Chapter 60

2.2K 75 2
                                    

"Alvarez mana Daff?"tanya Zoe yang tidak melihat sosok Alvarez di samping Daffa.
"Dikelas"jawab Daffa.
"Kok ga ikut?"Daffa menggedikan bahunya tidak tahu.

Daffa berseru. "Kenapa emang? Takut di culik cewe lain?"
Zoe menatap Daffa sinis. "Kalian duluan aja, gue mau ke toilet"ujar Zoe.
"Dasar gengsi, bilang aja mau nyamperin Alvarez"ledek Arkan membuat semuanya tertawa.

"Nggaa, gue beneran mau ke toilet, Febb ayo temenin"ajak Zoe kepada Febby.

Zoe dan Febby pergi ke toilet. "Tumben banget minta ditemenin"celutuk Febby.
"Biasanya kalo mau di temenin nolak"imbuhnya.
"Pengin ajaa"balas Zoe acuh.

Di toilet Zoe hanya mencuci tangannya. Setelah itu mereka berdua keluar.
"Kak"Zoe dan Febby menoleh serempak.

"A-aku mau n-nitip ini, tolong di k-kasih ke Ka Alvarez ya k-kak"ucap siswi itu gugup sambil menyerahkan sebuah kertas, dan coklat.
"Kenapa ga dikasih sendiri?"tanya Zoe belum menerima kertas dan coklat itu.
"A-aku malu kak, jadi aku t-titip ke kakak, s-soalnya kalian b-berdua dekat"jawab siswi itu.

Febby menerima kertas dan coklat itu. "Cuma ini doang kan?"siswi itu mengangguk.
"M-makasih kak"setelah mengucapkan itu, ia pergi dari hadapan Zoe dan Febby.

Zoe merebut kertas dan coklat itu dari tangan Febby. "Lo ke kantin duluan aja, gue mau ngasih ini ke Alvarez"
"Ya udah, nyusul ya"
"Kalo sempet"balas Zoe.

Zoe berjalan ke kelas Alvarez dengan pelan, beberapa kali ia mendapat panggilan dari adik kelasnya.
Sampai di depan kelas, Zoe melihat kelas tidak ada orang, jadilah ia masuk ke dalam. Ia hanya melihat Alvarez yang menelungkup kan kepalanya di atas meja.

Merasa ada yang meletakan sesuatu di mejanya, Alvarez mendongak.
"Tu dari fans Lo"ucap Zoe duduk di kursi sebelah Alvarez.

Alvarez terlihat tidak peduli, ia malah menelungkup kan kepalanya kembali.
"Lo kenapa sih?"Zoe bingung melihat Alvarez yang terlihat malas malasan itu.
"Ngantuk"jawabnya malas.

Zoe mengambil kertasnya, lalu membacakannya untuk Alvarez.
"Dear Kak Alvarez, asikkk"
"Aku menulis ini saat aku teringat tentang pertama kalinya aku melihat kak Alva. Pertama kali aku lihat kak Alva waktu aku di kantin saat jam istirahat. Kak Alva sedang bersama seorang perempuan, aku tidak tahu itu siapa. Karena aku sangat ingin tahu tentang kak Alva, aku bertanya kepada temanku, mulai dari kak Alva ada di kelas mana sampai perempuan yang ada disamping kakak waktu itu. Dan sekarang aku sudah tahu, perempuan itu adalah sahabat kakak, Kak Zoe namanya"

(Gatau aja dia, sekarang udah jadi tunangan nya, bukan sahabat lagi)

"Kok ada nama gueee"ucap Zoe heran mengapa namanya dituliskan dalam surat itu.
"Rez Lo dengerin gue ga?"tanya Zoe memastikan.
"Lanjut"seru Alvarez.

"Aku tertarik sama kak Alva sejak awal. Wajah dingin kakak buat aku semakin penasaran. Aku ingin lebih dekat dengan kakak. Aku harap kak Alva bisa menemui ku di taman belakang saat pulang sekolah nanti. Dan untuk coklat, semoga kakak suka"

"Mau ketemuan dia Rez"kata Zoe, melipat kembali kertas itu.
"Wajah dingin kakak, hahahaha"
"Bener banget muka Lo itu emang gitu"Zoe tertawa.

"Ga mau ke kantin?"tanya Zoe mengganti topik.
"Ga"
"Tuh kan sekarang udah singkat lagi"komen Zoe.
"Emang gini"ujar Alvarez.
"Ngga, kemaren lo bawel banget"bantah Zoe.
"Kata Lo aneh"Zoe mengiyakan dalam hati.
"Tapi ga gini juga, yang sedeng gitu lho, ga bawel tapi ga singkat juga, jadi ditengah tengah"
"Ribet Lo, keluar sana, gue mau tidur"usir Alvarez terang terangan.

Zoe berdiri dari duduknya. "Kalo udah mulai pelajaran jangan tidur"pesannya.
"Hmm"

Zoe keluar dari kelas Alvarez. Tapi melihat waktunya yang sudah mepet, Zoe tidak pergi ke kantin, ia memilih untuk ke kelas saja.

AlZoe [END]Where stories live. Discover now