk segera bertanding dengan Seijoh nanti.

"Benar-benar bisa diandalkan ..." ucap pelatih Ukai disaat Noya mulai mengintip kebawah.

"Hei, lihatlah, Shoyo, Hikari-chan! Ada kru televisi disini!" heboh Noya, membuat Hinata langsung mengintip.

"Dan ku rasa mereka akan diomeli oleh kru televisi karena heboh dan tak bisa diam, dan aku juga tidak ingin ikutan kalian mengintip, terima kasih banyak. Ditambah mereka disini juga datang buat merekam pertandingan Seijoh." tebak Hikari dalam duduknya sembari menolak dan juga menebak alasan kehadiran kru kameramen saat ini, membuat semuanya meringis dan tinggal menunggu apakah ucapan Hikari benar, atau sebaliknya.

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Where stories live. Discover now