Chapter 28

2.3K 91 1
                                    

Dipagi hari yang sangat cerah ini, harusnya semua orang bersemangat menjalani hari, meskipun weekend. Namun,Zoe tidak termasuk dalam golongan orang yang bersemangat tersebut,sekarang saja ia masih berguling di tempat tidur,padahal jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan.

Alasan nya tentu saja menangis semalaman. Memikirkan Alvarez juga omongannya kemarin.

"BANGUN!!"teriakan tersebut membangun kan Zoe yang masih tertidur sangat lelap.

Zoe merubah posisinya menjadi duduk,matanya masih terpejam.
"Gue siram Lo,bangun gak"kata nya,ia adalah Febby yang sudah bersemangat mengajak Zoe berjalan jalan entah kemana nanti tujuan mereka.

Dengan perlahan Zoe membuka matanya, menyesuaikan cahaya matahari yang masuk ke dalam kamar. Ia berdecak malas,hari tenangnya ternyata tidak terlaksana.

"Mandi cepet"Febby menarik tangan Zoe untuk menuju ke kamar mandi.
"Gue tampol Lo ya"sinis Zoe.

Masih dengan rasa kantuknya,Zoe melangkah ke dalam kamar mandi,Febby tersenyum senang melihat itu. Febby sebenarnya menyadari sesuatu,yaitu wajah Zoe yang terlihat berbeda dari biasanya. Matanya sedikit membengkak. Namun,Febby tidak tau penyebabnya.

✨✨✨✨✨✨

"Sumpah,ga jelas banget lo, ngapain kesini si ah"gerutu Zoe tak ada hentinya.

Ternyata Febby mengajak Zoe ke sebuah danau yang indah tetapi tidak ada satu orangpun di sekitarnya. Perjalanan dari rumah Zoe sekitar tiga perempat jam.

"Liat dong, pemandangannya, udaranya, suasananya. Sesekali lah ke tempat kaya gini,jangan ke mall mulu."ujar Febby,ia mendudukkan dirinya di atas rumput pinggir danau. Zoe mengikutinya.

"Tau ga si,gue udah di unfoll sama Arkan"celutuk Febby membuat Zoe menoleh.
"Serius?!"tanyanya tak percaya.
"Iyaa"sahut Febby meyakinkan.

"Gila,dulu bucin mampus,eh sekarang malah segala di unfoll"kata Zoe tak habis pikir.
"Gapapa Feb, sabar aja"lanjutnya membuat Febby membalas.
"Gue mah ga masalah,mau di unfoll kek apa kek"ujarnya.

Zoe terkekeh. "Gue aja ga di follow dari dulu,ya ga masalah juga,tapi yaa.."
"Gitu lah intinya". Febby menertawakannya,prihatin atas apa yang terjadi dengan kisah percintaan Zoe yang bertepuk sebelah tangan.

"Gini nih Zoe,kalo kata gue mah mundur aja. Cape pasti,ya walaupun sesekali dilirik,tapi lebih banyak di sakitin kan Lo. Dikata-katain juga"ucap Febby.
"Lo ngremehin gue?tenang Feb,Al pasti luluh sama gue,gatau kapan si,tapi yang jelas nanti akan terjadi"balasnya penuh keyakinan.
"Dan lagi,soal gue dikata-katain bukan salah Alvarez,itu salah Alisha. Gara gara dia kan, Alvarez jadi marahin gue,kalo di dunia ini ga ada Alisha,gue pastiin Alvarez udah sama gue sekarang"lanjutnya,tidak menyalahkan Alvarez.

Febby mengiyakan saja. Padahal ia sendiri terheran,kenapa jadi Alisha yang kena?

Menghabiskan waktu nya sekitar setengah hari di danau itu. Walaupun mereka tidak melakukan apa apa,selain memakan makanan yang di beli Febby tadi.

Karna sekarang jam sudah menunjukkan pukul 16:00 mereka memutuskan untuk pulang ke rumah.

"Oke bye"Zoe turun dari mobil,dan melambaikan tangannya.

Setelah mobil Febby melaju,ia masuk ke dalam rumah dengan gontai. Lagi lagi ia mengingat kejadian kemarin. Bagaimana bisa ia tidak menganggu perempuan itu? Yang jelas jelas sudah merebut laki-laki yang dicintai nya sejak beberapa tahun.

"Assalamu'alaikum ayah,Zoe pulang"Zoe tak kunjung mendapatkan jawaban. Ia langsung menuju kamarnya untuk membersihkan diri.

Beberapa jam berlalu,Zoe turun ke lantai satu untuk makan malam. Mengamati sekeliling rumah, ayahnya belum berada disini. Ia menuju ke kamar ayahnya untuk memastikan.

AlZoe [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang