Chapter 24

2.6K 97 0
                                    

Udara yang sejuk pagi hari,air yang turun dari langit, rumput rumput basah terkena air,juga  air menggenang di beberapa titik tertentu. Zoe sudah malas,ia bangun lebih pagi untuk menyambut hari baru dengan semangat. Keluar rumah melihat keadaan seperti ini mood nya hancur seketika,ia tidak suka hujan. Menurutnya hujan itu identik dengan kesedihan. Namun adakala Zoe suka dengan hujan,sebab jika ia bersedih rasanya alam sedang mendukungnya, menemani Zoe yang malang.

"Cepet sayang"teriak ayah yang sudah berada didalam mobil.

Dengan malas malasan Zoe berjalan,tasnya dibiarkan menyapu lantai.

Melaju menuju sekolahnya,Zoe menatap dari jendela ke arah luar. Hujan semakin deras. Mobil nya berada di kecepatan rendah, memang ini masih cukup pagi.

"HALE SINI LIAT"teriak bocah laki-laki dengan heboh. Bocah yang dipanggil berlari mendekati nya karena penasaran.

"Wahhh,bunganya banyak"ujar bocah perempuan tak kalah heboh yang tak lain adalah Zoe.
"Hale mau nda?"tanya Alva.
"Emang boleh dipetik?"Zoe bertanya balik.
"Nda tau"jawab Alva polos.

Zoe kecil mendengus.
"BUNDA SINII"panggil Alva. Wanita paruh baya itu mendekat dengan senyuman hangat.
"Kenapa sayang?"tanyanya begitu lembut.
"Hale mau bunga,Al boleh ambil nda?"Alva bertanya dengan mata mengerjap lucu,bundanya terkekeh geli.
"Boleh sayang,tapi hati hati ya"pesan bunda,Alva mengangguk semangat dengan senyum yang mengembang,Zoe berjingkrak kesenangan ditempatnya.

Alva memetik salah satu bunga yang ada disana,bunga melati. "Al nda mau yang itu"ucap Zoe membuat Alva menoleh.

"Kenapa?"

"Nda cantik,Hale maunya yang itu"tunjuk Zoe kepada bunga mawar berwarna biru,persis disamping bunga melati.
"Hale nda liat,itu ada durinya tu tu"Alva menunjuk nunjuk,Zoe menghela nafas kecewa.

"Ini aja ya,wangi ni kaya Hale"ujar Alva berusaha merayu temannya ini,Zoe yang dibilang wangi pun merasa senang.
"Iya deh boleh"Alva menyelipkan bunga itu de telinga Zoe.
"Hale cantik"celutuk Alva.
"Alva juga cantik"balas Zoe.
"Ihh Alva kan cowo,bukan cantik. Kata bunda Alva itu ganteng"ucapnya membuat bunda yang sedang melihat di kejauhan tergelak.
"Oh iya,Alva ganteng"ulang Zoe.

"Haii,udah belum mainnya,udah sore pulang yuk"ajak bunda dengan riang.
"Le goo"ucap keduanya dengan pengucapan yang belum benar,maklum masih kecil.

"Zoe udah sampe loh"Zoe berjengit, lamunannya terbuyar.
"Kan ngelamun terus kerjaannya"cibir ayah.

"Ga kok"Zoe membantah,ia menyalami tangan ayahnya dan mencium singkat pipinya.
"Dadahh ayahku yang paling ganteng"Zoe berlari ke koridor dengan tas menjadi payungnya.

Memasuki kelasnya,Zoe langsung duduk di bangkunya tanpa menyapa teman kelas seperti pagi pagi biasanya. Radit sampai memperhatikan Zoe hingga sampai di bangkunya. Ia terheran heran,tumben sekali Zoe tidak menyapanya.

"Pagi radittt"sekarang justru Febby yang menyapanya.
"Pagi"balas Radit. Febby agak terkejut, sapaannya dibalas oleh si laki laki tak banyak omong.

"Pagi Zoee,Lo pasti iri,sapaan gue dibales sama Radit"pamernya. Zoe menatapnya nyinyir. "Bodoamat"

"Tumben ga gosip"sindir Zoe.
"Oh gue?ga dong gue mau menjaga image di depan calon pacar gue"balas Febby dengan senyuman idiot.
"Siapa?"tanya Zoe.
"Radit dongg"jawabnya dengan riang.
"Dih,dulu aja bilangnya amit amit"ledek Zoe.
"Perasaan ga da yang tau"ujarnya dramatis.

"RADIT,FEBBY SUKA SAMA LO NIH"teriak Zoe, membuat Radit menoleh sejenak.
"Cie Radit cieee"sorak teman sekelasnya membuat suasana kelas ramai.

"Oyy"tiba tiba datanglah Daffa yang sudah berdiri di pintu dengan gaya sok cool nya.
"Ngapain Lo kesini?"tanya Zoe.
"Maen lah"ia dengan seenaknya duduk di meja.

"Pulang ga Lo"usir Zoe.
"Ngapa sih,males gue dikelas"ucap Daffa.
"Kenapa emang?"tanya Febby.

"Lo tau gue rasanya mau dimakan hidup hidup sama si Rifqi"
"Lo dimusuhin sama tu bocah? Alvarez juga?alisha juga?"cerocos Zoe.
"Alvarez si ga,tu bocah doang"

"Ya udah lah sini Lo pindah kelas gue aja"ujar Zoe tak ada beban.
"Mana bisa monyet"Daffa menoyor kepala Zoe.
"Ya makanya nilai Lo harus bagus,Minggu depan kan tes tuh nahh itu kesempatan Lo buat satu kelas sama gue"kata Zoe menggurui.
"Ngomong doang emang enak,ngelaksanain nya susah"ucap Daffa.
"Makanya usaha dong"sewot Zoe.
"Mikinyi isihi ding"Daffa mencibir,Zoe yang kesal mencubit pinggang Daffa.

"ANJIR"pekiknya terkejut,siswa lain menatap ke arah Daffa heran,Daffa yang ditatap seperti itu hanya menampilkan gigi nya.

Kringgg
"Sono balik Lo"usir Febby.
"Bye,jangan kangen ye"Daffa memberikan kiss bye pada Zoe dan Febby membuatnya bergidik ngeri.

"Pagi semuanya"sapa Pak Bian yang baru saja masuk.
"PAGI PAK"
"Pak"panggil Nita.
"Ya?"pak bian menyahut.
"Jantung saya kenapa ya?"tanyanya berakting kesakitan.
"Hah kenapa kenapa?"Pak bian tentu panik melihat muridnya.
"CIEEE KHAWATIR SI BAPAKK"ujar Nita tiba tiba membuat semuanya tertawa tentu saja tidak dengan Radit,Pak Bian menghela nafasnya lega,ia pikir beneran.

"Pak kalo ngajar yang bener dong"kata Nita seakan marah.
"Kenapa lagi?"tanya pak bian.
"Ngajar kok gantengnya kelewatan,minta dinikahin"ujar Nita,lagi lagi membuat mereka tertawa.
"Pusing saya ngajar kamu"ucap pak bian.
"Kenapa pak?"tanya Nita kecewa.
"Cantiknya kebangetan"sahut Pak Bian.

"ASIKKKK"
"ASTAGHFIRULLAH PAK BIANN"
"IHIRRRR"

sorakan sorakan terdengar jelas,Nita sedang salting di tempat duduknya.
"Si bapak bisa aja"ucapnya malu malu, wajahnya bersemu.
"Bapak umurnya berapa si?"tanya Dion tiba tiba.
"Jadi kapan belajarnya?"alih alih menjawab pak bian balik bertanya.
"Jawab dulu pak"ucap Dion diangguki yang lain.
"24 kenapa?"

"BISA TUH NIT"
"GAS LAHHH NIT"

Nita tertawa,pak bian hanya menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan murid-murid di kelas ini. Namun,di tengah kebahagiaan mereka,ada satu laki-laki yang mencibir tindakan Nita dan Pak bian.

"NIT ADA YANG CEMBURU TUHH"tiba tiba ada lagi yang berteriak belum selesai rupanya.
"CIE SAPA TUHH"Zoe menyahut.
"Astaga kapan belajarnya"pak bian berucap frustasi.
"Iya iya pak,gas lahh"ujar Nandra.

Suasana diluar yang mendung,tak menyurutkan semangat belajar dari mereka, walaupun ada saja yang bermalas-malasan,Zoe salah satunya.

✨✨✨✨✨✨✨

Kringgg

Bel istirahat berbunyi nyaring. Semua siswa keluar dari kelasnya bertujuan untuk ke kantin.

"Besok ada pertandingan basket katanya"
"Iya lawan SMA sebelah"

Zoe menguping pembicaraan dua siswi yang sedang membicarakan tentang pertandingan.
"Feb,emang besok ada pertandingan basket?"tanyanya.
"Mana gue tau,coba ke mading"jawab Febby,jadilah keduanya menuju ke mading untuk melihat berita itu.

"Hah,sejak kapan Alvarez ikut basket?"Zoe terkejut melihat nama Alvarez terpampang di mading.
"Lah anjir,Daffa juga"ucap Febby tak kalah terkejut.
"Fix kalo Daffa ikut mah kacau"ledek Zoe dengan terkekeh.
"Hahaha,iya anjir"Febby ikut terkekeh.

Langit sudah kembali cerah,namun genangan air masih ada di beberapa titik. Zoe menemukan Alvarez yang sedang duduk di depan kelas,namun hari ini Zoe tak akan mengganggunya. Zoe dan Febby akhirnya menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang sedari tadi sudah berdemo.

»»»»»♪«««««

HOLLA HOLLAAAAA

WELCOME BACK!!

JANGAN LUPA VOMENT!!!🥶😤

SEE YOUUU🤪🤪🤪

AlZoe [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang