Chapter 20

3.1K 96 0
                                    

Sekarang ini Zoe sedang membuka beranda instagramnya dengan rebahan di ranjang,ia sudah mandi tadi. Zoe merubah posisinya menjadi duduk ketika ada yang menelponnya.

"Hallo Al"yang menelponnya sekarang adalah Alvarez.
"Bunda di rumah sakit"ucap Alvarez tanpa basa basi.
"Rumah sakit mana?"tanya Zoe khawatir.
"Rumah sakit ****"
Setelah mendapat jawaban dari Alvarez,Zoe menuju ke kamar ayahnya.

"Ayahh"panggilnya.
"Yahh"tak kunjung mendapat balasan,Zoe membuka pintunya secara perlahan.

Ternyata ayahnya sudah masuk ke dalam alam mimpinya.
"Aduh gue kesana sendiri nih?"Zoe gelisah.

Keluar dari kamar,Zoe mengambil kunci mobilnya, kemudian Zoe meluncur ke rumah sakit.

Hanya beberapa menit sampailah Zoe di rumah sakit,setelah memarkirkan mobilnya ia berlari kecil kedalam dan mencari dimana ruang Bundanya.

"Al"panggil Zoe melihat alvarez yang sedang duduk di kursi.
"Bunda gimana?"tanyanya khawatir.
"Masih diperiksa"jawabnya.
"Asmanya kambuh lagi?"tanya Zoe yang diangguki Alvarez.

Bunda itu mempunyai penyakit asma,akan kambuh jika bunda kelelahan.
"Dengan keluarga ibu Ranti?"
"Saya dok"sahut alvarez berdiri dari duduknya dan mendekati dokter itu.
"Ibu anda kelelahan sehingga asmanya kambuh lagi"ucap dokter itu.
"Masih harus mendapat perawatan jadi di inapkan sekiranya satu malam"lanjutnya, Alvarez mengangguk.
"Baik dok terimakasih"dokter itu tersenyum ramah kemudian berlalu.

Alvarez dan Zoe memasuki ruang Bundanya yang sedang terbaring lemas.
"Bunda ish,bikin Hale khawatir"ujar Zoe memasang wajah khawatir,senyum bunda di bibir pucatnya mengembang.
"Udah bunda sekarang tidur, kebiasaan banget bunda kalo kerja ga inget diri sendiri"ucap Zoe kesal.

Bunda terkekeh pelan,lalu menaikkan selimutnya sampai leher.
"Malam bunda"Zoe mengecup kening bunda sedikit lama.

Alvarez sedang bermain ponselnya dengan posisi duduk yang sepertinya sangat nyaman. Zoe juga duduk dengan mata terpejam,ia sedikit pusing.

"Kesini sama siapa?"tanya Alvarez,Zoe membuka matanya.
"Sendiri"jawab Zoe.
"Kenapa ga suruh gue jemput?"tanyanya lagi.
"Gapapa,kamu kan jagain bunda disini"Zoe tersenyum.

Tak ada lagi percakapan diantara keduanya,Zoe sudah tertidur pulas dalam keadaan duduk. Alvarez yang melihat itu membawa Zoe ke gendongan nya dan menurunkan nya di ranjang yang ada di salah satu sisi ruang inap bunda. Sedikit membenarkan rambut Zoe yang menutupi wajahnya,Zoe telihat manis ketika tertidur. Tanpa sadar Alvarez menerbitkan senyuman tipis, kemudian kembali ke kursi dan tertidur dengan posisi yang kurang nyaman.

✨✨✨✨✨✨✨

Zoe terbangun dari tidurnya, ia mengamati sekeliling sepertinya ini bukan di rumah. Oh ya Zoe ingat ia sedang berada di rumah sakit.

"Hah baru jam 4?"ucapnya pelan setelah melihat jam dinding.
"Pulang deh,kan nanti ulangan,tapi bunda kasian"Zoe bimbang.

Melihat Alvarez tertidur di kursi membuat Zoe tersenyum.

Es Batu🧊
Al aku pulang duluan ya,salamin ke bunda maaf ga bisa nemenin hari ini aku ada ulangan jadi ga bisa izin.

Setelah mengirim pesan itu Zoe bangkit dari ranjangnya,membuka pintu dengan pelan agar tidak menganggu tidur bunda dan Alvarez. Zoe pun pulang ke rumahnya.

✨✨✨✨✨✨✨

Dengan langkah gontai Zoe berjalan menuju ke kelasnya. Tiba didalam kelas,ia meletakkan tas nya, kemudian pergi ke kantin untuk membeli makanan,tadi pagi ia belum sempat sarapan, ayahnya berangkat ke kantor sangat pagi hingga tak membuatkan Zoe makanan,ingin membuat sendiri waktunya tidak cukup untuk melakukan itu sendiri. Jadilah,Zoe memilih mengisi perutnya di kantin sekolah.

"Bu, baksonya satu porsi ga pake seledri ya"setelah memesan makanan dan membayar nya,ia membawa baksonya ke salah satu meja dan memakannya.

Kantin sepi hanya beberapa siswa sedang makan, mungkin sama seperti Zoe,belum sempat makan dirumah.

Makan dengan cepat, Zoe akhirnya menghabiskan nya dan langsung kembali ke kelasnya.

"Loh,Febby tumben belum berangkat"gumamnya.
"Pagi all"rutinitas Zoe dipagi hari sudah dijalankan.

Mengambil buku di tasnya,Zoe membaca buku tersebut dengan seksama.
"Lah kok sama kaya gue"kata Zoe mengomentari isi bukunya.

Baru beberapa halaman, aktivitas membacanya tidak berjalan lancar karna Febby sudah datang dan berjulid seperti biasanya. Kali ini yang menjadi bahan julid Febby adik kelas yang waktu itu pernah Febby bicarakan.

"Brisik Lo,masih pagi udah julid,lagian bebas dia suka sama siapa,Arkannya juga ga masalah kan dideketin sama dia, daripada si Arkan ngejar ngejar cewe yang ga pernah nglirik sedikitpun,mending sama yang di depan mata"sindir Zoe.
Febby yang merasa tersindir tak terima."gue ga nyuruh Arkan buat ngejar ngejar gue,ngapain dia yang repot sendiri"

"Ya udah ngapain Lo sirik sama tu cewe"kata Zoe.

Febby tak menyahut perkataan Zoe,Zoe tersenyum smirk.
'gue pastiin Lo bakal ngerasa ga terima kalo Arkan deket sama tu cewe'batin Zoe.

Bel masuk berbunyi,dan datanglah guru ke dalam kelas,dan menyapa para muridnya dengan ramah.

✨✨✨✨✨✨✨✨

Istirahat kali ini Zoe tidak pergi ke kantin,ia lebih memilih menuju taman belakang untuk membaca buku yang menurut nya sama dengan nasib dirinya. Sejak tadi pagi juga Febby sepertinya marah,tapi Zoe tak peduli,kasian juga Arkan,Zoe tau apa yang dirasakan Arkan ia saja mengalaminya.

Dengan bersandar di pohon yang biasanya,ia membaca dengan seksama, sesekali menunjukkan ekspresi ekspresi wajah. Kenapa jadi ikut nyesek?
"Aishh"dengan cepat Zoe mengakhiri aktivitasnya,tidak kuat sepertinya.

Padahal ia sendiri juga sedang mengalaminya,tapi kenapa ia terlihat baik baik saja?atau.. Zoe yang tak menyadari dirinya sudah terluka?atau juga.. Zoe sudah terbiasa menjadi dirinya yang saat ini?gatau lah hanya Zoe yang bisa merasakan.

"Daffa berangkat ga ya?"tanyanya pada diri sendiri.
"Gue habis ini ulangan astaga,ga belajar gue"Zoe berdiri dari duduknya,berlari menuju kelas.

Setibanya di kelas,ia tak menemukan satu temannya sekalipun. Tak peduli akan itu,ia menaruh bukunya dan membuka buku pelajarannya, mempelajari bab yang akan menjadi materi ulangan nanti.
"Ga bisa gue ga bisa"
"Ini apaan anjir"
"Gapahamm"
"Gue nyontek aja lah"
"Tapi ga deh, belajar Zoe belajar"
"Inget belajar"
"Katanya mau jadi dokter"
"Dokter ga tuh,kaya susan"
"Susan Susan Susan,kalo gedhe mau jadi apa?"kenapa jadi ngomong sendiri begini?
"Susan mau jadi dokter?gue mah jadi istrinya Al aja lah,ga ding mau jadi istrinya oppa pisiyi aja,ga ga ga, Alvarez no satu"ucapnya panjang lebar.

"I know,you know,we know you weren't down for forever and it's fine"kali ini ganti lagi menjadi bernyanyi,kapan belajarnya?

"Belajar bego,malah nyanyi"ganti lagi memarahi diri sendiri.

Nah kan baru niat belajar,Zoe sudah salfok sama teriakan di halaman sekolah.
'terima,terima,terima'
"Apa itu hey?"sudah tau tidak akan ada ang menjawab,tapi tetap saja bertanya.

Dengan segera Zoe keluar dari kelasnya,bukunya ia bawa di atas kepala.
"Misiii,misiii"Zoe menerobos para siswa.
"HAH?!!"Bukunya jatuh dari kepala, mulutnya membuka lebar,matanya melotot.

APA INI?!


»»»»»♪«««««

HOLLA GUYS!!!!
WELCOME BACK!!🙈🙌🏼

Hmm,ada apa ya?🤔🤔

YASUDAH,JANGAN LUPA VOMENT!🥶

SEE YOU🤪✌🏼

AlZoe [END]Where stories live. Discover now