Chapter 01

6.6K 195 4
                                    

"ZOE TURUN,SARAPAN DULU"teriakan dari bawah membuat perempuan yang sedang menguncir rambutnya disebuah kamar tersentak kaget.

ZOELINE HALEITH PRADIPTA namanya, perempuan cantik dengan rambut panjangnya yang berwarna hitam,bola mata coklat terang,juga muka yang terkesan kalem,namun siapa sangka perempuan ini adalah seseorang yang suka membully disekolah nya,namun hanya satu orang yang menjadi incaran nya.

Zoe turun menuju lantai bawah dengan tas yang sudah berada di pundaknya, rambutnya bergerak ke kanan dan kiri mengikuti langkahnya.

"Pagi yah"sapa Zoe kepada ayahnya.
"Pagi sayang,makan dulu habis itu langsung berangkat"ujar ayah nya.

ALDI PRADIPTA,seorang pengusaha yang sangat berpengaruh di kota kota besar,Zoe adalah salah satu alasan yang membuat dirinya bertahan sampai sekarang,jika ditanya,dimana istrinya?ia sudah bercerai dengan istrinya sedari Zoe yang masih berumur 18 bulan. Ia rawat seorang diri anak satu-satunya dengan kasih sayang.

"Sayang jangan kebiasaan tidur dibalkon,nanti masuk angin lho"Zoe hanya mengiyakan saja omongan ayahnya.

"Jangan cuma iya iya doang"ketus ayahnya.
"Baikk kapten"Zoe mengatakan itu sambil mengangkat tangannya hormat.

Ayahnya tersenyum melihat anaknya yang ternyata sudah besar,ia tidak pernah sekali pun melewati tahapan pertumbuhan anaknya.

Setelah beberapa menit menghabiskan makanannya,Zoe langsung berangkat ke sekolah diantar oleh ayahnya.

"Belajar yang rajin,jangan bolos lohh"ucap ayah memperingatkan.
"Iya ayahku tersayang yang ganteng banget ini"

Zoe keluar dari mobil setelah mencium kedua pipi ayahnya dan bersalaman dengannya. Zoe berjalan dengan sangat angkuh,tatapan yang tajam membuat siapa saja yang ia tatap menjadi ketakutan.

Zoe terkenal sebagai tokoh antagonis di sekolah ini.

"Zoe!"panggilan itu membuat Zoe menolehkan kepalanya ke belakang.
"Tumben Feb pagi-pagi udah dateng"ucap Zoe sambil berhenti menunggu orang tersebut berada disampingnya.

FEBY MADIFTA teman satu-satunya yang mau berteman dengan Zoe dari awal masuk sekolah sampai sekarang,Feby ini anaknya sangat sangat julid,orang yang lewat didepannya saja ia beri komentar entah itu laki-laki atau perempuan.

"Biasalah,abang gue ada kelas pagi,so sekalian aja gue nebeng"jawab Feby sambil mengikat rambutnya yang tergerai.

Orang mengira Zoe adalah perempuan tak punya hati yang selalu membully orang. Memang benar,namun tak semuanya di bully oleh seorang Zoe,hanya satu iyaa satu.

Zoe dan Feby melenggang pergi menuju kelasnya yaitu kelas XI IPA 2 mereka berdua memang pintar,hanya citranya saja yang buruk lebih tepat nya citra Zoe yang buruk.

"Lo tau ga?kemaren gue liat kakak kelas yang cabe cabean itu jalan sama om om anjir,mana ganteng lagi om nya,gue juga mau,tapi yang no touch touch,yang cuma ngasih uang aja,ada gasi?gue beneran mau"nah kan masih pagi saja Feby sudah membicarakan hal hal yang sangat tidak bermanfaat.
"Dih,mau punya sugar daddy Lo?mending pacaran sama orang tajir aja,Arkan contohnya"Zoe tetap menyahuti cerita dari Feby walaupun malas sebenarnya.

"Dih Arkan?amit amit deh,gue mending sama si Radit aja"Radit adalah laki-laki yang berkacamata bulat dan selalu ada sebuah buku di genggaman nya,entah itu buku pelajaran ataupun novel.

"Ya udah gue doain sama si Radit aja"ujar Zoe sambil berpura pura mengangkat tangannya untuk berdoa.
"Aamiin"lanjutnya setelah berdoa.

"Ga gitu juga maemunah,itu kan cuma perumpamaan"Feby yang tidak terima menggeplak lengan Zoe.

"Kata kata kan doa Feb,yaudah sekalian aja gue doain biar cepet kesampean"
"Terserah Lo deh"Feby akhirnya pasrah mengahadapi Zoe.

"BTW,Lo kapan nyerahnya di Zoe?"tanya Feby membuat Zoe tersenyum sok misterius,hal itu membuat Feby jengah.

"Ga ada kata nyerah di kamus gue,Feb"ujar Zoe yakin.
"Tapi gatau juga si kedepannya"lanjutnya berubah tak yakin.
"Gue kasian sama Lo Zoe"ya,Feby sangat prihatin terhadap Zoe, walaupun Zoe sendiri yang memilih untuk seperti ini,Feby tak sadar bahwa muka Zoe memerah menahan amarah.

"Jangan kasihanin gue,sialan"sentak Zoe tajam,ia paling benci jika ada orang yang mengasihani dirinya. Feby langsung menundukkan kepalanya takut,Feby sudah tau resikonya akan seperti ini bila membahas hal sensitif ini.
"Maaf"Feby masih belum berani mengangkat kepalanya.

Zoe menghela nafasnya kasar.
"Feb dengerin gue ya,jangan terlalu khawatir tentang gue,gue yang milih jadi gue yang sekarang,tenang aja kalo seandainya gue bener bener ngerasa cape banget,gue bakal mundur kok,so ga usah khawatir"jelas Zoe sambil merangkul Feby disampingnya.

"ta-"belum juga Feby menyelesaikan kalimatnya bel tanda masuk berbunyi,tak berselang lama guru memasuki kelas mereka berdua.

Setelah beberapa jam pelajaran,bel berbunyi menandakan waktu istirahat telah tiba,semua siswa berbondong bondong menuju kantin.

"Kantin ga Zoe?"tanya Feby yang diangguki oleh Zoe.

Mereka berdua berjalan sambil mengomentari orang orang yang lewat,lebih tepatnya Feby yang mengomentari Zoe hanya mendengar celotehan dari Feby.

"Penuh juga"Zoe memandangi sekeliling kantin,memang kantin hari ini sangat ramai.

Zoe tersenyum smirk melihat seorang perempuan yang sedang membawa makanan di genggaman nya berjalan menuju salah satu meja. Feby mengikuti arah pandang Zoe
'sudahlah,mulai'batin Feby pasrah.

"Les't start the game"gumam Zoe penuh penekanan, setelah nya ia berjalan mendekati perempuan itu,Feby hanya pasrah mengikuti langkah kaki dari Zoe.

"Hai cantik,how are you?"sapa Zoe kepada perempuan itu, terlihat perempuan itu langsung menundukkan kepalanya dan menegang ditempat nya.

Semua siswa langsung mengerubungi dan melihat aksi bullying yang dilakukan oleh Zoe.

"Woww,enak ni makanannya"tanpa perasaan,Zoe mengambil paksa makanan yang digenggam perempuan itu dan langsung melempar nya ke sembarang arah.

"Gue mau tanya, sebenernya lu punya kuping ga sih?"Zoe bertanya sangat kasar.
"Udah gue peringatin setiap hari,lo masih belum kapok juga?!"Zoe mendorong pelan perempuan itu sampai sedikit terhuyung kebelakang.

"Udah gue bilang berapa kali Alisha"Zoe menjeda ucapannya
"JAUHIN ALVAREZ,ALISHA JAUHINNNNN"Zoe berteriak sangat kencang memenuhi setiap sudut ruang kantin ini.

"Selalu gue bilang Alvarez itu hanya milik gue,bukan milik siapapun,Lo cari masalah banget ya sama gue"sarkas Zoe.

"A-aku ga cari masalah s-ama kamu"kata perempuan itu yang masih menunduk kan kepalanya.

"LO PACARAN SAMA ALVAREZ SAMA AJA LO CARI MASALAH SAMA GUEE BODOH!"lagi lagi teriakan Zoe memenuhi setiap sudut ruang kantin.

Dia ALISHA CANTIKA, perempuan yang menjadi incaran bully oleh Zoe karna berpacaran dengan seorang yang sangat dicintainya. Alisha ini cewe berkacamata tebal dan bulat,rambut yang selalu dikuncir kuda, Alisha hanya perempuan biasa yang suka sekali berada di perpustakaan.

Menurut Zoe Alisha ini tidak ada apa apanya dibandingkan dirinya,dirinya terlihat hampir sempurna, sedangkan alisha?

"Lo itu cewe yang ga tau diri"tekan Zoe sambil mendorong kasar Alisha,namun kali ini Alisha ditahan oleh laki-laki sehingga ia tidak tersungkur.

"Lo lebih ga tau diri"balas laki laki itu dingin.

»»»»»♪«««««

HOLLA GUYS!!

WELCOME BACK!!🙈🙌🏼

SATU KATA BUAT ZOE?

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK!🥵💫

BYE,SEE YOU ON THE NEXT CHAPTER!!!🤪✌🏼

AlZoe [END]Where stories live. Discover now