Part 12

333 46 0
                                    

Jadwal perjalanan hari kedua diisi dengan tur ke Les Villages Nature Paris dan pergi ke Walt Disney Studios Park. Dari hotel, mereka berkendara ke tujuan pertama.

Les Villages Nature Paris seperti area pedesaan yang berada di perimeter kota namun masih tersembunyi dari pusat kota yang sibuk. Di dalam pedesaan itu adalah 5 atraksi utama. Seorang pemandu wisata akan menuntun para tamu ke masing-masing atraksi untuk memperkenalkan tempatnya dan setelah itu mereka bebas berkeliling hingga waktunya habis. Jika tamu ingin pergi lebih dulu, mereka juga bebas melakukannya.

Ratusan orang sudah dijadwalkan untuk hari ini, tentu saja lebih sedikit dibandingkan dengan keramaian di taman utama Disneyland. Taeyong memakai gelang elektronik itu di pergelangan tangannya dan mengantongi peta gratis yang diberikan Haechan.

Ringkasan dari sejarah masing-masing tempat di desa itu hanya memakan waktu singkat. Segera setelah sang pemandu memberi mereka waktu bebas, seluruh pengunjung langsung berpencar di area yang luas itu untuk menikmati turnya.

Kebanyakan pengunjung pergi ke Aqualagoon, taman bermain air besar yang tertutup yang juga memiliki danau di sisinya. Karena mereka tidak merencanakan aktivitas air, mereka tidak membawa pakaian ganti untuk anak-anak.

"Tidak apa-apa," Haera berkata sambil membaca peta, alisnya dikerutkan berkonsentrasi. "Yang ini sepertinya seru, Jaehyun!" Ia menunjuk simbol di peta yang terlihat seperti rumah peternakan. Jaehyun setuju.

Peternakan BelleVie menyediakan pengalaman beternak bagi pengunjungnya. Sebuah kebun sayur-mayur dengan dedaunan hijau yang beragam dan sayuran lainnya, juga satu atau dua pohon buah dirawat setiap harinya agar para wisatawan dapat memetik hasil yang segar untuk dibawa pulang. Dengan masing-masing satu keranjang, si kembar berlarian ke deretan tomat dan wortel, dengan acak memetik yang tampak terbaik.

Taeyong memetik sebuah tomat dan mengelapnya bersih di mantel sebelum memakan buah berbiji itu. Dengan air buah berwarna jingga yang lengket menetesi dagunya, ia dengan cuek mengunyah tanpa bertanya apakah ia boleh langsung memakannya di sana.

Jaehyun membiarkannya begitu dan memetik beberapa wortel. Mereka tidak boleh mengambil semaunya, maka mereka akhirnya menaruh 3 buah wortel di keranjang kecil Haechan sedangkan Haera menaruh beberapa bunga kol di keranjangnya.

"Apa kita bisa berkebun sungguhan di sini?" Taeyong bertanya, menyeka dagunya dengan lengan mantel hitamnya. "Tadi aku melihat sekop di sana.... ah, di situ." Segera ia mengambil alat itu dan mulai menggali tanah yang padat. Ia tidak punya apa pun untuk ditanam di sana jadi ia merobek tanaman yang ada di hadapannya lalu menanamnya ulang di tanah yang sudah digalinya.

Meskipun pemandangan itu lucu, Jaehyun ingin memastikan tindakan itu diizinkan. Seorang tukang kebun menghampiri mereka, terkejut melihat apa yang dilakukan Taeyong. "Tuan, maaf tapi kau tidak boleh melakukan itu..."

"I'm sorry," Jaehyun berkata dalam bahasa Inggris. Tukang kebun itu nampaknya paham akan maksudnya. "Kami dengar pemandu tadi bilang kalau berkebun diperbolehkan di sini."

"Ya, tapi kau hanya boleh menggaruk tanahnya, bukan menggali dan menanam ulang."

Taeyong melihat orang itu dari balik helai hitam yang menghalangi pandangannya. "Aku bisa mengembalikannya ke tempat semula kalau kau mau."

Tukang kebun itu terlihat heran. "Biar aku yang melakukannya, Tuan. Kalau kau memang ingin berkebun, ada garpu tanah di dalam gudang jerami."

Dengan bersemangat, Taeyong pergi menuju gudang jerami terdekat. Dua ekor anak sapi dan kuda ada di dalamnya begitu juga gunungan jerami. Mengabaikan hewan ternak itu, ia mengambil alat yang sudah disiapkan untuk para pengunjung. Tangan berbalutkan sarung tangan dan kaki mengenakan sepatu bot, ia mendorong gerobak ke luar dan menyekop tanah ke dalamnya. Setelah terisi sebagian, ia pergi ke bagian kebun yang memungkinkannya untuk menuangkan tanah baru tersebut.

[5] What Lies Ahead: Unmasked (JaeYong)Where stories live. Discover now