Chapter 09

2.3K 104 0
                                    

Arkan dengan terburu-buru mengambil kunci motornya juga jaket dan berlari keluar rumah. Walaupun Arkan baru dekat dengan Zoe kemarin tapi ia merasa khawatir mendengar suara Zoe yang serak seperti sedang menangis.

Dengan kecepatan tinggi,Arkan melaju menuju rumah Zoe.

Sesampainya di depan rumah terlihat Zoe sedang bersandar pada tembok dengan memejamkan matanya. Mendengar suara motor Zoe membuka matanya dan langsung naik ke motor Arkan. Arkan menyerahkan jaketnya.

"Buat apa?"tanya Zoe lirih.
"Yakali paha Lo mau dipamerin"Zoe menutup pahanya.
"Ke rumah Febby"Arkan menuruti permintaan Zoe.

Baru saja alvarez mau mengiyakan ajakan jalan jalan Zoe, tetapi malah Alvarez melihat Zoe pergi dengan laki-laki. Menutup gerbang rumah Zoe Alvarez pergi dengan motornya.

✨✨✨✨✨✨✨✨✨

"FEBBY MAIN YUUU"teriak Arkan tak kunjung mendapat jawaban dari dalam, Zoe berdiri di samping Arkan dengan isakan kecil.
"Udah dong jangan nangis,ntar dikira gue yang nangisin Lo anjir"gerutu Arkan yang sudah jengah.

Gerbang rumah Febby terbuka, ternyata itu adalah ayah Febby.
"Eh temennya Febby?"tanyanya yang dijawab oleh Arkan.
"Saya calon pacarnya om"ucapnya menyengir.
"Lah ini siapa?pacar kamu mau di duain?"Zoe mendongakkan kepalanya.
"Oalahhh Zoe,kenapa nangis gitu, beneran mau diduain?"aduhhh ini orang tua ribet banget.

"Ngga om astaghfirullah,saya setia sama anak om,ini nangis ga tau kenapa,terharu kali karna saya ganteng"ucap arkan bercanda.
Ayah Febby menggelengkan kepalanya tak habis fikir,"PD banget subhanallah"
"Yaa sudah silahkan masuk"lanjut ayah Febby mempersilahkan.

Zoe langsung menuju ke kamar Febby,Arkan mengikuti Zoe namun sebelumnya ia ditarik dari belakang oleh ayah Febby, Arkan menyengir lebar.
"Mau kemana kamu?"tanya ayah Febby datar.
"Ikut kesana om"sahut Arkan.
"Gabisa kamu mau saya  introgasi dulu"ujar ayah Febby membuat Arkan waspada.

"Duduk"Arkan duduk berhadapan dengan ayah Febby.
"Siapa nama kamu?"menelan ludahnya dengan susah payah,kenapa suasananya jadi tegang seperti ini?

"Arkan Raditya Afranega"
"Anak siapa kamu?"
"Bapak Ryan dan Ibu Sila"
"Kegiatan kamu disekolah?"
"Belajar,main futsal sekaligus jadi kaptennya"
"Kamu kenapa kesini?"
"Itu om nganterin temen kan,trus mau ketemu anak om"
"Kamu siapanya anak saya?"

"Calon pacar om,minta  restu ya om"ucap Arkan nyengir.
"Siapp,saya dukung sepenuh hati,kasian anak saya ga punya pacar"Arkan melongo, tenyata semudah ini mendapat restunya.Suasana tidak tegang seperti tadi, ternyata ayah Febby orangnya santai aja.

Arkan tentu saja senang mendengarnya,ia sudah mendapatkan restu dari ayah Febby.
"Yah"wanita paruh baya muncul dari dapur.
"Siapa ni?"tanya wanita itu dengan tangan yang menunjuk Arkan.
"Calon pacar anak kita Bun"wanita itu tersenyum lebar.
"Kenalin saya bundanya Febby"ucap bunda Febby dengan semangat.
"Hai Tante,saya Arkan"sahut Arkan tak kalah semangat.

'anjir enak banget gue udah dikasih restu,tinggal urus Febby aja gue'batin Arkan sangat senang.

"Ya sudah kamu boleh ke atas"Arkan beranjak duduknya dan pamit menuju ke kamar Febby.

"FEB,GUE DAPET RESTU DARI BONYOK LO ANJIR"teriak Arkan heboh setelah sampai di kamar Febby yang kebanyakan berwarna biru muda.
"Brisik bego"Arkan menutup mulutnya setelah mendapat teguran dari Febby.

Berjalan mendekat ke arah febby yang sedang menenangkan Zoe yang masih menangis,Arkan tak pernah memudar kan senyumnya.

"Kenapa si Zoe?"akhirnya Arkan bertanya.
"Biasalah Alvarez"sahut Febby membuat Arkan membulatkan mulutnya.

AlZoe [END]Where stories live. Discover now