Chapter 71

1.8K 81 3
                                    

"Iya bunda?"Zoe yang baru saja berganti baju langsung menerima panggilan telepon dari Bunda.
"Alvarez minum kopi ya?"

Zoe terkejut. "Hah? Ngga kok Bun"jawab Zoe yakin, ya karena memang Zoe tidak melihat Alvarez meminumnya.
"Tapi Alva muntah, badannya panas"

Zoe panik, ia bertanya tanya kapan Alvarez meminumnya. "Aku perlu ke situ ga Bun?"tanya Zoe. "Ngga usah gapapa, udah malem tidur aja, oh iya besok kalian berdua ngga usah ikut, kamu jagain Alvarez aja"

"Maaf ya bunda"ujar Zoe menyesal. "Bukan salah kamu, ya udah tidur sana"

Bunda mematikan sambungan teleponnya. "Perasaan tadi Alvarez ga minum sama sekali"
"Kapan Alvarez minum?"

"Jadi ga enak sama bunda"Zoe menghela nafasnya panjang.

✨✨✨✨✨✨✨✨

"BYE GUE DULUAN"Zoe berlari menuju keluar gerbang sekolah, menaiki taxi yang sudah ia pesan. Ia langsung pergi ke rumah Alvarez.

Bunda sudah berangkat tadi pagi, Zoe ikut mengantarkan nya ke bandara, dan ya Zoe terus menerus meminta maaf karena tidak bisa ikut.

Zoe langsung masuk ke dalam dan menuju ke kamar Alvarez. Terlihat Alvarez sedang tertidur, ia memasuki kamar dengan pelan, berniat untuk tidak membangunkan Alvarez. Zoe meletakkan telapak tangannya di dahi Alvarez untuk mengecek suhu badannya.

"Udah mendingan"gumam Zoe pelan.

"Ehhh ehhh"Zoe terkejut saat tangannya dicekal oleh Alvarez. "Gue udah sembuh"katanya yang masih terdengar lemah.

Alvarez merubah posisi nya menjadi duduk. "Udah makan?"Alvarez menggeleng. "Ih kok gitu, mau makan lauk apa?"

"Gamau, ga enak makan"
"Dipaksa, kapan mau sembuh kalo ga makan"omel Zoe.
"Udah sembuh"ucap Alvarez.

Zoe pergi ke dapur tanpa memperdulikan Alvarez. "Gue lupa, Alvarez suka apa ya?"
"Aduh Zoe Zoe giliran gini aja Lo ga inget, dulu yang ga dibutuin diinget terus"cerocosnya.

"Sop aja deh, ada ga ya bahannya"

Membuka kulkas, ternyata banyak bahan makanan didalamnya.

Zoe mulai mencuci bahan bahannya. "Ga usah Zoe"Alvarez sudah berada di sampingnya. "Diem, duduk sana" Alvarez menurut, ia memandangi gerak gerik Zoe, tanpa sadar sudut bibirnya terangkat.

"Mau pake bakso atau ngga?" Alvarez langsung merubah ekspresi wajah nya. "Boleh"

15 menit kemudian.

"Makan"Zoe meletakkan piring di depan Alvarez.

Baru 5 suapan, Alvarez sudah menghentikan suapannya. "Kok udah?"
"Kenyang"

Zoe menggeleng tidak percaya, ia mengambil alih piring itu, dan menyuapi Alvarez. Alvarez tidak menolak. Sampai akhirnya makanan itu habis. "Nah ini baru kenyang" Zoe pergi mencuci piringnya.

"Mau tidur lagi?"Alvarez menggeleng. "Nonton TV?"
"Iya"
Zoe dan Alvarez berjalan ke ruang tengah, duduk bersebelahan dan mulai menonton TV.

"Ga mual?"Alvarez menggeleng. Zoe meletakkan telapak tangannya lagi di dahi Alvarez. "Udah ga panas banget"

Alvarez meletakkan kepalanya di bahu Zoe. Zoe tidak protes, ia malah menepuk nepuk kepala Alvarez. Tiba-tiba handphone Zoe berdering. "Siapa?"tanya Alvarez. "Daffa"

"Kenapa?"
"Gue mau ke rumah Alvarez"

Alvarez yang mendengar langsung menggeleng. "Alvarez masih butuh istirahat, besok aja ya"ucap Zoe.
"Yahh, oke deh, ya udah gue lagi diluar soalnya"

AlZoe [END]Where stories live. Discover now