Part 1

1.6K 90 1
                                    

"Berapa jam lagi aku harus berdiri di sini dan bertahan di bawah tatapan-tatapan menjijikkan ini dan berpura-pura aku tidak kesal," Taeyong bergumam pada dirinya sendiri, bibirnya menempel lembut di pinggiran gelas sampanyenya. Ia memiringkannya sedikit, membiarkan alkohol itu menjilat bibir lembapnya sebelum ia menenggak lalu menghilang di balik rongga mulutnya yang hangat. "Sebenarnya, aku tidak diciptakan untuk acara-acara penuh sandiwara seperti ini. Tapi aku tetap harus menghadirinya, bukan begitu?"

Bersamaan dengan percakapan satu arah yang unik dan juga tawanya yang dalam, rasa panas dari sampanye itu menyebar di sekujur tubuhnya. Ia melirik ke sekeliling ruangan dan melihat pendingin ruangan, ia mengumpat dalam hati pada siapa pun yang memasang benda itu di tempat yang merugikan — hanya karena ia tidak berada dalam jangkauan mesin pendingin itu. Mungkin ia bisa merasakan anginnya jika ia mau bergerak...

"Kenapa harus, tidakkah seharusnya aku menyuruh orang lain saja untuk memindahkan alat itu?"

"Memindahkan apa, Tuan?"

Taeyong melihat pelayan itu. Pria yang sedang membawa nampan berisikan gelas sampanye kosong, memandanginya seakan ia menantikan jawabannya.

"Di sini panas sekali," ia berkata, menghabiskan minumannya dan memberikan gelas itu padanya. Sejujurnya, ia sudah banyak melahap makanan dan minuman yang tidak sehat sejak gala amal ini dimulai. "Apa menurutmu aku terlihat seperti orang yang tidak bisa menoleransi suhu payah di acara yang seharusnya mewah ini? Karena itu akan membuatku terlihat seperti orang yang menyebalkan, bukan? Aku akan memberitahumu bahwa aku bukan orang seperti itu. Aku bisa beradaptasi dengan apa pun yang ada."

Di tengah-tengah celotehan tak masuk akalnya, pelayan itu bergidik, tentunya sadar bahwa ia sedang berhadapan dengan donatur yang kaya dan mabuk. Ia tidak punya pilihan lain selain menghibur sang donatur yang kaya dan mabuk itu.

Jadi tanpa pilihan, sang pelayan tetap tinggal di sana. Dan ia membiarkan para pria dan wanita yang kaya raya nan memiliki hak istimewa mengambil minuman mereka sendiri. Sudah tidak ada lagi yang peduli apakah minuman itu disajikan dengan benar.

"Masalahnya adalah," Taeyong melanjutkan celotehannya, matanya berkelana dan dengan sengaja mengabaikan tatapan dari seorang sosok yang penting, yang berdiri beberapa kaki darinya dengan seorang wanita elegan di sisinya. "Aku terlalu lelah untuk bergerak ke seberang ruangan. Apa panitia ini terlalu dermawan untuk memberikan semua uang yang terkumpul pada anak yatim-piatu dan mengantongi beberapa persennya untuk menyewa gedung yang lebih baik untuk menampung para tamu penting ini... apakah terlalu berlebihan untuk akal mereka yang busuk? Mengundang ratusan orang dan pendingin ruangannya seakan tidak berfungsi... bukankah ini konyol?"

"Tuan, eh..."

"Aku mengerti. Lakukan tugasmu. Apa pun itu. Bergerak akan membuatmu berkeringat; aku akan memberitahumu itu. Aku hanya berdiri di sini selama 2 jam dan aku sudah berkeringat. Apa kau keberatan kalau aku membuka blazerku di sini di depan semua orang?"

Dari sudut matanya, ia bisa melihat Jaehyun mengakhiri dansanya dengan pasangannya dan berjalan ke arahnya. Taeyong masih tidak mau melihatnya; ia berhak menolak perhatian dari yang lebih muda untuk beberapa detik, dan memusatkan pandangannya pada pelayan di hadapannya. Pria itu terlihat seperti ia ingin kabur dari sana. "Hm, kau bukan tipe yang berani dan tidak tahu malu, ya?"

"Apa ada masalah?"

Jaehyun akhirnya tiba, memperbaiki helai rambutnya yang menjatuhi dahinya. Dengan sapuan jari-jari yang lincah, ia terlihat menawan; memuaskan bagi yang memandang, mengundang perhatian bahkan tanpa perlu melakukan apa pun.

Ia tersenyum ramah pada pelayan itu, memahami situasinya setelah mengobservasi. Taeyong terlihat tenang namun ia mabuk. Tidak lama lagi ia akan meracau dan mengganggu telinga-telinga yang lainnya. "Kau boleh pergi; kau tidak perlu mengalami hal ini. Bukan tugas dari pekerjaanmu."

[5] What Lies Ahead: Unmasked (JaeYong)Where stories live. Discover now