Chapter 26

2.6K 106 3
                                    

"ASSALAMU'ALAIKUM, ZOE, AYAH,ANAK GANTENG SINGGAH"

Dalam hati Zoe, segala sumpah serapah ia tunjukkan kepada seseorang diluar.

"Tuhh dateng anaknya"ucap ayah.

Zoe segera menghampiri Daffa diluar.
"Daffa kenapa Lo hampir setiap waktu dateng di waktu yang ga tepat"cercahnya langsung.
"Ya Allah apa salah hamba"Daffa menyelutuk.
"Lo selalu salah"sarkas Zoe,Daffa menirukan gaya bicara Zoe.
"Lo selalu salah"

"Byee,AYAH DAFFA DATENG NIH BAWA HATI YANG TAK PERNAH ZOE LIRIK"Daffa menyerobot masuk kedalam.
"Oasu"

"Malu kan lo"Zoe nyinyir.
"Eh ada tante,ada Alvarez juga"sapa Daffa kaku.
"Eh Daffa"ucap bunda.

"Gue pulang"pamit Daffa berbisik.
"Sok mangga"Zoe membalas,Daffa membalikkan badannya.

"Eh mau kemana?"tanya Ayah.
"Pulang yah"jawab Daffa membalikkan badannya lagi, menyengir kaku.
"Kok pulang,baru aja sampe"kata ayah.

Daffa menoleh ke arah Zoe yang sedang tersenyum meledek.
"Ya udah,sini dulu aja"ucap Zoe.
"Malu"bisik Daffa.
"Ck,emang punya malu Lo"cibir Zoe.

"Sini Daffa duduk"Bunda mempersilahkan.

Daffa duduk di sebelah Alvarez,ketika alvarez menatap nya ia menyengir.
"Oi sob"

Alvarez mengalihkan pandangannya,kembali bercerita dengan ayah.
"Daffa tu anaknya emang ga bisa diem banget"Alvarez tersenyum paksa. 'kenapa jadi bahas Daffa?'

"Tapi gapapa lah, walaupun ga bisa diem anaknya baik, Zoe beruntung banget punya temen kaya Daffa"ujar ayahnya.

'YA ALLAH AYAH,TOLONG WOY JANGAN BAHAS GUE,GUE GAENAK SAMA ALVAREZ'batin Daffa berteriak.

Alvarez lagi lagi tersenyum paksa,Zoe yang dari tadi memperhatikan juga merasa tak enak.

"Daffa anaknya seru banget ya?kalo dirumah main sama alvarez juga kayanya selalu jadi pencair suasana gitu,kalo Alisha kadang suka ngobrol sama bunda"kata bunda.
"E-eh iya Daffa emang gitu anaknya"balas Zoe.

'Jadi alisha juga udah deket sama bunda? Kalo bunda tau Alisha pacarnya Alvarez, apa bunda bakal misahin mereka berdua? Atau justru bunda ngedukung mereka?'Zoe membatin dengan perasaan campur aduk.

"Hale"bunda menepuk pundak Zoe pelan,Zoe yang sedang memikirkan sesuatu mengerjapkan matanya.
"Iya bunda?"
"Kenapa diem aja?"tanya bunda.
"Hale lagi kepikiran nilai ulangan kemaren"alibinya.
"Tenang aja,hale kan pinter pasti nilainya bagus"Zoe tersenyum saja.

"Daffa ngomong dong, biasanya aja ga ada habisnya kalo ngobrol,kenapa ini diem aja"semua perhatian tertuju pada Daffa.
"Ga ada topik yah,jadi Daffa mah jadi pendengar setia aja"bunda dan ayah terkekeh.

"Daffa akhir akhir ini jarang ke rumah"bunda menyelutuk.
"Sibuk tante"jawabnya dengan senyum kikuk.
"Oh iya tante turut berdukacita ya,maaf kemaren ga bisa ke rumah"Daffa mengangguk. "Gapapa Tante"

"Ya udah kalo gitu,bunda mau pulang,Al mau disini aja atau ikut pulang?"
"Ikut Bun"

"Ya udah,Hale,Daffa,kita mau pulang"pamit bundanya.
"Hati hati"pesan ayahnya diangguki bunda.

Setelah mereka benar benar tak terlihat,Daffa menghembuskan nafasnya lega.
"Malu kan lo"sinis Zoe.
"Gue gatau anjir ada Alvarez"ucap Daffa.
"Emang kenapa si?"tanya ayahnya.
"Ga papa"jwab keduanya kompak.
"Ya sudah ayah mau ke kamar aja,kalian berdua lanjut ngobrol"keduanya mengangguk.

"Ngapain si Lo kesini?"tanya Zoe jutek.
"Yeee inget janji Lo, katanya ig gue mau Lo promosiin"
"Lo selebgram kan?"tanya Zoe,Daffa mengangguk.
"Ya udah selebgram ngapain pake segala embel embel promosiin IG"

"Zoe please lah ya, followers gue cuma 10rebu an,Lo kan mayan lah 50rebu an"
"Daff 10ribu tu banyakk"kata Zoe.
"Ya ga lah,selebgram kan 100ribu ke atas"
"NAH ITU TAUUU,NGAPAIN LO NGAKU NGAKU JADI SELEBGRAM"sahut Zoe cepat.
"Serah lah"

Zoe dengan terpaksa tetap menjalankan janjinya. "Udah tu"ujar Zoe jutek.
"Makasih Zoe sayang" Daffa mengecek kebenarannya.

"Woww,ini foto kapan, dipandang sekilas dapat menimbulkan fitnah"komen Daffa.
"Gatau juga,Nemu di galeri"jawab Zoe acuh.

"Oh iya,gue mau pindah rumah Zoe"celutuk Daffa.
"Pindah kemana?jauh dari rumah Lo yang sekarang?"Zoe menyahuti sembari bermain handphone nya.
"Jauh,banget malahan"kata Daffa.
"Kebiasaan Lo, hiperbola banget"

"Serius,dua rius malah,eh lima rius intinya banyak rius lah"ujar Daffa,Zoe meletakkan handphone nya lalu fokus kepada topik yang sedang mereka bicarakan.

"Alahh,palingan juga cuma 5 langkah dari rumah"Zoe bernyanyi sedikit.
"Yeee,ga percayaan banget"ucap Daffa.

"Emang kemana si?"tanya Zoe mulai serius.
"Ke kos kos an samping sekolah"jwab Daffa.
"Nahhh kan,orang kaya Lo mana bisa gue percaya, hidupnya penuh candaan"Daffa tertawa.

"Ga ding,beneran Zoe ini mah gue mau ke Jerman"
"HAH DEMI APA?!!"Zoe terpekik kaget.
"He'em"ucap Daffa singkat.
"Coba jelasin,gimana konsepnya?"tanya Zoe.

"Jadi gini, almarhum bokap sebelumnya udah pernah ngomong sama nyokap gue,suruh pindah ke Jerman ke rumah nyokapnya bokap gue, nenek gitu. Jadi ya mau gimana lagi,gue ga bisa nolak"jelas Daffa,Zoe melamun sejenak.

"Kapan Lo pindah?"tanya Zoe seperti berbisik.
"Emm mungkin sekitar 2 bulan an gitu"

Zoe menghela nafas kecewa.
"Sedih banget kayanya hidup gue,ayah gue mau ada kerjaan di luar negeri,eh temen gue malah pindahan juga ke luar negeri,mana waktunya barengan lagi,kayanya emang udah ditakdirin gitu,ya ga si Daff?"Zoe bertanya kepada Daffa dengan menolehkan kepalanya.

"Dih kok jadi gini? Jangan berpikiran kaya gitu lah Zoe.."
"Ya emang kenyataan nya gitu"potong Zoe.
"Udah di tinggalin ayah kerja,eh Lo malah mau juga ninggalin gue"lanjutnya lalu mengambil handphone nya dan memainkannya.

"Kata siapa gue ninggalin Lo? Ga mungkin gue ninggalin Lo Zoe,Lo itu termasuk salah satu orang penting yang ada di dalam hidup gue,gapernah gue nemuin temen yang kaya besperen ini, terutama Lo waktu gue terpuruk setelah bokap gue pergi,Lo paling terdepan ngehibur gue,hampir setiap saat gue minta sesuatu ke Lo,Lo selalu nurutin permintaan gue.."

"Hiks"

Zoe sudah terisak ditempatnya sambil menundukkan kepalanya,nyatanya ia sudah menahan tangis sedari tadi.

Daffa menarik Zoe ke dalam pelukannya,mengusap lembut kepalanya dengan tersenyum geli.

"Cengeng banget,dikit dikit nangis"ledek Daffa berniat menghibur.

"Jangan pergi daff"ucap Zoe yang tak terdengar jelas.
"Ha?"
"Jangan pergi"ulangnya.

"Gabisa Zoe"katanya membuat Zoe semakin terisak dan memeluk Daffa lebih erat seakan tak mau ditinggalkan.
"Udah jangan nangis"Daffa melepaskan pelukannya lalu mengelap air mata Zoe tak berperasaan.

"Kurang ajar"ujar Zoe dengan suara seraknya.

"Tenang Zoe,masih ada waktu 2 bulan,puas puasin kita main bareng,oh iya bentar lagi kan juga mau tes ya"
"Iya,katanya Lo mau sekelas sama gue"dengan cepat Zoe menyahut.
"Yaa mau gimana lagi"kata Daffa pasrah.

Mereka berdua sama sama menghela nafasnya,lalu menyenderkan kepalanya ke sofa, menatap langit-langit rumah yang tidak ada apa apanya.

»»»»»♪«««««

HOLLA GUYS!!!!

WELCOME BACK!!!☝🏼☝🏼

Kasian pula si Zoe😭😭

JANGAN LUPA VOMENT GAMAU TAUUU 😤😤😤😤

CANDA,GA MAKSA LHO SAYA,TAPI KALO MAU YA CEFFAT VOMENT😤🤙🏻

AlZoe [END]Where stories live. Discover now