53

2.1K 336 24
                                    

"Tsukishima, kau kesulitan berkomunikasi dengan yang lain selain Yamaguchi, kan?" tebaknya, membuat Tsukishima semakin bungkam.

"Aku tak tau alasannya kenapa dan mengapa, tapi setidaknya coba tekankan sedikit perasaanmu walau hanya sesaat. Oikawa-san sadar jika semuanya terlihat sulit berkomunikasi dengan mu. Bahkan aku juga dikira demikian. Kumohon, ya?" ujarnya panjang lebar sejak tadi dan diakhiri dengan permintaan memohon.

Semuanya tak menyangka jika Hikari bisa mengumpulkan informasi se detail itu saat ini padahal dia telihat tak memperhatikan Oikawa dan timnya sama sekali sejak awal set kedua.

Tsukishima kemudian mengangkat tangan lalu mengelus kepala Hikari pelan dan lembut, seakan berterima kasih dengan masukan gadis itu padanya, Hikari sadar dari tatapan Tsukishima saat ini ketika mata si blonde menatapnya tanpa berbicara sama sekali setelah semua ucapannya barusan pada dirinya dan juga Kageyama, membuatnya mengulas senyum tanpa berkata sepatah katapun lagi.

Kemudian, Suga mengambil alih perhatian dan memberi masukan setelah Hikari usai memberi masukan pada semuanya terutama soal kondisi Kageyama dan Tsukishima saat ini. Peluit berbunyi, menandakan waktu time out telah usai dan Suga juga sudah menetralisir keadaan setelah ucapan Hikari soal Kageyama dan Tsukishima tadi.

Suga mengatakan jika komunikasi dengan Tsukishima adalah kuncinya. Ternyata bukan Hikari sendiri yang memikirkan hal itu sejak awal, ternyata sang senior juga demikian.

Dan akhirnya, Kageyama pun menurut setelah Suga membicarakan hal yang sama seperti Hikari tadi, pertandingan terus berlanjut sehingga Takeda-sensei dan juga Pelatih Ukai memutuskan untuk kembali meminta time out, Hikari tau Tsukishima tetap merasa terganggu saat ini walau dirinya terlihat sangat tenang sejak tadi tanpa bantahan.

"Ayolah, wajahmu! Terlihat tegang! Padahal baru tadi ojou-chan berbicara dan seharusnya kalian juga tau harus bagaimana." ucap sang pelatih, lalu dia langsung memencet kedua pipi Tanaka dengan satu tangannya, membuat Asahi dan Hikari terkejut dengan tindakannya terhadap si botak.

"Tenanglah dan lanjutkan! Gerakanmu hebat! Sudah janji dengan sikecil agar kau tetap baik-baik saja, bukan?!" lanjut beliau.

"Osu." jawab Tanaka takut-takut.

Hikari kemudian bergerak gesit dan mengoper kain lap milik anggotanya satu persatu, diakhiri dengan Noya yang masih minum dan dia langsung mengelap wajah lelaki itu tepat disaat dia baru saja selesai dengan kegiatannya karena bocah itu seperti orang kurang minum barusan.

"Tu— Hikari-chan, aku bisa sendiri." ocehnya sembari menutup mata ketika Hikari mulai mengelap keringat diwajahnya.

"Berisik. Diam saja, Yuu-san." balas Hikari bete.

Noya terdiam dan tetap memejamkan mata, tanpa sadar, Hikari justru menatap wajah Nishinoya yang sedang memejamkan mata dengan tenang saat ini dihadapannya ditambah jarak wajah antar keduanya sedikit tak jauh, tangannya yang awalnya bergerak pun mendadak membeku di area pipi dengan lap yang masih menempel diantara tangannya serta wajah Noya ketika kegiatannya belum selesai.

Wajahnya memerah, Noya yang heran karena gerakan tangan Hikari terhenti pun membuka mata dan mendapati wajah gadis itu semakin merah padam ketika tatapan keduanya saling terkunci saat ini, Noya juga merasa wajahnya memanas. Tangan Noya pun terangkat dan menyentuh pelipis Hikari dengan lembut, membuat keduanya langsung sama-sama tersadar ketika masing-masing dari mereka tersentak kaget karena ulah masing-masing.

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora