Part 29

189 30 0
                                    

"Kau mau pergi ke mana?"

Taeyong mengikat rambut hitamnya ke atas dengan berantakan, masker kain menutupi sebagian wajah bawahnya. Ia sudah jelas berpakaian untuk sesuatu yang lebih penting dari berbelanja sayuran seperti yang dikatakannya 1 jam lalu. Dalam balutan celana ketat, kemeja merah dan jas hitam, ia terlihat seperti ingin berjalan-jalan untuk ditawari casting.

"Periksakan telingamu, Dimple boy. Aku akan pergi belanja mengisi kulkas. Tidak ada orang lain yang akan melakukannya untukmu." Ia mengambil dompet sebelum menyelinap di belakang Jaehyun dan membaca surel yang sedang diketik oleh yang lebih muda. "Kau baik-baik saja?"

"Tidak juga." Jaehyun memeriksa ulang pesan itu untuk kesekian kalinya dan menekan tombol 'kirim' sebelum menjatuhkan kepalanya di atas meja, membuat suara berdebum pelan ketika dahinya menyentuh permukaan yang dingin. "Klien menginginkan barangnya sekarang. Aku ingin menampar mereka satu per satu tapi aku mengerti maksudnya. Semua uang itu hilang karena pengiriman yang tertunda? Kalau aku berada di posisi mereka, aku juga akan memaki Invictus."

Mendengar masalahnya, Taeyong mengangkat bahu dan menarik turun maskernya untuk memasukkan permen dalam mulutnya, memutarnya dengan lidah. "Mereka tidak bisa menyalahkanmu dan kau juga tidak bisa menyalahkan mereka. Memang menyebalkan tapi kirimkan saja mereka apa yang baru kau kirimkan sampai mereka mengerti. Beberapa otak tidak berkerja secepat otakmu."

"Kau sangat pengertian." Jaehyun menggodanya, melirik ke sisinya untuk melihat Taeyong yang sedang cemberut melihat ponselnya. "Ada apa? Ada kabar?"

"Bukan Unione Corse. Aku mencari supermarket terdekat. Sesuatu mungkin saja terjadi jadi sebaiknya kau menyalakan TV. Aku yakin malam ini mereka akan 'menemukan' Invictus." Sang pelempar pisau mengangguk membaca yang ada di ponselnya sebelum memasukkan benda itu ke dalam jasnya, berputar melihat Jaehyun. "Kau sudah berbelanja banyak kemarin jadi berikan itu dulu untuk anak-anak."

"Apa kau bisa belanja sendiri? Apa kau tahu daging jenis apa yang harus dibeli? Jangan membeli daging yang pertama kali kau lihat; pastikan jenisnya cocok dengan masakanmu."

Wajah Taeyong berubah masam. "Kau pikir aku bodoh? Aku tahu cara belanja di supermarket. Mereka akan menggangguku dan menyarankan daging-daging yang tidak kukenal. Aku akan membiarkan mereka melakukannya." Menggeleng mendengarkan kekhawatiran yang lebih muda, ia berjalan ke arah pintu lalu kembali menatap Jaehyun. "Kau yang memasak."

Keluhan Jaehyun tidak didengarkan Taeyong yang sudah keluar dari rumah, menyalakan mesin dengan berisik kemudian mengemudikannya ke jalan raya. Sembari pria yang bisa mengalihkan pikirannya walaupun dalam cara yang menyebalkan itu pergi, sang penembak jitu kembali membaca surel baru dan dengan kesal membalas mereka satu per satu.

Ia menyalin beberapa pesan. Kalau kliennya menyadari adanya kesalahan dalam detail pengiriman barang, persetan. Jaehyun akan memberikan mereka alasan andalannya: ada kerusakan sistem.

*

Selalu mudah untuk membohongi Jaehyun karena satu, ia adalah aktor yang pandai dan itu sudah seperti sifat mutlaknya dan dua, berbelanja juga separuhnya benar.

Apakah suaminya benar-benar mengira bahwa setelah pertengkaran besar itu dan menjalani masa kurungan 3 hari di ruang latihan akan secara ajaib membuatnya menyerah akan kemungkinan Olivia masih hidup? Sekarang ia berada di Paris dan mereka akan berada di kota ini sampai waktu yang belum ditentukan, mengapa tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk memburu adiknya? Taeyong tahu dia masih hidup. Hatinya tahu bahwa perempuan di balik maskot di Walt Disney Park itu adalah adiknya.

Meskipun sejujurnya, ia baru mendapatkan ide untuk mencari Olivia kemarin malam. Tidak terlintas di benaknya saat mereka memutuskan untuk bersembunyi di Paris selama Invictus masih 'diperiksa'. Perang yang berlangsung dengan musuh yang masih belum muncul itu memenuhi pikirannya, bahkan hingga ke bagian yang terdalam dan terbusuknya.

[5] What Lies Ahead: Unmasked (JaeYong)Where stories live. Discover now