32

2.9K 515 195
                                    

"Sudah kuduga!" oceh Hikari.

"Dugaan Udai-chan benar-benar serasi selama permainan kedua tim berlangsung ya ..." ucap Takeda-sensei.

"Oi, jangan terlalu mencolok. Mereka bisa mengetahui kesalahan sekecil apapun sama seperti Hikari. Gadis kita itu punya pandangan serta penilaian yang tajam sama seperti mereka." tegur Kageyama.

Hikari tetap pada tempatnya dan tetap saja ia merasa gelisah sendiri, ia tetap tak ingin mengacaukan formasi atau masuknya dia ke lapangan nanti justru akan mengacaukan semuanya walaupun sebenarnya dia tak mengacaukannya sama sekali.

Coveran selanjutnya Kageyama meminta operan bolah dan bocah setter itu berhasil mencetak skor, membuat semuanya bergidik ngeri kecuali Hikari yang merasa sedikit lega.

"Bagus, Kageyama." ucapnya halus.

"Oi, itu yang disebut lurus! Bolanya akan langsung lurus disisi lapangan. Perhatikan perbedaannya dengan spike yang kau lakukan." ocehnya sembari menatap dan menunjuk Hinata.

Membuat bocah itu merasa kesal dan bete sendiri setelah diocehi seperti itu.

Hikari pun langsung meringis, masih sempat-sempatnya Kageyama bertingkah demikian biarpun sebenarnya itu ada baiknya karena Hinata terkadang harus diperlakukan tegas oleh Raja Lapangan itu, walaupun hasilnya mereka berdua selalu saja ribut dan membuat Daichi jadi marah sama kelakuan mereka.

Ia tau spike Kageyama tadi bisa mencetak skor karena matanya berhasil mengunci titik yang akan di bidik melalui celah yang tak terjaga walau hanya sedikit, namun setidaknya itu lebih baik daripada tidak sama sekali.

Sedangkan Tanaka malah terlihat kesal karena juniornya itu lebih hebat dari nya, dan memasang muka kesal.

"Orang ini begitu hebat, menyebalkan sekali." ucapnya emosi tertahan.

"Tanaka-san ..." tegur Hikari pelan agar suaranya hanya didengar oleh timnya sendiri.

"Ya, kau benar." sahut Suga, ikut-ikutan namun wajahnya yaa ... Begitu.

"Suga-san pula ikut-ikutan! Heran aku!" oceh Hikari gemas setelahnya.

Waktu demi waktu berlalu, Tsukishima juga berhasil belajar trik yang dilakukan oleh Kenma tadi dan menjalani saran Hikari agar berusaha peka tanpa keterlibatannya selama ia tak main ke lapangan. Kenma pun sadar jika Tsukishima cerdas dalam berteknik dan cepat belajar sama seperti gadis kecil kesayangan Karasuno itu. Hikari tau jika Kenma kini mengawasi Tsukishima dalam diamnya walau sejenak.

Bahkan kini Tsukishima justru tertipu karena arah pandang Kenma barusan, ketika Tsukishima mengira dia akan mengoper ke kanan, justru yang di oper adalah kiri. Hikari tau jika dia akan melakukan operan tipuan melalui gerakan matanya.

Kageyama pun juga menyadarinya.

Hikari kini memerhatikan sembari mendengar obrolan Takeda-sensei dan Pelatih Ukai soal Kenma, dan tanpa sadar beliau juga berpikir jika sosok Kenma sama seperti Hikari. Pemilik posisi penting serta pengamat yang baik walau tak terlalu menonjol, namun bagi Hikari, posisinya yang tak menonjol itu hanya berlaku untuk sekarang saja karena dia memang harus mempelajari bagaimana cara permainan tim lawan, yang nantinya akan dia ingat dengan jelas dan gadis itu mampu merespon dengan sempurna pastinya jika ia mampu memperhitungkan timing receive, block, spike, serta servis.

Itu pun jika dirinya berhasil melakukannya.

Perlahan, skor tersusul dan sudah match point, dan Hinata terkena block di poin terakhir hingga set pertama akhirnya dimenangkan oleh Nekoma.

"Hei, kau tak perlu berkecil hati. Kita akan balas di set berikutnya." ujar Kageyama pada Hinata.

"Shoyo, apa perlu aku menggantikan posisimu dulu untuk setengah durasi dari set kedua?" tanya Hikari kemudian, menawarkan diri.

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Where stories live. Discover now