EXTRA PART

4K 82 5
                                    

"AYAHHHHH, KA AY NAKAYYY"

"Al, ga boleh gituu"
"Ngga ayahh, aku cuma mau ambil yuppiiii"bocah laki-laki itu membela dirinya.
"Ayah mah gitu, Lea teus yang dibela"matanya mulai berkaca-kaca.

"Hiks, BUNDAAAAA"

"AYAHH, KAMU APAIN?"teriak wanita yang baru memasuki kepala tiga, dari dapur.

Mau tak mau karena suara tangisan itu tak kunjung berhenti, wanita itu mendekati nya.

"Hustt, jangan nangis"

Zoeline Haleith Pradipta, memeluk anak sulungnya dengan penuh kasih sayang.

"Kamu apain?"
"Ga aku apa apain"jawab suaminya, yang sudah jelas Alvarez Mahardika.

"Hiks, ayah ga pelnah mau belain Al hiks"

"Bukan git-"
"Gituuu"potong anaknya.

Alkaffa Juan Mahardika namanya, bocah laki-laki yang baru berumur 4 tahun. Tampangnya tidak perlu diragukan lagi, persis seperti Alvarez versi kecil.

"..pi, ka Ay mang nakayy"sewot adiknya.

Allea Zora Mahardika, bocah perempuan yang juga sangat cantik, bibirnya mungil, persis seperti milik Zoe. Umurnya baru memasuki 3 tahun.

"Lea, jangan gituu, minta maaf ya sama Kaka" ucap Zoe lembut, Alvarez tersenyum tipis mendengar itu.

"Ishh, Yea mintamamaf"
"Minta maaf, adek, bukan mamaf"sambung Alvarez.
"mintamamaff"
"Maaf"
"AYAHH, yeaa nda bicaa"

Alvarez dan Zoe tertawa melihat tingkah anaknya, Alka juga sudah mulai mereda tangisannya.

"Bunda mau lanjut masak yaa, nanti kan om om sama tante mau kesini"

✨✨✨✨✨✨✨

"KAPPAAAA"teriak dua bocah perempuan yang seumuran dengan Lea.

Mendengar namanya di sebut, Alkaffa atau Alka atau Kaffa atau Kappa ini berlari menuju dapur menyusul bundanya.

Masalahnya dua bocah perempuan ini sangat menjengkelkan, suka sekali bermain dengan rambut dan pipi chubby miliknya.

"nteee, Kappa dimana?"

"Kappaaa"

Sayang sekali, dirinya tidak sempat bersembunyi. Zoe menggelengkan kepalanya tidak habis pikir.

"Sini sini jangan di dapur"

Anggia menyuruh bocah-bocah itu untuk pergi dari dapur. Mereka menurut. "Aduh Zoe, jadi ngerepotin gini"
"Gapapa kali, Gi"balas Zoe tersenyum ramah.

"Raya, ngga boleh nakal, kasian tau Alka"peringat bocah perempuan yang kali ini seumur an dengan Alkaffa.

Reyna Rainna Athair. Anak sulung dari pasangan Radit dan Anggia. Sikapnya tomboy, suka sekali dengan mainan berbau mobil mobilan dan robot robot an, paling dekat dengan Alkaffa.

"Kappa ucuu"balasnya, Raya Reinna Athair, adik dari Reyna.

"Iya Kappa ucuu"ucap Katya Sharon Afranega tak mau kalah, si gembul dan lucu anak dari Arkan dan Febby.

"Ka Ay nakay, nda ucu"sewot Lea, protes.
"Iyaa"balas Denta Aryasatya penuh dendam, pasalnya ia selalu menjadi bahan jahil an oleh Kaffa dan Reyna. Denta adalah anak dari Daffa dan Diva. Masih ingat Diva? Adik kelas yang waktu menjadi partner Daffa di birthday party.

"Nta ngga usah ikut ikutan, diem" Darren Aryasaka kembaran dari Denta Aryasatya.
"PIIII, DALLEN NAKALL"pekiknya memenuhi ruangan, Denta memang lebay, itu si kata papinya.

Daffa yang sedang santai mengobrol dengan para bapak bapak lainnya langsung pergi mendekati putranya.

"Denta ga boleh brisik, ini dirumah orang"nasihat Daffa.

"Omm"panggil Lea penuh semangat, ia suka sekali dengan Daffa, karena menurutnya lucu.
"Hallo leaaa, udah gede ajaa, pipinya ih kaya yupi"katanya sambil mencubit pelan pipi Lea. Lea tertawa geli mendengar itu.

"Dallen kamu nda cembulu papi kamu main sama Lea?"tanya Kaffa berbisik di telinga nya.
"Aku engga peduli"jawab Darren datar. Curiga, Darren itu sebenarnya anak Alvarez. Sifatnya berbanding terbalik dengan Denta yang sangat cerewet persis seperti Daffa.
"Kamu salah olang Alka, Dallen kan suka ga peduli sama olang olang"sahut Reyna seakan paling mengerti sifat dari Darren.

"Oekk oekk"tangisan itu pecah.

Bayi kecil yang baru memasuki umur 4 bulan, ini adalah adik dari Katya Sharon Afranega. "FEBB, ANAKMU NANGIS"

Memang anak itu tertidur di ranjang bayi, yang kebetulan Zoe masih taruh di ruang tamu. Febby berlari dari arah dapur. Namanya Ghani Afranega.

"Enta si tadi teliak teliak"omel Katya tak terima adiknya terbangun.
"Kok Enta??"
"Iyaa Enta nda calah kok"bela Lea.
"Calah tau"kini Raya ikut menimbrung.

Daffa yang melihat itu pusing. "Udah ya anak anak, mainan aja yang akur, jangan pada berantem"kata Daffa.

"Hehe, ciap om"sahut Lea langsung. Kan sudah dibilang Lea suka sama sosok Daffa, jadi sudah dipastikan ia akan nurut.

"Hai semuaa"sapa Zoe kepada para bocah.
"Allo anteee"
"Allo Bunda"sahut Lea dan Kaffa berbeda.

"Sekarang makan yuk, makanannya udah siap, nanti mainannya dilanjut, oke?"
"Oteee"

Mereka berdiri dari duduknya dan pergi ke taman depan rumah yang memang sudah disiapkan untuk makan bersama. Para orang tua sudah berada di sana.

Ah iya ngomong ngomong rumah ini Zoe dan Alvarez beli saat beberapa hari menjelang pernikahan. Luas, tapi juga sederhana.

"Nte, enta boleh minta stlobelinya?"tanya Denta di keheningan.
"Nanti ya enta, makannya dihabiskan dulu, kalo udah habis nanti baru boleh makan stroberinya, oke?" Denta mengangguk semangat.

Setelah menghabiskan waktu yang lama, akhirnya makan bersama itu berakhir.

"Kaffa sini"panggil Alvarez.
"Tolong ambilkan dot di meja ya? Buat adek bayi" Kaffa mengangguk lucu, lalu berlari kecil masuk ke dalam rumah.

"Hehe, Alka lucu"ucap Reyna yang sayang sekali terdengar oleh semuanya.
"Aduh siap jadi besan ni"kata Daffa yang ditujukan kepada AlZoe dan Radit Anggia, semuanya tertawa.

"Kappa punya aku"sewot Raya.
"Punya aku"Katya tak mau kalah.

"Apa ci, Ka Ay kan punya aku"Lea mengatakan itu jutek. Ia tidak suka kakaknya di klaim milik orang lain, walaupun kakaknya memang menyebalkan, tapi nanti yang selalu belain Lea siapa kalo kakaknya itu pergi?

Denta mendengus, selalu saja berebut Kaffa. "Engga boleh ili"sindir Darren. "Enta ga ili, tapi belisik, enta ga suka, stlobelinya jadi ga enak"ucapnya meyakinkan.

"Ya jangan di dengelin"
"Klo bisa juga ngga mau dengelin, tapi kan kedengelan"

Darren berdiri dari duduknya, menutup kedua telinga dari Denta. Semuanya yang melihat itu tersenyum lebar. "Daff, Daff, anak kamu sosweet banget"ucap Zoe yang disetujui oleh semua.

"Udah ya, aku cape"

Denta mengangguk, toh stroberinya sudah habis.

Pikiran Zoe terbawa kembali ke masa lalu, ia berdiam mengingat semua kejadian, mulai dari hari pertama ia mengenal Febby, hingga saat Besperen terbentuk. Tiba-tiba tangan nya digenggam oleh Alvarez. "Thank you for everything, and love you"bisiknya lembut. Zoe tersenyum tipis mendengar itu.

"SINI SINI KUMPUL, OM PUNYA MAINAN LHOO"panggil Daffa keras membuat bocah bocah itu berlari mendekatinya.

»»»»»♪«««««

YEAYYYY, AKHIRNYA PART TERAKHIR DARI YANG TERKAHIR SKAKSJSJ.

Bikin cerita tentang anak anaknya ga ya????

Nanti deh, kalo ada niat aku mau coba bikin cerita tentang bocah bocah itu.

BYE BYE SEMUAA, SEE YOU!!!!!!

AlZoe [END]Where stories live. Discover now