Chapter 17

2.7K 106 0
                                    

Zoe sedang dalam perjalanan mengantarkan Febby. Ia nanti akan pergi ke mall dengan Arkan dan Daffa. Daffa yang memaksanya,katanya sebagai permintaan maaf dari Zoe.

"Gue nunggu disini aja lah,Lo cepetan gantinya"ucap Zoe,Febby keluar dari mobilnya dan berlari.

Tok tok tok
Kaca mobil Zoe diketuk oleh seseorang dari luar.
"Ah bang Rey,ada apa bang?"tanya Zoe yang sudah membuka kacanya.
"Loh kenapa ga masuk?"Zoe menggeleng.
"Ga usah bang,buru buru hehe"Zoe menyengir.

Bang Rey mengangguk kemudian berlalu.
"Ya udah,gue mau masuk"Zoe mengangguk.

Tak lama handphone Zoe berdering.
"Cepet dong"ujar Daffa di sebrang sana.
"Sabar dong"balas Zoe nyolot.
"Panas nih"adu Daffa dengan nada kesal.
"Najis"Zoe mematikan sambungan nya secara sepihak.

"Gas"ucap Febby tiba tiba yang baru datang.

Zoe hanya menggunakan sweater nya tidak mengganti seragamnya.

"DAFFAAAA"teriak Febby setelah sampai di depan rumah daffa. Katanya rumah Daffa itu jelek,Daffa sendiri yang bilang. Bagus,banget malah.
"Anjir rumah gini dibilang jelek?"tanya Zoe kaget.
"Biasalah merendah untuk di tendang,awas ae lo Daff"jawab Febby merasa terhianati.

"nah tu bocahnya"tunjuk Zoe kepada Daffa yang sedang berjalan menuju ke arah mobil.

"Heyoo ges welcome back,jadi hari ini kita mau ke mall,gue mau ditraktir sama yayang guee,baik kan yayang gue"ternyata Daffa sedang live di ig.
"Matiin ga Lo,alay banget"sarkas Zoe.

Brak
"Jangan marah marah nanti cepet tuaa"ucap Dafa setelah menutup pintu dengan kasar.
Karna kesal Zoe tiba tiba mengegas mobilnya membuat Daffa dan Febby berteriak.

"KALO MAU MATI,JANGAN BAWA BAWA ANAK ORANG DONG"pekik Daffa,Febby masih syok ditempatnya.

"Maaf ges ada kesalahan teknik,macannya ngamuk,bentar ye gess,si yuu muach"ujar Daffa centil lalu mematikan live-nya.

"Si Zoe mah ngambekan banget dih"
"NGACA BEGO"bentak Zoe.

Daffa mengumpat di belakang kursi seperti ketakutan,kena mentalnya sepertinya. Febby mah udah kebal,cuma kaget aja.
"Lo ngapain daff anjir"ucap Febby ngakak.
"Takut"balasnya pelan.

Febby tertawa kencang sambil memegangi perutnya. "Astagaaa daff ngakak,kasian banget Lo, dibiasakan ya daff biar mentalnya kuat"ucap Febby meledek,Zoe hanya diam saja.

Tak lama mobil Zoe sampai di depan rumah Arkan.
"ARKANNN"panggil Zoe berteriak.
"SABAR NENG,GUE LAGI PAKE SEPATU"balas Arkan juga berteriak.

Muncullah Arkan dengan senyuman khasnya. Ia mendekat ke jendela mobil dan berbisik ke Zoe. Zoe mengangguk,lalu keluar dari mobilnya dan pindah kebelakang. Arkan tersenyum senang.

"Apa Lo?"ketus Zoe ketika Daffa melihatnya heran.
"Kok pindah?"tanya Daffa pelan.
"Udah udah diem"lerai Arkan dan langsung meluncur ke tempat yang dituju.

✨✨✨✨✨✨

"Panas banget parah"Daffa mengeluh.
"Diem deh Lo, hiperbola banget"komen Zoe yang sudah jengah.
"Panass tapii"ucap Daffa.
"Sama monyet,Lo kira cuma Lo doang"balas Zoe ngegas.

Arkan dan Febby sudah berjalan didepan, biasalah Arkan mau modus.

"Monyet,kamu adalah binatang yang sangat kasian,dimana mana kamu dilibatkan padahal kamu tidak bersalah,saya sebagai orang yang berperikemonyetan miminta maaf kepada kamu mewakilkan manusia manusia lain"gumam Daffa dengan nada seperti menyesal.
"Ga jelas banget"lagi lagi Zoe memberi komentar.
"Bebas dong"Daffa menyeletuk.

"Tapi anjing,kamu lebih kasian daripada monyet, padahal kan kamu baik,setia,ga kaya dia tapi kenapa kamu selalu disalahkan"lanjut Daffa menggumam.
"Subhanallah"Zoe menggeleng tak habis pikir.

"Cepetan"ujar Febby didepan.
Daffa dan Zoe mempercepat langkahnya untuk menyamakan jarak dengan Arkan dan Febby.

"Ck ganggu ae"gerutu Arkan pelan hampir tak terdengar.
"Calm"sahut Zoe juga tenang.

"Ronaldo watiii tak kutik kutik kepala botak"nyanyi Daffa.
"Ni anak gajelas banget"celutuk Febby.
"Emang"jawab Zoe dan Arkan kompak,Daffa tak memperdulikan omongan mereka dan tetap melanjutkan nyanyinya.

"Pertama tama,kita akan membeli apa,coba tebak"mulailah Daffa dengan live-nya.
"Kita hanya perlu mengikuti mereka,oke?oke"
"Yak disana ada tempat berfoto buat yang couple tapi buat yang tidak punya pasangan tidak usah ya,dan disana wahh ada kakek nenek sedang bermesraan sayang sekali cucunya mengganggu,kasiann mereka"Daffa berbicara dengan antusias.
"Wihh bapak Alvarez melihat live saya,sini sob nyusul"ucap Daffa ketika alvarez menonton live-nya.

"Daffa cepetan Lo ya,ga usah kelamaan gue sibuk"ujar Zoe yang sudah agak jauh dari jarak Daffa.
"Sabar atuhh,oke gess sekian live kali ini terimakasih sudah menonton,macannya sudah tidak bisa menahan emosi,jadii bye bye"Daffa mengakhiri livenya berlari kecil menuju mereka bertiga.

"Makan yu,gue laper"usul Arkan yang diangguki semangat oleh Daffa.

Jadilah mereka terlebih dahulu membeli makanan.
"Saya jus alpukat"pesan Zoe kepada mba mba yang mencatat pesanan mereka.
"Saya juga mba tambah spaghetti bolognese"sahut Daffa
"Untuk mba sama masnya?"tanya mba mba itu kepada Arkan dan Febby.
"Saya cheese burger sama matcha"ucap Febby.
"Saya capuccino saja mba"setelah pesanan disebutkan mba mba itu pergi menjauh dari meja mereka.

Hening

Daffa menghela nafasnya kasar.
"Sepi banget"lihat, tidak ada yang perduli.

Daffa mengamati sekitar. "Itu Alvarez sama Alisha ga si?"mereka menoleh dengan serempak dan mengikuti arah pandang Daffa, terlihat alvarez dan alisha sedang berjalan berdampingan, sepertinya alisha memakai Hoodie milik Alvarez, alvarez hanya memakai kaos hitam dan celana sekolah nya.

Zoe langsung mengalihkan perhatian ke handphone nya. Pesanan mereka datang dan mereka mulai memakannya dalam diam.
"Ke Timezone yu"ajak Febby setelah makanan habis.

Mereka menuju lantai 3 dimana timezone berada.
"Gue nunggu dimobil"ucap Zoe tiba tiba.
"Lah kenapa?"tanya Daffa heran.
"Pegel gue"jawab Zoe lalu meninggalkan mereka bertiga.

Itu hanyalah alibi Zoe untuk meninggalkan lantai 3,karna ia melihat Alvarez sedang tersenyum bebas saat bermain dengan Alisha.

Zoe menuju toko buku untuk membeli novel.
"Bingung banget,gada yang keluaran terbaru apa si"kesal Zoe.
"Ini gue udah punya"
"Ini juga"
"Ah ini mah ga asik"

Sodoran buku di depan mukanya alhasil membuat Zoe terkejut dan terdiam.
"Wihhh Raditttt"sapa Zoe ceria.
"Ini buku apa?"tanyanya mengambil buku di tangan Radit.
"Baca"mengikuti kata kata Radit,Zoe membuka bukunya berniat untuk membaca.
"Di rumah"ujar Radit datar,Zoe kembali menutup bukunya.

"Udah dibayar?"tanya Zoe,Radit mengangguk.
"Buat gue bukunya?"tanyanya lagi,Radit mengangguk.
"Makasihh"ujar Zoe heboh.

"Oh iyaa baru nyadar,Lo gapake kacamata ganteng banget"puji Zoe membuat Radit berjalan mendahului nya.
"Radit kenapa ga pacaran sama gue aja"ucap Zoe yang tidak direspon oleh Radit.

"Dih anjir malah pacaran"suara itu menginterupsi mereka berdua.
"Ah elahh Daff,ganggu Lo"ucap Zoe kesal melihat Daffa yang sedang berjalan santai menuju keduanya.
"Mas Radit jangan mau temenan sama mba Zoe ya"Radit mengangkat satu alisnya.
"Ga boleh, Zoe cuma punyanya besperen"

Zoe mencubit tangan Daffa. "Bebas dong,yu Radit masuk besperen"Daffa dngan cepat menolak.
"Ga bolehh"bantahnya.
"Radit mau gak?"tanya Zoe membuat Daffa sangat kesal.

"Gue balik"pamit Radit cuek, meninggalkan mereka berdua.
"YESSS"teriak Daffa kesenangan, orang disekitar menatapnya aneh.

"Bukan temen gue"gumam Zoe, kemudian menuju mobilnya.

»»»»»♪«««««

HOLLA GUYS!!!

WELCOME BACK!!!🙈🙌🏼

JANGAN LUPA VOMENT!!!🥵

SEE YOU ON THE NEXT CHAPTER!!🤪✌🏼

AlZoe [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora