Chapter 25

2.8K 102 0
                                    

"Yah,emang Alvarez bisa basket ya?"tanya Zoe.
"Ayah ga tau, harusnya kamu yang lebih tau"jawab ayahnya.

Anak dan ayah ini sedang bersantai di ruang tengah. Rutinitas setelah makan malam. Menonton TV bersama tidak setiap malam bisa dilakukan,ayahnya yang sibuk bekerja membuat momen itu jarang terlaksanakan.

"Aku juga kaget tau,besok dia ikut pertandingan antar sekolah,si Daffa juga"kata Zoe.
"Coba liat aja besok"ucap ayahnya mengakhiri pembicaraan mereka.

"Yah,coba liat nenek tapasya"Ayah mengerutkan keningnya.
"Coba aja liat,rame banget tuh di sosmed nenek tapasya,tapi aku gatau apa"
"Liatnya dimana?"tanya ayah.
"Wait"Zoe membuka handphonenya.

"Ok Google,Dimana liat nenek tapasya?"ayah terkekeh.
"Tuh yah di ANTV katanya"ayah menurut saja.

"Mana nenek tapasya?"
"Itu yang tua,kan nenek"sahut ayahnya.

Zoe membulatkan mulutnya tanda mengerti. Namun,hanya menonton beberapa menit saja,mereka tidak tau apa topik yang mereka bicarakan.

"Kalo ayah ada kerjaan di LA satu bulan gimana?"tanya ayah mendadak membuat Zoe terkejut.
"Hah?"
"Terus aku gimana?dirumah sendirian?ayah gitu banget sama aku,satu bulan itu lama ayah"protesnya.
"Ayah ada proyek disana,memang ayah wajib ikut kesana ngawasin yang lain"kata ayahnya menjelaskan.
"Tapi satu bulan itu lama ayahh"rengekanya.
"Ya terus gimana?masa dibatalin,untung besar loh,kalo dibatalin malah ayah yang rugi,kamu mau ayah bangkrut?"

Zoe tentu saja menggeleng keras.
"Cuma satu bulan sayang"bujuknya.
"Berangkat kapan?"tanya Zoe.
"Masih lama,6 Minggu lagi kemungkinan"jawabnya membuat Zoe menghela nafas lega.

"Coba liat tu,ganteng banget kan itu anaknya temen ayah"ujar ayahnya menunjuk TV.
"Boong banget,ayah mana punya temen yang anaknya jadi artis"remeh Zoe.
"Enak aja,ayah itu banyak temennya"
"Tapi ga mungkin ada yang jadi artis"Zoe masih bersikeras.
"Ck,kapan kapan ayah ajak ketemuan deh"
"Oke deal,kita buktikan"

Karena hari sudah menuju tengah malam,ayah dan anak itu menuju ke kamarnya masing masing untuk menjelajahi alam mimpinya.

✨✨✨✨✨✨✨

Pagi ini suasana sekolah terlihat berbeda,siswa dari sekolah sebelah berada di sini untuk menyaksikan pertandingan basket.

Tak lain dengan Zoe dan Febby, mereka berdua sudah duduk anteng di pinggir lapangan.

"What's up"Arkan datang dengan perempuan disebelahnya.
"Oit"Zoe menyahut.
"Wihh,bawa pacar nih"goda Zoe.
"Yoi dong,kenalin pacar gue Vania"Arkan mengenalkan nya
"Hai Vania,gue Zoe"sapa Zoe.
"Vania"
"Febby"
"Vania"

'tuh kan,Febby kaya ga suka gitu,makin memperkuat opini gue'zoe membantin.

Mereka bersorak ketika nama sekolah mereka disebutkan oleh pembawa acara.
Alisha duduk di area bangku pemain,disana Rifqi duduk di sebelah Alisha sebagai cadangan.

'dih bangku juga masih ada yang kosong,sok sok an banget duduk di situ,caper'cibir Zoe.

"Feb liat tu,Alisha"gantian Zoe yang julid.
"Iri?bilang boss"Febby malah meledeknya.
"Gue?Iri sama cewek gatau diri itu?najiss"ucap Zoe.
"Halahh"

Zoe mengamati sekeliling, ternyata banyak juga yang menonton. Ia juga melihat Radit.
"Radit"panggilnya sedikit keras.
"Sini"Zoe melambaikan tangannya,Radit mendekat.

Yang tadinya Febby-Zoe-Vania-Arkan,kini Zoe berpindah jadi Radit-Zoe-Febby-kosong-Vania-Arkan.
"Heh ngapain Lo,gue sebelah Radit yaa"ucap Febby tak terima.
"Enak aja,gue yang manggil"Zoe menentang.
"Tapi kan harusnya Radit duduk disini"
"Bebas dong,Radit juga gamasalah"
"Tetep Radit harus disini"
"Brisik"lerai Radit,jadilah Febby mengalah.

AlZoe [END]Where stories live. Discover now