Part 13

293 41 0
                                    

Apa yang terjadi tadi langsung dilupakan dengan bantuan makan siang yang memiliki rasa Asia melimpah di Lucky Fortune Cookery, salah satu restoran yang menyediakan menu dari negara-negara Asia Timur yang berbatasan dengan Samudera Pasifik. Sepasang anak kembar itu menikmati kombinasi semangkuk nasi dan ayam dengan brokoli serta segelas susu rendah lemak, sedangkan Taeyong dan Jaehyun memilih sayap ayam berbumbu Garlic-Serrano ala Korea, gulungan Bulgogi sapi dan juga ramen babi.

Jangan tanyakan kenapa mereka berdua begitu kelaparan. Tidak ada cukup waktu di pagi hari untuk menyantap sarapan karena sebuah alasan yang tidak ingin dibahas oleh keduanya sekarang.

Perut terisi penuh, mereka melanjutkan petualangan hari kedua di Frontierland dengan wahana Big Adventure Mountain.

Seharusnya tidak terlihat menyeramkan tapi Haechan yang gemetaran di balik kakinya, wajah yang menempel di pinggul Jaehyun, membuatnya merasa ragu akan wahana tersebut. Ia memeriksa petanya kembali dan membaca bahwa atraksi ini ramah keluarga, jadi seharusnya tidak ada alasan baginya untuk mundur, bukan?

Salah. Kau tahu bagaimana cara kerja asumsi; asumsimu akan menamparmu dengan fakta. Ia mulai merasakan firasatnya itu benar dimulai dari menaiki wahananya, ketika mereka terbagi ke dalam dua kereta tambang di bibir gua. Karena Jaehyun dan Haechan ada di kereta pertama, merekalah yang pertama kali merasakan kejutan ketika kotak berderit yang mereka naiki itu mulai meluncur ke dalam gua gelap di atas rel yang berkarat. Di belakang mereka adalah dua orang lainnya, Taeyong yang tampak senang jika dilihat dari kilatan matanya dan juga gadis kecil yang sama bersemangatnya, duduk di sisi kiri sang pelempar pisau.

"Apa kau yakin," Jaehyun bertanya di dalam ruangan tak bercahaya itu, melewati alat-alat tambang mainan yang ada di latar 1850-an tersebut. Tak peduli seberapa kerasnya ia merapal mantra di kepalanya bahwa semua ini adalah bagian dari wahana di 'tempat terbahagia di bumi' dan ia seharusnya merasa senang di sela-sela suara lolongan dan juga kepakan sayap kelelawar, ia merinding di dalam imajinasi liarnya.

Nyaris saja ia bisa mendengar Taeyong menertawai sosoknya yang menyedihkan.

Dan apakah itu Haera yang sedang tertawa bersama si Kingpin kedua?

Hah... jadi begitulah cara mereka berdua bergaul. Dengan cara mengejek Jaehyun yang mudah sekali takut akan hantu dan makhluk mitos.

Satu menit terlewati dan kereta tambang itu mempercepat gerakannya, suara deritannya menggema di dalam gua yang masih gelap itu.

Jaehyun belum menyiapkan dirinya, bahkan belum sempat menarik napas dalam-dalam saat kereta itu meluncur dengan kencang tanpa peringatan, membelokkan mereka dengan tajam yang mampu menghentikan jantung. Teriakan melengking datang dari Haechan yang meremas pegangan di hadapannya dengan sangat erat, ia merasa tubuhnya akan terlempar dari kursinya meskipun ia sudah diikat oleh sabuk pengaman. Mereka semua begitu.

"Astaga, ini lebih seru daripada rollercoaster!" Taeyong berseru seraya suara bom meledak, menggoyangkan kereta itu dan mengejutkan mereka. Percikan api kecil bertiup dari kedua sisi rel sebagai efek spesial, menambahkan ketegangan di atraksi itu.

Di skenario lain, jika ini adalah mereka yang menembakkan peluru dan menghindari granat, Jaehyun tidak akan protes pada ucapan Taeyong yang sangat khas dirinya tersebut — tapi hari ini, seakan nyawanya sedang terancam, secara dramatis, yang lebih muda bahkan tidak punya niat untuk melawannya.

Karena segera setelah Taeyong selesai mengucapkan komentar asalnya, dua detik kemudian, terowongan gelap itu mencapai ujungnya — membiarkan Jaehyun merasakan sedikit harapan yang langsung raib saat rel itu melekuk turun dan mereka semua menukik dalam kecepatan yang sangat tinggi. Kereta itu bergerak di lengkungan dan juga air terjun, dan suara tambang yang runtuh memberitahu mereka bahwa kereta sudah menjauh dari area pertambangan berhantu itu.

[5] What Lies Ahead: Unmasked (JaeYong)Where stories live. Discover now