131

892 156 14
                                    

Setelah Tsukishima berhasil mencetak skor barusan ini, Hikari jadi heboh sendiri dibuatnya dengan seketika.

"Woaaah! Kei, kau ternyata memang yang terbaik! Ku kira hanya aku sendiri yang begitu, tak ku sangka kau juga menyadarinya!" heboh Hikari sembari tersenyum setelah kaki keduanya menapak kembali ke lapangan.

Ditengah ocehannya, tak lupa dirinya bergerak dengan gerakan menggenggam lalu menaik turunkan kedua tangannya beberapa kali saking riangnya dia saat ini.

Tsukishima terkekeh lalu mengelus kepalanya lembut.

"Setidaknya aku berterima kasih karena kau sudah membaca pikiranku tanpa harus kuberitahu." ucap si blonde setelah menarik tangannya dari puncak kepala Hikari.

Gadis itu terkikik.

"Membaca pikiran serta mimik wajah orang itu tidak sulit jika kau terbiasa dari lama. Heheh. Lagi pula aku juga memikirkan hal yang sama, makanya aku langsung tau ketika kau memanggilku tadi sebelum bergerak." balasnya.

"Maka dari itu, kau juga yang terbaik jika sudah seperti ini keadaannya. Itu alasan kenapa aku tak pernah ragu jika harus bekerja sama dengan kode apapun denganmu selama dilapangan." sahut lelaki itu lembut tanpa menghilangkan senyuman manis nya pada Hikari.

Hikari membalas senyuman Tsukishima dengan sebuah tersenyum lebar yang menampakkan deretan giginya yang putih dan rapi itu. Tak lupa dengan sedikit rona merah dikedua sudut pipinya.

"Kalau begitu, sama-sama, Kei!" jawabnya riang.

"Berhasil di blok!" heboh Yamaguchi, Suga dan Hinata bersamaan dengan rusuh dari bangku cadangan, tak lupa si botak Tanaka juga ikutan.

"Yosha!" pekik Pelatih Ukai.

"Yosha! Mereka berhasil menahannya!" heboh Takeda-sensei, ikut-ikutan.

"Dan juga, baru kali ini aku melihat Tsukishima bisa tersenyum selembut dan selepas itu. Memang benar-benar ya, kelakuannya yang demikian memang untuk Udai seorang." ucap Daichi receh sembari berkacak pinggang.

"Aku tak paham lagi dengannya." sambung Asahi.

"Nice block!" heboh Yachi.

"Tadi Tsukki dan Ojou-chan berganti posisi untuk melakukan blok begitu saja tanpa ada kode apapun, apa jangan-jangan Ojou-chan itu peka nya makin kelewatan?!" heboh Takinoue, masih tak percaya.

"Ya, dan kau kan tau sendiri Udai seperti apa ketika kita latih tanding menjelang kegiatan Golden Week mereka waktu itu, jadi kita kan sudah tak asing dia seperti apa." balas Shimada.

"Apa mereka sudah tau kalau dia akan melakukan spike lurus sehingga mereka memanfaatkan tinggi serta keefektifan pada Tsukki?" sahut Takinoue lagi.

"Bagus, Tsukishima, Hikari!" puji Suga dari bangku cadangan, bertepatan dengan Nishinoya yang baru saja tiba disana karena melakukan rotasi dengan Hinata.

"Ternyata benar."

Ucapan Ennoshita membuat Suga dan Nishinoya yang berdiri dikedua sisinya menoleh dengan tatapan bingung.

"Udai sedikit terpancing dengan si nomor 16 itu, bukan? Atau hanya karena Oikawa yang menantangnya barusan ini?" lanjutnya lagi.

"Tentu saja Hikari-chan kesal karena si tukang narsis sialan itu! Mana ada dia terpancing oleh si nomor 16 itu sejak awal, sedangkan dia sendiri memperingati kita untuk berhati-hati dengannya, Chikara." jawab Nishinoya.

"Nishinoya benar, Ennoshita. Hikari tak akan mungkin terpancing semudah itu selain Oikawa yang memang menyebalkan baginya." sambung Suga.

"Kalau aku sih sudah jelas terpancing." sahut Tanaka.

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Where stories live. Discover now