Chapter 36

2.4K 93 2
                                    

"Feb, Lo tau ga si ah gue lagi uring uringan parah"ujar Zoe mengangluh.

Mereka berdua sedang berada dikantin, setelah menyelesaikan tes terakhirnya.

"Kenapa?"tanya Febby heran.
"Gatau"jawab Zoe.
"Ga jelas gitu, kenapa?"tanya Febby sekali lagi.
"Gatau, gara gara tes kali"alibinya, Febby  menggelengkan kepalanya tak habis pikir, temannya ini terlalu memikirkan hasil nilainya.

Zoe itu tipe orang yang kadang tak mendengarkan penjelasan guru, tidak paham materi, tetapi kalau sudah melaksanakan tes, ulangan, dan sebagainya ia akan belajar giat semalaman, mengingat segala materi dan menghapal materi.

"Zoe Lo pasti terlalu mikirin nilai, dibawa santai aja kali"ucap Febby, lalu menyeruput jus jeruk nya.
"Gue si penginnya gitu, otak gue nih, maunya mikirin terus"eluh Zoe.
"Ya udah Lo lakuin hal hal yang bikin Lo seneng, jadi otak Lo ga terlalu mengarah ke nilai"kata Febby memberikan nasihat.
"Nanti dicoba"balas Zoe acuh.

"Febby"panggil Arkan dari jauh, yang datang bersama Daffa.

Febby berdecak. Kalau sudah ada Arkan begini, pasti ia akan selalu di ganggu. Entah dengan cara apapun.

Arkan duduk di samping Febby, Daffa di samping Zoe. "Jangan deket deket" kesal Febby.
"Engga nih, jauh"kata Arkan sambil menggeser badannya.
"Arkan"gertak Febby.
"Ini jauh Feb, liat dong makanya"balas Arkan.
"Awas ah, Lo pindah samping Daffa sana"usir Febby.
"Sempit"tolak Arkan.

Zoe dan Daffa menikmati kegaduhan di depannya. "Arkan astaga"Arkan menggeser badanny, kembali mendekati Febby.
"Apalagi?"tanya Arkan pura pura tidak tahu.
"Geser"Febby mendorong tubuh Arkan supaya menjauh.
"Kan tadi udah Febby"ucap Arkan frustasi.

Febby yang lelah membiarkan nya, tapi baru berapa detik ia tenang, tangan Arkan memukuli meja sambil bernyanyi. Zoe saja sampai menghela nafasnya lelah.

"Arkan"panggil Febby sinis, tapi Arkan tak menyahut.
"Rusuh banget anjing"ujar Daffa.

Zoe beranjak dari duduknya meninggalkan mereka bertiga. "Al" panggil Zoe.

Ia melihat Alvarez memasuki kantin bersama Rifqi dan Alisha, Daffa sekarang sudah jarang bergabung dengan mereka.
"Hm"sahut Alvarez.
"Nanti pulang sekolah temenin ke toko buku ya"pinta Zoe.
"Gue nganterin Alisha"katanya.
"Al kamu ga lupa kan?"tanya Zoe.
"Ga"jawab Alvarez singkat.
"Jadi?"tanya Zoe memastikan.
"Oke gue temenin"putus Alvarez pada akhirnya, Alisha memandang nya kecewa.

"Rez"Rifqi juga ikut tidak terima, padahal tadi Alvarez sudah berjanji kepada Alisha untuk pulang bersama.
"Alisha sama Lo dulu"ucap Alvarez.
"Ya udah, bye Al"Zoe melirik sinis ke arah Alisha.

"Pelakor"ujar Rifqi keras.

Zoe membalikkan badannya. "Apa tadi?"tanya Zoe memastikan.
"Pelakor?"lanjutnya.
"Saudara Rifqi, pelakor itu PEREBUT LAKI ORANG, lah emang Alvarez lakinya Alisha?"

"Ya"jawab Rifqi tegas.
"Kalo menurut gue si bukan ya, terserah Lo deh, biasa orang sirik mah gitu, ngeliat gue nafas ana bawaannya kek merasa tersaingi"kata Zoe sambil terkekeh pelan.
"Lagian si Alisha ga kapok, sakit hati sendiri kan Lo? Mampus, makanya Lo tu harusnya tau, Alvarez itu sukanya sama gue, ya kan Al?"sambungnya percaya diri.
Alvarez tak menjawab. "Iya ga usah dijawab deh, semua orang juga udah tau"
"Udah ah, males gue liat muka Lo"Zoe menunjuk muka Rifqi.
"Apalagi Lo"kini giliran Alisha yang ia tunjuk.
"Bye, tukang sirik"Zoe mengibaskan rambutnya dan pergi meninggalkan mereka bertiga.

"AL JANGAN LUPA NANTI"ujarnya keras.

"Buat ulah apalagi Lo?"tanya Arkan menerka.
"Enak aja, gue mah anak baik baik ga suka bikin ulah"jawab Zoe tak tau diri.
"Iya in ajalah"sahut Febby.

AlZoe [END]Where stories live. Discover now