Chapter 07

2.4K 96 0
                                    

Rumah Zoe yang sepi menyambut kedatangan mereka berempat.

"ASSALAMU'ALAIKUM,MISI GUE TEMENNYA ZOE"teriak Daffa heboh.
"Bacot banget sumpah Lo"Febby sedari tadi lelah mendengar celotehan dari Arkan dan Daffa, tidak sadar jika dirinya juga seperti itu.

Mereka menuju kelantai atas tempat dimana kamar Zoe berada.
"Bokap Lo mana Zoe?"tanya Arkan.
"Diluar kota"bukannya Zoe yang menjawab tetapi malah Febby.

"Zoe gue pinjem sofanya"ucap Daffa yang ternyata sudah rebahan di salah satu sofa. Arkan menyusul Daffa dan rebahan di karpet. Kalau Febby rebahan disamping Zoe.

Beberapa jam mereka mengobrol tiba-tiba rasa kantuk menghantui mereka,jadilah mereka tertidur dengan posisinya masing-masing.

6 jam kemudian.

Zoe terbangun dan mengamati sekeliling nya, terlihat teman temannya itu masih tertidur. Tangan Daffa yang berada dimuka Arkan,kaki Arkan berada di perut Daffa, sedangkan Febby dengan rambutnya yang menutupi seluruh wajahnya.

Melirik ke arah jam dinding ternyata sudah jam 18:57. Merasa tubuhnya terguncang,Febby membuka matanya,lalu melenguh pelan.

"Bangun udah jam 7,mau tidur sini sekalian?"tanya Zoe kepada Febby yang masih linglung.

Bangkit dari ranjang,Zoe menghampiri Daffa dan Arkan.
"Bangun"mereka berdua tak merespon.
"Daffa Arkan bangun,udah jam 7"ulangnya sekali lagi agak sedikit keras. Mereka berdua mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk.

"Wih anjir,ada bidadari"ucap Arkan melantur. Dengan tak berperasaan Daffa menggeplak muka Arkan.
"Anjing"umpat Arkan.

"Ga mau pulang Lo?"tanya Zoe.
"Anjir,jadi diusir ni?"kata Daffa sangat mendramatisir keadaan.
"Cuma tanya"ketus Zoe lalu menuju kamar mandi untuk membasuh mukanya.

Bel rumah berbunyi tiba-tiba.
"Sape tu?"Daffa melirik ke arah Arkan yang ternyata sudah tertidur lagi.
"Neng Febby,tolong buakin pintu ya"suruh Daffa seenak jidat,Febby yang sedang bermain HP menatap tajam Daffa.
"Masalahnya kalo gue yang buka,ntar malah digrebek anjir,ntar dikira macem macem ada cowo main ke rumah cewe ga da orang lagi"jelas Daffa membuat Febby melotot kan matanya.
"Lah gue kan orang bego"
"Maksudnya gada orang tua gitu"ujar Daffa membuat Febby pasrah,lalu beranjak.

Tak lama Febby kembali dengan nafas tak beraturan.
"Cepet ngumpet"ujarnya panik.
"Ada apa si?"tanya Zoe yang baru keluar dari kamar mandi.
"Ada Alvarez anjir"Zoe terkejut ditempat,lalu berjalan cepat untuk membangun kan Arkan.
"Arkan bangun"Arkan yang merasa tidurnya terganggu pun mendudukkan badannya dengan nyawa yang masih setengah.

Daffa menggendong Arkan kedalam kamar mandi untuk mengumpat.
"Feb,tolong bukain ya"suruh Zoe,Febby menuju lantai bawah untuk membukakan pintu. Sedangkan Zoe kembali keranjangnya.

Hanya 1 menit Febby kembali diikuti dengan Alvarez dibelakangnya. Zoe memasang wajah ceria.
"Hai al"Alvarez tak menjawab,ia meletakkan sebuah kantong plastik di nakas.
"Apa itu Al?"tanya Zoe.
"Makanan dari bunda"jawabnya datar.
"Bunda ga ikut kesini?"
"Ada urusan di butik"Zoe mengerucut kan bibirnya,kapan Alvarez ini akan berubah jadi seperti dulu lagi?

"Kamu tadi ada urusan apa Al?"Zoe ingin tau urusan apa yang membuat Alvarez tak mau menemuinya. Belum sempat Alvarez menjawab,tiba-tiba terdengar suara dari kamar mandi, membuat Alvarez menatap Zoe bingung.
"Ah itu HP Febby kali"Febby yang disebut namanya menjawab dengan gugup.
"E-eh iya,HP gue"jawabnya sambil menampilkan senyum kaku.

Sedangkan di dalam kamar mandi Daffa sedang sibuk menahan tawanya sedari tadi,karna Arkan yang tadi nyawanya belum terisi sepenuhnya,Daffa turunkan di lantai lalu ia mencipratkan sedikit air membuat Arkan terkejut dan tak sengaja menyenggol sebuah benda di sampingnya hingga terjatuh dan menimbulkan suara.

"Makan"suruh Alvarez yang dibalas gelengan Zoe.
"Males makan"ujarnya manja,membuat Febby menatap jijik,kenapa temannya seperti ini dihadapan Alvarez?

Alvarez menghela nafasnya kasar.
"Gue suapin"lagi lagi Zoe menggeleng kan kepalanya,ia benar benar sedang malas makan.
"Kenapa?"tanya Alvarez datar.
"Males aja"sahut Zoe.
"Makan,biar cepet sembuh"gimana ga cinta? Orang perhatian banget kaya gini.

Zoe senyum senyum sendiri dibuatnya.
"Males makan,Al"kata Zoe tak mau dibantah.
"Serah Lo,gue mau pulang"ucap Alvarez datar.
"Kok bentar banget si"Zoe berubah menjadi murung. Namun Alvarez tak memperdulikan dan melenggang pergi ke luar kamar.

Mendengar suara pintu tertutup,Daffa dan Arkan langsung keluar dari kamar mandi. Daffa sudah meledakkan tawanya yang ia tahan dari tadi, sedangkan Arkan ingin rasanya melempar Daffa dari gedung tinggi.

"Sakit perut gue anjing"ucap Daffa sambil memegang perutnya.
Febby menatap mereka berdua jengah.
"Wih ada makanan nii"dengan tak tau dirinya Arkan mengambil kantong plastik yang tadi dibawa oleh alvarez.

"Itu buat Zoe"ketus Febby.
"Gapapa makan aja"ujar Zoe.
"Tu boleh,sirik Lo"kali ini Daffa yang menyahut.

Jadilah mereka berdua memakan makanan itu, diikuti Febby yang sudah lapar dari tadi.
"Nah Lo,ikut makan juga kan Lo"ledek Daffa membuat Arkan terkekeh. Febby tak memperdulikan itu, untungnya makanan yang Alvarez bawa lumayan banyak.

Ngomong-ngomong bunda tidak tahu kalau Zoe sedang tidak enak badan,Zoe hanya bilang ingin tidur dirumah saja bersama Febby,dan bunda hanya meng iyakan.

Makanan sudah habis tak bersisa, membuat Zoe menggelengkan kepalanya heran. Hanya butuh beberapa menit makanan yang lumayan banyak itu habis.

"Feb tidur sini ya"pinta Zoe dengan puppy eyes nya.
"Iyeeeeeeeee"sahutnya ngegas.

Mengeluarkan hp nya dari tas,Febby sepertinya menelpon ayahnya untuk meminta izin.

"Lo berdua ga pulang?"tanya Febby.
"Lah kita ga boleh tidur sini?"Arkan malah bertanya balik.
"Lo mau digrebek warga?"ujar Daffa tak santai. Zoe terkekeh,asik jua sepertinya memiliki teman laki-laki.

"Ya udah lah,gue mau pulang"pamit Arkan.
"Anterin gue,Kan"kata Daffa membuat Arkan melotot kecil.
"Lo siapa anjing,sok akrab"ucapnya ngegas.
"Heh goblok,lah terus gue pulang pake apa??"sahut Daffa juga ngegas.
"Taxi lah"Arkan langsung meninggalkan mereka bertiga.

"Terus gue pulang pake apa?"tanya Daffa memelas kepada Zoe dan Febby.
"Feb bilangin Arkan tu"usul Zoe membuat Febby mendengus.

Febby dan Daffa meninggalkan Zoe dikamar untuk menyusul Arkan. Zoe tersenyum samar.

✨✨✨✨✨✨

"Arkan"panggil Febby,Arkan mengurungkan niatnya untuk membuka pintu mobil.
"Iya beb"balas Arkan alay.
"Jijik anjing"Daffa bergidik ngeri dibuat nya.
"SYIRIKK"

"Nih temen Lo sekalian angkut,kasian"ucap Febby malas.
"Siapa temen gue?"balasnya.
"Ini bocah?"tunjuk Arkan kepada Daffa yang sedang menyengir.
"Sejak kapan anjing gue temenan sama Lo"Arkan mengerutkan keningnya.

Daffa menarik tangan Febby dan Arkan, menumpuk nya jadi satu,Daffa menyerahkan kedua tangannya.
"Perwakilan dari Zoe"kata Daffa.
"Udah temenan kan?"kata Daffa membuat Febby tertawa kecil.

"Salah pergaulan Lo,Lo kan temennya Alvarez"kalimat Febby membuat Arkan mengangguk setuju.
"Gapapa lah,nambah lagi"ucapnya acuh lalu masuk kedalam mobil Arkan.

"Heh"seruan dari Arkan tak dipedulikan oleh Daffa.
Arkan mengembuskan napasnya pasrah.
"Ya udah,jangan kangen ya"Febby memasang ekspresi seakan ingin muntah,Arkan terkekeh dan langsung menyusul Daffa didalam mobil. Setelah mobil Arkan tak terlihat, Febby masuk kedalam rumah Zoe.

»»»»»♪«««««

HOLLA GUYS!!

WELCOME BACK!!!🙌🏼🙈

Daffa salah pergaulan 😢

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK!!🥵🤏🏼

SEE YOU ON THE NEXT CHAPTER!!!🤪✌🏼

AlZoe [END]Where stories live. Discover now