54

1.9K 337 17
                                    

Semuanya kembali masuk kedalam lapangan setelah istirahat jeda antar set usai, Hikari tidak disuruh masuk terlebih dahulu oleh yang lain karena mereka tau gadis itu akan menjadi incaran bola Oikawa nantinya jika dia dilapangan, sang Raja Besar itu justru beranggapan jika secara fisik Hikari tetap lemah sama seperti ketika latih tanding dulu walau dia sudah berkembang pesat dalam dua bulan ini, bahkan Oikawa mengira dia akan cedera lagi akibat servisnya jika ia tetap mengincar si kecil itu, hanya saja ia tau gadis itu tak akan selemah sama seperti pemikirannya sekarang.

Karena selama bermain di dua set pertama tadi, dia sudah bisa melihat seberapa terlatih nya Hikari ketika memblok, pertahanan, serta spike dan juga servisnya. Gadis itu sekarang sudah sangat berbeda jauh ketimbang pertemuan pertama mereka dulu karena dia hanya lecet sedikit di pipi saja, tak lebih.

"Hei, kenapa kalian tak memasukan si kecil Ojou-sama di awal set ketiga? Aku ingin melawannya, dia lawan yang sangat menarik sama seperti kalian termasuk junior setter ku itu." celetuknya, membuat semua menatapnya galak.

"Kalau kau ingin melawannya, hadapi kami lebih dulu sebelum gadis kecil kami ikut turun kelapangan setelah ini. Dia bukan tameng kami hanya karena dia berbakat, sialan." balas Tanaka galak, dengan tampang ngeselin.

Semuanya mengangguk dan berteriak setuju dengan pendapat Tanaka perihal gadis kecil mereka, Hikari bukanlah tameng mereka, namun dia adalah rekan sekaligus sosok yang sangat berharga bagi mereka sejak hari pertama gadis itu menegaskan jika dirinya ingin bergabung dan bermain diantara mereka semua baik itu ketika latihan biasa maupun bertanding seperti sekarang, dan itu bukan berarti mereka bisa menggunakan Hikari seenaknya hanya karena dia berbakat dengan segalanya.

Mereka semua adalah tim, mereka semua adalah satu. Hikari merasa dadanya sesak sekarang karena semuanya sangat menyayangi nya sampai seperti ini, ia merasa ingin sekali menangis haru dengan perlakuan teman-teman tim padanya yang sangat mirip dengan kakaknya ketika dirinya tak ingin kenapa-kenapa, gadis itu menahan perasaannya dengan wajah yang mulai memerah dengan bibir sedikit bergetar, Yamaguchi langsung mengelus punggungnya lembut, memahami rasa hati Hikari.

Ia menarik nafas, lalu meneriaki semuanya.

"Kalian! Jangan kalah di set ketiga sampai aku juga terlibat dilapangan nanti!"

Semuanya mengacungkan jempol dan mengangkat tangan dengan cara mereka sendiri, karena mereka juga merasakan hal yang sama seperti Hikari yang menaruh harapan pada mereka, mereka saling bertopang satu sama lain dan itulah kenapa Karasuno pernah jaya pada masanya sebelum kondisi permainan mereka menurun.

Bahkan dibenak Hikari dan Hinata kini kembali terngiang tentang permintaan super halus Aone namun memiliki arti penuh dengan sangat ketika menyalami keduanya setelah pertandingan melawan Dateko usai, berharap mereka bisa mewakili perasaan kalah mereka dengan memenangkan pertandingan melawan Seijoh, begitupun perasaan Ikejiri yang ingin mereka menang mewakili perasaannya dan juga anggota tim Tokonami.

Jika kami kalah disini, semuanya akan berakhir. Begitupun harapan mereka. Batin keduanya bersamaan ketika bayangan itu terbesit saat ini.

Pertandingan set ketiga dimulai, Hikari sebelumnya sempat mengatakan jika Seijoh mulai sedikit waspada sekarang karena mereka sudah mengganti kode pola pertandingan mereka karena kode teriakan Hinata sudah tak berguna tepat sebelum mereka berbaris kembali ke lapangan. Ditambah Hinata juga berposisi menjadi umpan, itulah kenapa Hikari sempat memperingati jika yang lain harus tetap waspada dikala Hinata bergerak, karena takut Seijoh tak akan kembali terkecoh dengan keadaan yang sama seperti di dua set pertama.

"Ingat pesanku." ucapnya di akhir tepat sebelum yang lain bergerak ke lapangan.

Serangan bertubi-tubi tetap membuat mereka kesulitan mencetak skor mengingat permainan Seijoh sangat baik dalam semuanya karena mereka sudah terbiasa dengan arahan Oikawa sejak awal, bahkan Hikari yang selalu memberi arahan pun tetap merasa dirinya kalah karena timnya masih kurang bisa berkoordinasi satu sama lain terutama anak kelas satu dan kelas dua.

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang