Chapter 74

1.6K 58 0
                                    

Hari yang dinantikan akhirnya tiba. Hari dimana Besperen akan pergi hangout bersama setelah beberapa Minggu lamanya tidak terlaksana, sekaligus hari dimana ujian telah berakhir, mengakhiri segala keluh kesah para murid.

"AKHIRNYA"pekik Daffa membuat pusat perhatian.

Besperen berpelukan di depan ruang Zoe. Kecuali Arkan, ia masih berada di gedung IPS. "You guys have worked hard"ucap Zoe bangga.

"Curanggg, ga diajak pelukan" Arkan tiba tiba muncul dengan wajah murung nya. Radit menarik Arkan, membawanya ke dalam pelukan itu. Setelah dirasa cukup, mereka melepaskan pelukannya.

"Langsung pergi aja? Atau mau pulang dulu terus ganti pakaian?"Febby menanyakan pendapat.
"Pulang dulu aja kali"usul Radit.
"Iya deh, pulang dulu"kata Zoe menyetujui Radit.
"Oke, kita pisah dulu yaa, bye duluan"Arkan menarik tangan Febby untuk pergi meninggalkan mereka.

Zoe menyengir. "Duluan"

Menyusul Alvarez yang sudah melangkah jauh.

"Cape ga si, dit?"
"Cari pacar yuk"

"Ga dulu"Radit berkata singkat meninggalkan Daffa sendirian. Daffa masih loading, berdiri disitu lebih lama.

"Daffa? Ngapain?"mendengar itu, Daffa menoleh cepat.
"Eh Gia"Daffa menunjukkan senyum kikuknya. Gia membalas juga dengan senyum kikuk.

Daffa kehilangan kemampuan untuk mencari topik, ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Mau pulang, Gi?"
"Iya"
"Mau bareng?"
"Gue bawa motor"jawabnya lalu pergi meninggalkan Daffa.

"Hehe, i'am good"

✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨

"Lama banget busettt"eluh Daffa menunggu Zoe.
"Namanya perempuan"kata Radit berusaha memaklumi.

"Aduh sorry guys, sorry lama"Zoe muncul dengan rasa bersalahnya. Diikuti Alvarez dibelakangnya dan juga ayah.
"Hati-hati dijalan ya, jangan kebut kebutan"pesan ayah Zoe.
"Siap yahh"Daffa mengangkat tangan nya hormat.

"Arkan sama Febby mana?"
"Lagi otw"

Tinnn

Baru saja dibicarakan, pasangan itu sudah sampai di depan gerbang rumah Zoe.

Tadinya mereka mau naik mobil, tapi Arkan tidak setuju, entah apa alasannya, katanya lebih baik pakai motor. Daffa sempat protes, merasa tidak adil, masa iya, dirinya harus berboncengan dengan Radit, sedangkan yang lain dengan doi nya masing-masing.

Tapi karena 4 suara memilih naik motor, tentu Zoe, Febby, Alvarez, dan Arkan, sedangkan dipihak Daffa hanya Radit, jadilah mereka memilih suara terbanyak, dengan berat hati Daffa menyetujuinya.

Jangan dipikir mereka akan pergi ke tempat yang jauh, karena mereka hanya akan pergi ke taman kota. Tapi bagi mereka ga masalah, tunggu waktunya saja untuk pergi ke tempat yang benar benar jauh.

"Daffa, Lo didepan"suruh Arkan.

Daffa menurut, mereka langsung pergi menuju taman kota.

✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨

Setelah sampai, Daffa dengan Radit langsung menaiki permainan, yang mungkin bisa dikatakan lebih cocok untuk anak kecil.

"Dih, kaya bocil Lo berdua"komen Febby.
"Dit, bisa yuk jangan sampe ketularan Daffa"Arkan menyahut.

Zoe hanya numpang tertawa. "Mau beli makanan apa? Biar gue yang traktir"ucapnya.
"SAMAIN AJA"jawab Daffa setengah berteriak.
"Gue beli makanan dulu ya"pamit Zoe kepada Febby dan Arkan, yang dibalas anggukan singkat.

AlZoe [END]Where stories live. Discover now