1

13.3K 1K 328
                                    

"Nak, kamu yakin ingin mendaftar sebagai pemain di tim putra?" tanya salah seorang guru dibidang akademik.

"Benar, Pak. Saya yakin. Saya memang seorang siswi, tapi saya sudah yakin dengan keputusan saya untuk bergabung di tim putra. Saya akan membantu tim voli putra sebaik mungkin untuk mengharumkan nama sekolah dan akan mempertahankan prestasi akademik sebaik mungkin juga ditengah kesibukan ekskul. Saya mohon, Pak." ujar sang anak sembari membungkukkan badan, memohon.

Beliau menghela nafas, begitupun beberapa guru lain yang melihat apa yang ia lakukan saat ini. Beliau kembali melihat biodatanya sejenak.

"Udai Hikari, 14 tahun. Siswi baru, kelas 1-1. Prestasi diatas rata-rata. Tinggi badan 149 cm. Kamu yakin dengan tinggi segini bisa membantu permainan anak-anak tim putra?" tanyanya lagi, merasa ragu sekaligus terlihat meremehkan, membuat Udai Hikari atau kerap disapa Hikari, hanya bisa tersenyum simpul sembari mengambil kertas formulir yang disodorkan padanya.

"Yakin, Pak. Saya tinggal perlu membuktikannya kan Pak, sama Bapak dan guru-guru yang lain? Jika saya bisa membantu tim putra sekaligus mempertahankan prestasi akademik dengan nilai bagus, saya harap Bapak bisa mengurangi sedikit saja penilaian Bapak yang suka meremehkan orang lain. Kalau begitu saya permisi, Pak."

Hikari berlalu, meninggalkan para guru yang menatapnya tak percaya jika barusan ia baru saja mengatakan hal yang benar-benar menjadi boomerang bagi si bapak, membuat ia kesal saat ini begitu sudah berjarak lumayan jauh dari ruang guru.

"Si bapak kayaknya kebiasaan banget mandang rendah orang kali, ya? Kesel lama-lama, aduh, Hikari, sabar, sabar!"

***

Hikari berjalan tenang menuju ruang klub voli setelah mengambil formulir pendaftaran ekstrakulikuler di bidang akademik sekolah. Ia menatap lembar formulir itu sesaat setelah membenarkan kucir rambut ponytailnya, karena ia memastikan agar tak ada yang ketinggalan serta salah tulis untuk di isi dan diberikan sebelum akhirnya ia tiba disana dimana keadaan pintu ruang klub sudah terbuka.

Ia berjalan melangkah kesana lalu berdiri di ambang pintu, mendapati sosok bocah berambut biru dongker dan memiliki warna mata biru langit sedikit gelap yang sangat familiar tengah men-service beberapa bola voli yang kini tengah berserakan dilantai lapangan indoor ruang klub, ditambah ia merupakan siswa terkenal dari SMP Kitagawa Daiichi yang dijuluki dengan julukan 'Raja Lapangan'.

Salah satu bola yang tak sengaja terlepas dari tangannya mendadak menggelinding kearah kaki Hikari, Hikari yang sadar jika bola itu berada didekat kakinya pun kemudian menunduk dan mengambil bola dengan kedua tangan kecilnya setelah melipat lalu menyimpan sebentar formulir pendaftaran ekskul kedalam jaket yang sedang ia kenakan saat ini.

Ketika ia berdiri tegak, sosok tersebut termangu menatapnya sesaat, dan kalian saling kontak mata satu sama lain selama beberapa detik hingga akhirnya Hikari mengoper bola tersebut pada titik yang pas serta akurat ke arah sosok jangkung yang ada dihadapannya saat ini, membuat bocah tersebut terkejut.

"Kenapa kaget begitu? Heran anak cewek dengan badan sekecil aku bisa melempar bola se akurat itu dengan jarak beberapa meter dari posisi kita sekarang, ditambah kau sendiri memiliki postur tubuh tinggi, Kageyama Tobio?"

Yap, sosok itu adalah Kageyama Tobio. Siapa yang tak kenal sosoknya sejak ia masih di bangku SMP kemarin, tingkah laku Hikari mendadak menarik perhatiannya sejenak, membuat Kageyama mendadak mendecih sebal.

"Kau bocah SD dari mana? Nyasar?"

Ucapan itu kontan membuat Hikari mengambil bola yang tak jauh dari posisinya berdiri dan langsung menservice nya dengan kencang lalu mengenai muka Kageyama dengan jackpot, padahal jarak yang ada diantara keduanya semakin jauh ketika Hikari berjalan.

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Where stories live. Discover now