Chapter 50

2.6K 91 3
                                    

Satu Minggu 4 hari Zoe tidak diperbolehkan keluar sama sekali, dan sekarang penderitaan Zoe sudah berakhir, ia sudah boleh masuk sekolah.

Tidak tahu sampai kapan Bunda dan Alvarez akan tinggal dirumahnya, Zoe jadi semakin yakin sepertinya Ayah ada hubungan dengan bunda.

Dan hari dimana Zavi mengechat Zoe beberapa waktu silam, itu adalah chat terakhir kalinya. Dikatakan Zoe tidak peduli itu salah, nyatanya Zoe sempat galau beberapa hari.

"Hati hati"mungkin mulai sekarang Zoe dan Alvarez akan berhubungan baik seperti dulu. Walaupun hanya sahabat. Tidak mungkin juga ia akan berpacaran dengan Alvarez, kasian ayah nantinya tidak bisa menikah dengan bunda.

Posisi Zavi sekarang tergantikan oleh Alvarez. Sekarang Alvarez lah yang mengantarkan Zoe sampai depan kelas, walupun tidak memberi wejangan dan tidak mengacak rambutnya, tapi tenang saja toh Zoe juga tidak mengharapkan hal itu terjadi.

"Udah masuk sekolah nih"Zoe tersenyum mendengar itu. Ia menyesal kenapa tidak dari awal hubungannya dengan temen sekelas nya seperti ini, Zoe terlalu sibuk mengurusi hidup Alisha jika dipikir kembali.

Radit menghampiri Zoe. "Udah pulih kah?"
"Udah tiga hari yang lalu"jawab Zoe.
"Tumben Varez nganter Lo sampe ke kelas"kata Radit.
"Itu juga di suruh Bunda"balas Zoe, Radit mengangguk.

"Gue ga nyangka kalo Alisha adiknya Rifqi"Zoe mengangguk setuju.
"Pinter banget nyembunyiin, gila kan?"

"PAGI SEMUAA, RADIT, NITA, RAZI, DELLA, NANDRA, OJA, GANI CEREWET, WINDY DAN SEMUANYA"sapaan itu keluar dari mulut Febby.
"AAAA ZOE UDAH BERANGKAT"Febby memeluk sahabatnya itu. Zoe memang tidak memberi tahukan besperen.

"Lebay Lo"Febby menjitak kepala Zoe.
"Tumben Arkan ga nganter sampe depan"kata Zoe.
"Gue berangkat sama bang Rey"jawab Febby.
"Gue udah lama ga ketemu Abang Lo"Febby mengangguk membenarkan, abangnya itu sibuk kuliah.

Bel masuk berbunyi nyaring, para siswa berhamburan masuk ke dalam kelas nya masing masing. Guru guru mulai memasuki kelas.

✨✨✨✨✨✨✨✨✨

Dan sekarang besperen sedang berada di kantin.

"Gue ke toilet"Zoe berdiri.
"Gue temenin"Febby langsung menyambar.
"Ga usah, gue bisa sendiri"jawab Zoe menolak mentah mentah.

Zoe menuju ke kantin dengan langkah yang santai. Matanya menelusuri sekitar. Tapi betapa terkejutnya, ia melihat dua orang yang sedang berciuman, jauh dari keramaian. Zoe penasaran siapa orang tersebut, ia menunggu sampai akhirnya telah menghentikan aksinya.

"Ohh ini toh"Zoe mengangguk mengerti, kemudian melanjutkan langkahnya ke toilet.

Setelah selesai, Zoe tidak kembali ke kantin, melainkan ke kelas. Membuka novel yang  ia bawa, pikirann nya melayang jauh, ia teringat kejadian tadi.

"Shit"Zoe mengumpat, mengetuk etuk kepalanya sendiri.
"Lupakan, lupakan, lupakan"gumamnya.

"Lo kenapa Zoe?" Della yang baru masuk ke dalam kelas bingung melihat Zoe mengetuk etuk kepalanya. Zoe hanya menggelengkan kepalanya.

Satu persatu mulai memasuki kelas, bel tanda berakhirnya istirahat berbunyi.

✨✨✨✨✨✨✨✨

Semua siswa berhamburan keluar kelas, bel pulang berbunyi, kelas Zoe sudah kosong sejak tadi, Zoe masih duduk anteng, dan pikirannya masih melayang jauh.

Alvarez datang. Zoe langsung berdiri dari tempat duduknya ,menuju ke parkiran berdampingan dengan Alvarez.

"Eitss"Zoe segera menolak ketika Alvarez akan memeluknya.
"Ga perlu, I already know"kata Zoe, berjalan lebih cepat.

AlZoe [END]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz