Chapter 49

2.2K 90 4
                                    

"Raditt, Zoe, Febby, kantin yok"ujar Daffa di daun pintu kelas Zoe.
"Bentar "sahut Febby.

Daffa menunggu di depan kelas, bersama Arkan tentunya. Lima menit menunggu Zoe, Febby, dan Radit keluar.

Mereka berjalan ke kantin, belakang an ini besperen menjadi pusat perhatian, entah kenapa. Apalagi saat mendengar Alvarez sudah putus dengan Alisha, Zoe menjadi lebih terkenal.

'mental alisha ga kuat, makanya putus'
'Alvarez sadar kali, Zoe kan emang lebih baik'
'Alisha cuma cewe cupu, lagi untung doang Alvarez mau jadi pacarnya'
'Baddas si Zoe, bisa bikin anak orang kena mental'

Begitulah kira-kira tanggapan mereka.

Tapi hari ini sepertinya hari yang sial bagi Zoe, ia menabrak Alisha lagi. "KAMU KENAPA SIH GANGGU AKU TERUS? AKU UDAH PUTUS SAMA ALVAREZ, JANGAN GANGGU AKU TERUS"

Zoe melotot tak terima. "Heh Alisha, gue tuh ga sengaja nabrak, pede banget jadi orang"sarkas Zoe.

Dan dengan akhlak nya yang hilang, besperen hanya menyaksikan itu, tidak berniat melerai.
"JANGAN BOHONG KAMU"bentaknya.

Zoe tersulut emosi. "GUE BILANGIN SAMA LO, GUE UDAH GA ADA URUSAN NYA SAMA LO LAGI, TERSERAH LO MAU APA , GA GUNA GANGGU ORANG DEPRESI KAYA LO"
"Lo mau pacaran sama Alvarez lagi pun silahkan, gue udah ga peduli, brengsek"Zoe berbicara dengan suara rendahnya.

"TAPI KAMU SELALU GANGGU AKU, KAMU HARUS MINTA MAAF SAMA AKU"teriak Alisha kencang.
"Lo mau gue minta maaf sama Lo?"tanya Zoe datar.
"IYA SEKARANG, BERLUTUT"suruh Alisha.

"Lo mau gue minta maaf atau mau mempermaluin gue?"tanya Zoe datar.

"Tebak, Zoe bakalan minta maaf apa ga?"Daffa bertanya kepada besperen.
"Ngga sih"Febby berkata yakin.
"Gue setuju sama Febby"Radit menyahut.
"Lo kan?"Arkan menggeleng. "Menurut gue, Zoe bakal minta maaf"
"Oke, kalo tebakan Lo salah, Lo traktir kita bertiga"kata Daffa malah membuat pertaruhan.
"Oke"Arkan membalasnya yakin.

Sedangkan di lain sisi Zoe masih berdebat dengan Alisha.
"CEPETAN BERLUTUT"paksa Alisha.

'Ni orang lama lama nyebelin ya anjing'batin Zoe, menyesal pernah berurusan sama perempuan seperti ini hanya gara gara laki-laki.

"Najis"balas Zoe singkat, berusaha meredam emosi.
"CEPET"Alisha kini menangis.

"Lo ga malu? Tiap berurusan sama gue nangis mulu?"Zoe meledek Alisha.

Alisha tak menjawab, mulai luruh ke lantai. Zoe menghela nafas panjang. Memejamkan matanya sejenak.
"sorry for all my mistakes"ucap Zoe tegas, semua orang yang menyaksikan menganga tidak percaya, semudah itu?.

Arkan tertawa senang. "Hayoloo, karna gue yang menang, kalian bertiga traktir gue"
Daffa kecewa berat.

Tapi tiba-tiba saja, Zoe yang sedang menatap Alisha didorong kasar oleh seseorang, hingga terpelanting, pinggangnya mengenai meja dengan keras. Seragam nya yang berwana putih, perlahan berubah warna.

Besperen langsung berlari mendekati Zoe yang sudah mengeluarkan air matanya, sakit.

"JANGAN PERNAH GANGGUIN ADIK GUE LAGI BANGSAT"bentak orang yang tadi mendorong nya. Semua orang lebih terkejut setengah mati, tidak pernah menyangka.

RIFQI. Apa tadi? Alisha adiknya?

Tapi melupakan semua fakta itu, yang katanya Rifqi dan Alisha bersaudara, Alvarez yang sedari tadi menonton keributan dari jauh, mengangkat tubuh Zoe.

Baju putihnya sebagian sudah berwarna merah terkena darah. Zoe menangis kesakitan, Alvarez berlari menuju mobilnya, tidak peduli teriakan satpam, ia berniat membawa Zoe ke rumah sakit terdekat.

AlZoe [END]Where stories live. Discover now