Chapter 38

2.3K 94 0
                                    

Satu bulan berlalu, semuanya tampak seperti biasanya, hanya saja ada beberapa yang berbeda.

Zoe tidak kembali ke rumah Alvarez, komunikasi dengan bunda juga sudah hilang, bahkan satu Minggu ini Zoe sengaja tidak keluar dari kelasnya, bahkan untuk sekedar ke kantin. Yang pasti tujuannya adalah, menghindari segala hal tentang Alvarez Mahardika.

Ia tidak tau, apakah Bunda dan Alvarez sudah berbaikan? Apakah Alvarez dan Alisha juga melanjutkan hubungannya secara diam diam? Entahlah.

Ayah sudah pulang 1 Minggu yang lalu, untuk Daffa, kemaren  ia berangkat ke Jerman, neneknya baru saja meninggal dunia, 2 hari yang lalu.

"ZOE DIPANGGIL ARKAN"salah satu teman kelasnya berteriak. Zoe keluar dari kelas dengan malas. Teman sekelasnya sudah beberapa akrab dengannya.

"Apa, pagi pagi kesini?"tanyanya.
"Febby udah berangkat belum?"Zoe menggeleng sebagai jawaban.
"Yahh, ya udah yok ke kantin, gue laper ga sarapan"ajak Arkan hendak menarik tangan Zoe.
"Ga deh males, sendiri aja sana, biasanya juga gitu"tolak Zoe.

"Zoe udah sebulan Lo ga ke kantin, iya gue tau pasti Lo lagi berusaha buat ga ketemu sama Alvarez kan? Tapi yang perlu Lo tau, Alvarez ga pernah juga ke kantin, jadi Lo ga usah khawatir buat ketemu dia"ujar Arkan menjelaskan.
"Gue lagi ga ngehindar ya, ngapain juga"bela Zoe.
"Ya udah makanya ayo ke kantin"paksa Arkan.

"Ada apa niii?" Tanya Febby yang telah berada di sebelah Arkan.
"Nah udah ada Febby, gue gamau"Zoe langsung meninggalkan mereka berdua.

Tentu Zoe tidak pergi ke kantin, karena ia tidak mau melihat Alvarez, tapi daripada mengatakan yang sebenarnya, ia lebih memilih untuk mengelak, bisa saja ia dianggap pengecut.

"Radit gue pinjem novel"ucap Zoe duduk di sebelah Radit yang sedang membaca buku pelajaran.
Radit menoleh sejenak. "Gue ga bawa"
"Yahhh"

"Dit" Radit menoleh lagi.
"Gue keliatan banget ga sih perdedaann nya?"tanya Zoe sedikit membingungkan.
"Perbedaan apa?"Radit bertanya balik.
"Ya suatu hal, masa Lo ga sadar"jawab Zoe.
"Mungkin Lo udah ga pernah ke kantin?"kata Radit ragu.

"Betul sekali, ga keliatan banget kan ya perbedaan nya?"tanya Zoe.
"Menurut gue ga, yang lebih keliatan sekarang Lo udah ga pernah lagi labrak Alisha"sahut Radit mengatakan yang sejujurnya, Zoe mendelik.
"Harusnya Lo bersyukur, temen Lo ini berubah menjadi yang lebih baik"

Eitsss, jangan heran kenapa Radit sudah bisa ngomong panjang lebar, Radit juga sadar ia sedikit banyak omong, tapi yang ia rasa, lebih baik daripada sedikit omong, lebih tepatnya ia jadi lebih bisa berekspresi.

Oh iya kalian masih ingat Nita dan Razi? Baca di chapter 15.
Tidak tau bagaimana ceritanya, Nita dan Razi melangsungkan pertunangan 2 Minggu yang lalu, tentu saja semua murid terkejut, dan yang tau hanya kelas Zoe.

"Ekhem pasangan ter-hot 2021 telah tiba"

Baru saja dibahas, Nita dan Razi masuk ke dalam kelas bersamaan. 2 Minggu ini mereka menjadi sasaran empuk untuk di goda. Beberapa bersiul.

Nita langsung menuju bangkunya, begitu juga dengan Razi,  walaupun tunangan mereka berdua tidak akur, alias berantem everyday. Oke stop bahas mereka.

Zoe akhirnya hanya memandang Radit yang sedang sibuk dengan bukunya.

Febby masuk ke dalam kelas, heboh seperti biasa. "Jalan jalan sama Razi"
"Cakep"sahut siswa laki laki berbarengan.
"Semuanya selamat pagi"bukan Febby yang berbicara, tapi guru yang masuk dengan muka galaknya.

Febby dengan panik langsung menuju bangkunya, bel baru saja berbunyi, tapi guru yang kali ini memang terkenal dengan kedisiplinan nya, dan ketegasannya.

AlZoe [END]Where stories live. Discover now